Tourist Attraction in Ipoh, Malaysia

Ipoh….Capital City of Perak State is located 200 km north of Kuala Lumpur. The city that have a nicknamed as Bougenville City isn’t as busy as Penang or even Kuala Lumpur, but believes in me that this city will give a different side of exoticism because the location of this city is fortified with beautiful hills.

The time was 16:17. So after checking in and putting my backpack at Abby by the River Hotel, I decided to spend my first day in Ipoh by visiting the downtown.

Abby by the River Hotel where I stayed during visiting Ipoh

Abby by the River Hotel is quite good in providing tourism information with a special spot in the lobby corner which provides many Ipoh tourism leaflets. After 15 minutes of reading the information, I concluded that the selling point in the downtown is an Old Town landmark which is a relic of British colonialism on 19th century.

Didn’t need long time to thinking, I immediately left the hotel to go to downtown. Along Sultan Iskandar street which is the protocol street in Ipoh, immediately the frenzied in my mind was vanished without traces. Don’t compare Ipoh with Jakarta (capital city of Indonesia), because this city is different than metropolis like Jakarta. You will feel as the owner of this city because of its silence.

Kinta River splits beautifully on Sultan Iskandar street

1. Hugh Low Bridge.

This bridge was built to connect Sultan Iskandar street which crosses Kinta River.

Drizzle makes me colder to enjoy Kinta river from this bridge

Stopping for a moment on the bridge, I observed activities of some Ipoh residents who were fishing in several spots of Kinta River

2. Ipoh River Front Park

When I crossed Kinta River, I was immediately found a vast city park. It is famous park which has a name as Ipoh River Front Park.

This vast city park has a pool, a fountain and food stalls inside. Being a comfortable place for refreshing.

250 m walked down along Sultan Iskandar street, then I turned right and continued walking along shopping complex on Bijeh Timah street.

Meeting European tourist spouse and Malaysian tourist family didn’t made me feel alone in this city. My hunger became more and more at the end of this street because of this line of food stalls:

This is one of three street food stalls that I met that afternoon

Didn’t want to lose a lot of time for just eat here, I prefer decided to chew my biscuits which I bought on Penang Sentral that afternoon while continuing to walk down the beauty of Ipoh.

3. Ipoh Mural Art

Then….turned left at the end of Bijeh Timah street, I found some mural paintings like the famous ones in Penang.

You must be observant and patient in looking for these mural because some of their locations are hidden. That afternoon I played hide and seek with Ipoh City to find its beauty.

4. HSBC Bank Building

The sun at the dusk on that time made every scene that I saw was very special. also this HSBC Bank Building. The building that built on 1931 is part of Ipoh Heritage Trail

5. Padang Ipoh

Historically, This field was used as a place for the royal officials of Ipoh to honor the Kingdom of Japan during its time.

Here, I finally found residents of Ipoh who doing their activities. From teenagers who play soccer until small families who bring their children to just play and eat together in this field.

6. Ipoh Tourist Information Centre

Hiddenly located at the end of a dead-end street (Bandar street), I insisted on visiting it to get as much information as possible to explore Ipoh next day.

7. Ipoh Town Hall

This building which built on 1916 was originally main administrative office of Ipoh. But now, it’s been used for space functions such as weddings and general events.

8. Cenotaph War Memorial

Used to commemorate them who were killed and injured in the state war and its use was inaugurated in 1927.

9. Perak State’s Police Headquarters

This is Headquarters of Perak Royal Malaysia Police. I actually didn’t dare to take photo of this building. But, because my camera shooting habbit was over finally I captured this building as fast as possible.

10. Sultan Idris Shah II Mosque

I closed my steps that afternoon by praying maghrib at Perak State’s mosque. The resident friendliness was felt when I pray. Warm smile that accompanied their handshake made me feel like I was in my own country.

Malaysia has indeed became my second home because of its cultural resemblance.

It was time to leave downtown and got close to hotel because the situation is very quiet on that night.

Do you dare to walk alone in silence night of Ipoh ?.…pounding but easy-cool.… try it !

The silence of Ipoh made me a little struggling in finding dinner. Although I finally found a bowl of Curry Noodle for USD 1 at Daud Mat Jasak Noodle Stall where was located on Dato Onn Jaafar street in “Kampung Jawa” area.

After satisfied, I immediately decided to back into hotel to take a warm bath and rest. Get ready to explore Ipoh tomorrow.

This is a room for USD 5/ night where I rest

Destinasi Wisata di Pusat Kota Ipoh, Malaysia

Ipoh….Ibu Kota negara  bagian Pahang ini terletak 200 km di sebelah utara Kuala Lumpur. Kota berjuluk Kota Bugenvil ini memang tak seramai Penang atau bahkan Kuala Lumpur, tetapi percaya padaku bahwa kota ini akan memberikan sisi eksotisme berbeda karena letak kota ini yang dibentengi gugusan perbukitan yang cantik.

Waktu menunjukkan pukul 16:17. Jadi setelah check-in dan menyimpan backpack di dormitory milik Abby by the River Hotel, Aku memutuskan menghabiskan hari pertamaku di Ipoh dengan mengunjungi pusat kotanya.

Abby by the River Hotel tempatku menginap selama di Ipoh

Abby by the River Hotel cukup baik dalam menyediakan informasi wisata dengan adanya spot khusus di pojok lobby yang menyediakan banyak leaflet pariwisata Ipoh. Setelah 15 menit membaca informasi, Kusimpulkan bahwa hal yang menjual di pusat kota Ipoh ini adalah landmark Old Town yang tentu adalah peninggalan kolonial Inggris abad 19.

