Arwana Bus from Kuantan to Kuala Lumpur

<—-Previous Story

I think someone at far away named Fiona misses your English’s article, Donnyā€¦..šŸ˜ŠšŸ˜ŠšŸ˜Š

Like fictional scenes which occur in departure terminals, that time I was touched when I witnessed a young girl with a backpack tightly hugging her mother while carrying a large travel bag. The most likely guess was that that girl would go far from her parent in Kuantan and would study in the capital city.

That young girl’s ascent through the front door of Arwana Bus was a sign that the long journey must begin again soon. Fifteen minutes stopped, and time had succeeded in presenting a variety of uniquely local activities along the Kuantan Central Terminal platform.

Buses slowly leave the largest terminal along the east coast of Malaysia, dividing Kuantan Street which was the city’s main street. Various public facilities easily caught my eye’s attention I never wanted to fall asleep to enjoy the scenery along the way.

The bus took half an hour to explore every corner of the city until it finally arrived at the gate of Gambang District which was to the west of Kuantan City. This district was famous for its natural assets, i.e Lipur Pandan Forest which was a large nature reserve that was jointly owned by two areas, i.e Kuantan City and Gambang District.

Pantai Timur Road which I passed divided the south side of the nature reserve. The green landscape dominated the left and right sides, able to make my eyes cool while enjoying the long journey to Kuala Lumpur.

Sometime later, the landscape of the nature reserve changed to the appearance of several oil palm plantations which were easy to find in the Maran District. Maran is indeed known as a producer of palm oil in Malaysia, therefore, my eyes could easily find stretches of palm oil plantations along the road.

Another surprise was, since the last time I crossed the Kuantan River at the beginning of my journey from Kuantan Central Terminal, then I was confronted again with beautiful scenery in the window, i.e the expanse of the Pahang River which was said to be more than 500 meters wide in some parts.  Then I arrived in Temerloh District, whose city was developed on the outskirts of the Pahang River. What you only need to know is that Temerloh City has been projected by the government to become the future capital of Pahang State to replace Kuantan City.

The next trip started at 2 pm. Would cover a distance of no less than 250 Km.
Indera Mahkota Hockey Stadium at Pintasan Kuantan Street, Kuantan City.
The shores of Pantai Timur Avenue which was dominated by oil palm plantations in the Maran District.
Pahang River in Temerloh District.

For two hours, the natural charm was an asset exhibited by Pantai Timur Street, so now residential areas began to appear when the bus crosses a new road, namely Kuala Lumpur-Karak Street. The city which I passed at that time was part of the Bentong District, a district that was well-known as a rest area for the Kuantan-Kuala Lumpur long route and vice versa. Therefore, apart from villages, there were many rest areas in this district.

Three hours have passedā€¦.

Now the feel of a city began to emerge. Starting by exploring the Genting Sempah Tunnel. That was a legendary tunnel because that tunnel was the first toll road tunnel in Malaysia. You could say that that tunnel was a major landmark as well as a barrier between the two states, i.e the State of Pahang and the State of Selangorā€¦.Yeaaaay, I had now entered Gombak District in Selangor.

After briefly enjoying the scenery of the Gombak District, now I arrived in Kuala Lumpur. The good news was, I have visited Kuala Lumpur several times, that time I was very free to enjoy the streets in the north of the city. The northern outskirts showed prosperity with the government’s busyness in building public facilities. I enjoyed the bustle, traffic jams, and bustle of the city so that I didn’t realize that half an hour had passed to make me arrive at Bersepadu Selatan Terminal in the south of the city.

The scenery around Cinta Manis Village, Karak City.
Rest area in Bukit Tinggi Betung Village, Bentong District.
The 900-meter-long Genting Sempah Tunnel took me into the urban areas of the Gombak District.
Melawati Mall on Lingkaran Tengah Road, Kuala Lumpur.
Project at Lingkaran Tengah Road 2, Kuala Lumpur.
Almost at 6 pm, I arrived in Kuala Lumpur.

I arrivedā€¦.

Then what else should I do?

You can also get Kuantan to Kuala Lumpur bus tickets (Kuala Terengganu to Kuala Lumpur) at the travel e-commerce onĀ 12go AsiaĀ with the following link:Ā Ā https://12go.asia/?z=3283832

Next Story—->

Bus Arwana dari Kuantan ke Kuala Lumpur

<—-Kisah Sebelumnya

Seperti adegan-adegan fiksi yang terjadi di terminal-terminal pemberangkatan, kali ini aku terharu ketika menyaksikan seorang perempuan muda beransel memeluk erat ibunya sembari menenteng travel bag besar. Dugaan termungkin adalah anak itu akan pergi jauh dari orang tuanya di Kuantan dan akan menuntut ilmu di ibu kota.

Naiknya perempuan muda itu melalui pintu depan Bus Arwana menjadi penanda bahwa perjalanan panjang harus segera dimulai lagi. Lima belas menit berhenti, waktu telah berhasil menyuguhkan berbagai aktivitas warga lokal yang unik di sepanjang platform Terminal Sentral Kuantan.

