Majalah Dewasa, Osaka Metro dan Osaka Castle

<—-Kisah sebelumnya

Seperempat jam menuju pukul sembilan….Aku meninggalkan Hotel Kaga di Distrik Kota Nishinari setelah menitipkan backpack di ruang resepsionis. Aku bergegas menuju Stasiun Dobutsuen-mae. Tetapi terlebih dahulu, aku harus menjejalkan sesuatu ke perut sebelum tiba di stasiun itu. Sedari tengah malam tadi, ketika aku tiba di Osaka, belum sesuap pun aku makan.

Aku memutuskan mencari minimarket terdekat. Dalam langkah menuju stasiun, kutemukan sebuah FamilyMart di tepian Saka-suji Avenue. Aku tak akan mengunyah onigiri lagi sebagai sarapan. Aku sudah bosan sejak dua hari lalu rutin mengunyah makanan itu. Akhirnya aku memilih sebuah cup noodle dan segera mengambil antrian di depan kasir. Menunggu giliran, satu persatu pelanggan FamilyMart itu menyelesaikan kewajiban. Aku hanya reflek ikut maju ketika antrian di depan juga maju, tetapi sesungguhnya mataku tak pernah menatap ke depan.

Kasir : “Hello

Aku masih tak bergeming.

Kasir: “Helloo

Aku masih berfikir itu giliran pengantri di depanku

Kasir: “Helloooo….Sir. You…..Sir”.

Aku: “Oh it’s my turn, sorry

Kasir itu hanya senyam-senyum saja melihat mukaku yang memerah karena malu. Sial….Dia dan pengantri di belakangku kompak nyengar-nyengir karena memergoki aku memandangi sebuah sudut rak dengan banyak majalah dewasa yang tersusun rapi. Untung si kasir tidak menawariku untuk membeli majalah itu….Kan malu.

Yang beginian sudah biasa di Jepang….Duhhhh….

Selepas membayar, aku menuju ke sebuah dispenser. Menuang air panas ke cup noodles dan mengambil sebuah pojok minimarket untuk menyantapnya.

Kasir: “Helloooo Sir eat outside, please!”

Duhhhh….Sudah malu, kena usir lagi,. Padahal aku sedang menghindari hawa dingin di luar sana. Ujung-ujungnya, aku tetap saja menyantap cup noodles sambil berdiri di depan minimarket sembari berdingin ria….Nasibbb.

Sewaktu kemudian, cup noodles itu ludes hingga kuahnya pun tak bersisa. Aku melanjutkan langkah ke utara. Tiba di perempatan Abiko-suji Avenue, aku segera menuju bawah tanah melalui salah satu gate milik Stasiun Dobutsuen-mae yang berada di tepi selatan jalan besar itu.

Aku: “Hello, How can I get a One Day Pass, Sir”. Aku memastikan supaya tak kelamaan membelinya seperti kejadian dua hari lalu di Tokyo.

Petugas Keamanan: “Doko e ikitai desu ka?”, rupanya bapak ini tidak bisa berbahasa Inggris.

Aku: “Osaka Castle, Sir”.

Petugas Keamanan: “Hoooohhhhh….”. Dia belum ngerti juga

Aku: “Osakajo”.

Petugas itu lantas tersenyum mengangguk-angguk dan mengantarkanku melalui sebuah koridor lalu menunjuk ke automatic vending machine.

Arigatou Gozaimasu”, ucapku padanya. Padahal kalau mencari mesin beginian, aku juga bisa. Apakah One Day Pass dijual terpisah dari mesin, itu yang kumaksudkan…..Hmmh.

Sudahlah, aku mulai memencat-mencet tombol automatic vending machine itu. Aku bisa tersenyum lega karena mesin ini tak serumit seperti yang di Tokyo. Aku memasukkan selembar 1.000 Yen, memencet “ENGLISH” button, berlanjut ke “CARD” button dan akhirnya kutemukan “ONE DAY PASS” button seharga 600 Yen (Rp. 82.000).

Malam itu adalah malam tahun baru di luar negeri yang pertama buatku. Aku sengaja membeli One Day Pass karena akan pulang selepas tengah malam, setelah New Year’s Eve Countdown tentunya.

Kini aku bersiap menaiki Osaka Metro. Ini juga  pertama kalinya aku merasakan kereta bawah tanah di Jepang setelah sembilan kali berturut-turut hanya mencicipi kereta permukaan semenjak ketibaanku di Tokyo.

Aku mulai menyusuri Midosuji Line lalu berpindah ke Tanimhaci Line di Stasiun Tennoji. Melaju ke utara sejauh lima kilomater dan dalam lima belas menit, aku akhirnya tiba di Stasiun Tanimachi 4-chome di Distrik Kota Chuo.

Aku segera keluar melalui exit gate dimana gedung Osaka Museum of History dan landmark bersejarah Hoenzaka iseki berada. Dari situ, aku terus menelusuri Uemachi-suji Avenue menuju Osaka Castle yang hanya berjarak satu kilometer.

Osaka Museum of History.
Hoenzaka iseki, bangunan gudang dari Abad ke-5 di Jepang.
Itu pohon maple bukan sih?
Aku tiba di Otemon gate Osaka Castle

Mari kita eksplore Osakajo…..

Kisah Selanjutnya—->

7 thoughts on “Majalah Dewasa, Osaka Metro dan Osaka Castle

Leave a Reply