Tak berfikir lama, Aku segera keluar hotel untuk menuju pusat kota. Menyusuri Jalan Sultan Iskandar yang merupakan jalan protokol di Ipoh, sekejap suasana hiruk pikuk dalam otakku lenyap tanpa bekas. Jangan samakan dengan Jakarta, karena kota ini  berbeda dengan metropolis ibu kota. Kamu akan merasa menjadi pemilik kota ini karena ketenangannnya.


Kinta River membelah indah Jalan Sultan Iskandar

1. Hugh Low Bridge.

Jembatan ini dibangun untuk menyambungkan Jalan Sultan Iskandar yang melintasi Kinta River.

Gerimis membuatku lebih sejuk menikmati sungai Kinta dari jembatan ini

Berhenti sejenak diatas jembatan, Aku mengamati aktivitas beberapa warga kota Ipoh yang asyik memancing di beberapa spot Kinta River

2. Ipoh River Front Park

Begitu menyeberangi Kinta River, Aku langsung disuguhi taman kota nan luas. Terkenal dengan nama Ipoh River Front Park.

Taman kota yang cukup luas ini memiliki kolam, air mancur dan kedai-kedai makanan didalamnya. Menjadi tempat yang nyaman untuk refreshing.

250 m menyusuri Jalan Sultan Iskandar, Aku berbelok ke kanan menyusuri pertokoan di Jalan Bijeh Timah.

Menemui sepasang turis Eropa dan sekeluarga turis Malaysia membuatku merasa tak sendiri di kota ini. Perut laparku semakin menjadi ketika berada diujung jalan ini karena jajaran tenda makanan ini:



Inilah satu dari tiga tenda street food yang kutemui sore itu

Tak mau kehilangan banyak waktu untuk sekedar nongkrong, kuputuskan untuk lebih memilih mengunyah biskuit yang kubeli di Penang Sentral siang tadi sambil terus berjalan menyusuri keindahan Ipoh.

3. Ipoh Mural Art

Nah, berbelok ke kiri di ujung jalan, Aku menemukan beberapa lukisan mural layaknya mural-mural terkenal di Penang.

Kamu harus jeli dan sabar dalam mencari lukisan mural ini karena beberapa letaknya tersembunyi. Sore itu Aku bak bermain petak umpet dengan Kota Ipoh untuk menemukan sisi keindahannya.

4. Gedung HSBC Bank

Surya dikala senja saat itu membuat setiap pemandangan yang kulihat menjadi sangat istimewa. Begitu pula dengan Gedung HSBC ini. Bangunan tahun 1931 ini adalah bagian dari Ipoh Heritage Trail

5. Padang Ipoh

Lapangan ini dalam sejarahnya digunakan sebagai tempat para pejabat kerajaan Ipoh melakukan upaca penghormatan terhadap Kerajaan Jepang pada masanya.

Disinilah akhirnya Aku bisa menemukan para warga kota Ipoh melakukan aktivitas. Dari anak-anak muda yang bermain sepak bola hingga keluarga-keluarga kecil yang membawa anaknya untuk sekedar bermain dan makan bersama di lapangan ini.

6. Ipoh Tourist Information Centre

Terletak sangat tersembunyi di sebuah ujung jalan buntu (Jalan Bandar), Aku bersikukuh mendatanginya untuk mendapatkan informasinya sebanyak mungkin untuk mengeksplore Ipoh keesokan harinya.

7. Ipoh Town Hall

Bangunan tahun 1916 ini pada awalnya adalah kantor administrasi utama kota Ipoh. Namun saat ini sudah digunakan untuk function space seperti untuk weddings dan event-event umum.

8. Cenotaph War Memorial

Digunakan untuk memperingatai mereka yang gugur dan terluka dalam perang negara dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1927.

9. Kantor Kepolisian Negara Bagian Perak

Ini adalah Markas dari Royal Malaysia Police Daerah Perak. Aku sebetulnya tidak berani mengambil foto kantor kepolisian ini. Tapi karena kebiasaan jeprat-jepret akhirnya secepat kilat kuabadikan bangunan ini.

10. Masjid Sultan Idris Shah II

Langkah kakiku sore itu kututup dengan bersembahyang maghrib di Masjid Negeri Perak ini. Keramahan warga Ipoh sangat terasa ketika Aku menunaikan ibadah. Senyuman hangat yang mengiringi jabat tangan sesama jamaah membuatku serasa berada di negeri sendiri.

Malaysia memang telah menjadi rumah kedua bagiku karena kemiripan budayanya.

Tiba saatnya untuk meninggalkan pusat kota dan mendekat ke hotel karena suasana sudah sangat sepi.


Beranikah kamu jalan sendirian di sepinya malam kota Ipoh….asik-asik sedap lho…cobain deh

Sepinya kota membuatku sedikit struggling dalam mencari makan malam. Walau akhirnya Aku menemukan semangkuk Mee Kari seharga Rp. 14.000 di Kedai Mee Daud Mat Jasak yang terletak di Jalan Dato Onn Jaafar di daerah Kampung Jawa.

Selepas kenyang, Aku segera memutuskan kembali ke hotel untuk mandi air hangat dan beristirahat. Bersiap untuk eksplore Ipoh esok hari.


Inilah kamar seharga Rp. 70.000/malam tempatku beristirahat