Bus perlahan keluar meninggalkan terminal terbesar di sepanjang pantai timur Malaysia itu, membelah Jalan Pintasan Kuantan yang menjadi jalan utama kota. Berbagai fasilitas publik dengan mudah tertangkap mata yang tak pernah mau tertidur demi menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.

Setengah jam lamanya bus menelusuri setiap sudut kota hingga akhirnya tiba di gerbang Distrik Gambang yang berada di sebelah barat Kota Kuantan. Distrik ini terkenal dengan aset alamnya, yaitu Hutan Lipur Pandan yang merupakan cagar alam besar yang menjadi milik bersama dua daerah, yaitu Kota Kuantan dan Distrik Gambang.

Lebuhraya Pantai Timur yang kulalui membelah sisi selatan cagar alam itu. Pemandangan hijau sangat mendominasi sisi kiri-kanan lebuh, mampu membuat mata menjadi sejuk dalam menikmati perjalanan panjang menuju Kuala Lumpur.

Beberapa waktu kemudian, pemandangan cagar alam berubah menjadi kemunculan beberapa perkebunan kelapa sawit yang mudah sekali ditemukan di Distrik Maran. Maran memang terkenal sebagai penghasil minyak sawit di Malaysia, oleh karenanya, mataku mudah sekali menemukan hamparan perkebunan sawit di sepanjang jalan.

Kejutan lain adalah, semenjak terakhir melintas Sungai Kuantan di permulaan perjalanan dari Terminal Sentral Kuantan, kini aku dihadapkan kembali di kaca jendela, hamparan Sungai Pahang yang konon di beberapa bagian memiliki lebar lebih dari 500 meter. Kini aku tiba di Distrik Temerloh yang kotanya dikembangkan di pinggiran Sungai Pahang. Yang hanya perlu kamu tahu adalah, bahwa Kota Temerloh telah diproyeksikan pemerintah untuk menjadi ibu kota masa depan Negara Bagian Pahang untuk menggantikan Kota Kuantan.

Perjalanan lanjutan dimulai jam 2 siang. Akan menempuh jarak tak kurang dari 250 Km.
Stadium Hoki Indera Mahkota di Jalan Pintasan Kuantan, Kota Kuantan.
Tepian Lebuhraya Pantai Timur yang didominasi perkebunan kelapa sawit di Distrik Maran.
Sungai Pahang di Distrik Temerloh.

Dua jam lamanya, pesona alam adalah aset yang dipamerkan oleh Lebuhraya Pantai Timur, maka kini pemukiman penduduk mulai tampak ketika bus melintasi jalanan baru, yaitu Lebuhraya Kuala Lumpur-Karak. Kota yang kulalui kali ini merupakan bagian dari Distrik Bentong, distrik yang terkenal sebagai area peristirahatan untuk perjalan rute panjang Kuantan-Kuala Lumpur dan sebaliknya. Oleh karenanya, selain perkampungan, rest area banyak di temukan di distrik ini.

Tiga jam sudah perjalanan berlaluā€¦.

Kini nuansa kota mulai kentara. Dimulai dengan menelusuri Genting Sempah Tunnel. Inilah terowongan legendaris, karena tunnel ini menjadi terowongan jalan tol pertama di Malaysia. Bisa dikatakan terowongan ini adalah landmark utama sekaligus menjadi pembatas antara dua negara bagian, yaitu Negara Bagian Pahang dan Negara Bagian Selangorā€¦.Yeaaaay, aku kini sudah memasuki Distrik Gombak di Selangor.

Usai sebentar menikmati pemandangan Distrik Gombak, kini aku tiba di Kuala Lumpur. Kabar baiknya adalah, beberapa kali berkunjung ke Kuala Lumpur, baru kali ini aku sangat leluasa menikmati jalanan di utara kota. Pinggiran utara itu menujukkan kemakmuran dengan kesibukan pemerintah membangun fasilitas-fasilitas umum. Aku menikmati kesibukan, kemacetan dan hiruk pikuk kota hingga tak tersadar setengah jam berlalu untuk membuatkan tiba di Terminal Bersepadu Selatan di selatan kota.

Pemandangan di sekitar Kampung Cinta Manis, Kota Karak.
Rest area di Kampung Bukit Tinggi Betung, Distrik Bentong.
Genting Sempah Tunnel sepanjang 900 meter mengantarkanku memasuki perkotaan di Distrik Gombak.
Melawati Mall di Jalan Lingkaran Tengah, Kuala Lumpur.
Proyek di Jalan Lingkaran Tengah 2, Kuala Lumpur.
Hampir jam 6 sore aku tiba di Kuala Lumpur.

Aku tibaā€¦.

Lalu apalagi yang harus kulakukan?

Tiket bus Kuantan ke Kuala Lumpur (Kuala Terengganu ke Kuala Lumpur) bisa Kamu dapatkan juga di e-commerce perjalanan di 12go Asia dengan link sebagai berikut:  https://12go.asia/?z=3283832

Kisah Selanjutnya—->