9 Gagasan Mengurangi Sampah Makanan Kota

Pada tahun 2050 dibutuhkan 60% pasokan pangan lebih banyak akibat meningkatnya jumlah populasi global yang diikuti oleh perubahan pola konsumsi masyarakat dunia (Climate Change, Agriculture and Food Security).

Akan tetapi terdapat fakta kontradiktif lainnya dimana sepertiga dari jumlah pangan yang dikonsumsi dunia terbuang setiap tahunnya. Persentase ini setara dengan 1,3 miliar ton makanan. Jika dikonversi maka angka ini setara dengan 3,3 miliar ton karbon (FAO). Angka sebesar itu menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sisa pangan dunia hampir mendekati emisi yang dihasilkan negara Amerika dan Tiongkok.

Seandainya dunia berhemat makanan dan tidak membuangnya maka kebutuhan dunia akan pangan di tahun 2050 bisa ditekan di angka 1,3 miliar ton saja atau naik 30% dari kebutuhan saat ini.


Lalu bagaimana dengan kondisi food waste di Indonesia?

Jumlah sampah makanan harian di beberapa kota di Indonesia.

Dari data di atas terlihat bahwa persentase makanan yang dibuang di beberapa kota melebihi rerata 50%. Dua diantara banyak penyebabnya adalah budaya dan gaya hidup. Budaya ningrat Jawa misalnya yang tabu menghabiskan makanan di piring ketika makan.  Selain itu, gaya konsumsi berlebihan akibat meningkatnya ekonomi masyarakat juga menguatkan fakta di atas.

Ide-ide besar harus diterapkan untuk mengurangi laju terbentuknya sampah makanan. Berikut ini adalah sembilan dari sekian banyak strategi yang bisa diterapkan untuk mengurangi sampah makanan pada sebuah kota:

Distribusi bahan dan limbah pangan yang ideal pada sebuah kota.
  1. Quality Control di Level Produsen

Letak lahan pertanian yang berada di luar kota menjadi tantangan sendiri dalam menentukan standar kualitas bahan pangan yang akan dikirim ke kota saat masa panen tiba. Padahal kualitas bahan pangan yang memasuki pasar tradisional dan industri makanan sangat menentukan dalam pengurangan sampah makanan.

Bahan pangan dengan kualitas di bawah standar akan menempatkannya pada prioritas terakhir dalam penyerapan bahan pangan oleh konsumen. Jika jumlah bahan pangan kategori ini terlalu banyak, tentu akan berpeluang menjadi limbah pangan yang merugikan kota.

Oleh karena itu diperlukan quality control di level produsen. Salah satu caranya dengan membentuk petani mitra kota yang di edukasi untuk memproduksi dan mengirimkan bahan pangan dengan kualitas terbaik sehingga dapat diserap pasar secara maksimal.

2. Digitalisasi Pasar Tradisional

Sistem perbelanjaan di pasar tradisional mendorong konsumen untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Boleh dikatakan, pasar tradisional tidak pernah memberikan promo yang dapat menjebak konsumen pada pembelian bahan pangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Sistem perbelanjaan seperti itu, selain bisa mengatur jumlah pasokan pada rantai distibusi pangan, juga mencerminkan kondisi sesungguhnya atas permintaan bahan pangan untuk menghindari pasokan berlebih dan akhirnya pembentukan sampah makanan bisa ditekan. Manfaat akhir dari konsep ini adalah terdistribusi meratanya kebutuhan bahan pangan di seluruh daerah sehingga akan tercipta efisiensi pemanfaataan bahan pangan.

Oleh karena itu, untuk membuat konsumen lebih memilih berbelanja di pasar tradisional dibandingkan di pasar modern maka ada dua pekerjaan rumah bagi pasar tradisional yang harus diselesaikan, yaitu:

Pertama, menjaga kemampuan bersaing secara harga dengan pasar modern. Satu hal yang perlu dicatat bahwa gencarnya promosi di pasar modern akan menciptakan resiko lebih besar dalam penciptaan sampah makanan.

Kedua, mendigitalisasi pasar tradisional sehingga setiap konsumen bisa menghubungkan kebutuhan dapurnya secara online dengan persediaan bahan pangan di pasar tradisional. Hal ini akan mendorong konsumen berbelanja sesuai kebutuhan.

3. Mengintegrasikan Teknologi dalam Produksi, Distribusi dan Konsumsi Bahan Pangan

Di era indusri 4.0, pengintegrasian teknologi menjadi hal penting dalam produksi, distribusi dan konsumsi produk pangan. Teknologi dapat mengoptimalkan efisiensi penggunaan bahan pangan yang pada akhirnya akan mengurangi terbentuknya limbah pangan.

Pada tahapan produksi, untuk mengurangi beredarnya produk cacat produksi, industri makanan bisa menggunakan artificial inteliigence untuk melacak produk yang secara kemasan terlihat bagus tetapi sesungguhnya kandungannya berada di bawah standar kualitas konsumsi.

Pada tahapan distribusi, artificial intelligence juga bisa membantu outlet makanan untuk menganalisa pola konsumsi konsumen sehingga outlet tersebut bisa mengetahui kapan permintaan suatu produk akan tinggi dan kapan permintaan akan turun sehingga manajeman persediaan bisa diatur dengan baik. Artificial Intelligence juga bisa membantu outlet pemasaran untuk menentukan penurunan harga pada produk makanan yang hampir kadaluarsa.

Pada tahapan konsumsi, konsumen sebagai pengguna akhir bisa dibantu dengan penerapan teknologi untuk memperbaiki pola konsumsi. Konsumen perlu dibantu dengan sebuah aplikasi yang bisa melakukan analisa konsumsi sepanjang tahun sehingga teknologi tersebut bisa membantu konsumen dalam memanajemen persediaan bahan pangan. Sehingga diharapkan konsumen tidak akan membeli bahan pangan yang tidak diperlukan.

4. Mendorong Fungsi Bank Makanan dan Bisnis Daur Ulang Makanan

Mayoritas sampah makanan berasal dari oulet makanan. Banyak outlet makanan yang kurang sadar terhadap lingkungan dengan membuang makanan kadaluarsanya ke tong sampah. Padahal outlet tersebut dapat menyalurkan makanan tersebut ke bank makanan sehingga bisa dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih membutuhkan.

Sebetulnya pemerintah bisa membuat peraturan resmi yang memungkinkan setiap makanan hampir kedalauarsa diserahkan ke bank makanan. Dan operasional bank makanan selain dijalankan oleh penggiat lingkungan ataupun pihak swasta, juga bisa juga dioperasikan oleh pemerintah.

5. Menggalakkan Urban Farming dan Pengomposan

Budidaya tanaman bumbu dapur (cabai, jahe, bawang merah, pandan, daun salam dan lain-lain) dan sayuran bisa membantu mengurangi terbentuknya sampah bahan pangan. Dengan menanam berarti kita bisa memetik hasilnya sesuai dengan kebutuhan tanpa adanya resiko membusuknya bahan pangan di dapur.

Pertanian dalam pengertian luas juga mencakup kegiatan beternak. Sebetulnya lahan seluas apapun di sekitar rumah bisa digunakan untuk kegiatan beternak. Beternak selain menyediakan pasokan protein hewani  dalam jumlah yang terkontrol,  juga bisa menjadi saluran untuk memanfaatkan bahan makanan yang tidak bisa digunakan sebagai pakan ternak.

Sedangkan pengomposan adalah langkah terakhir dalam membuang sampah makanan di level rumah tangga atau bisnis lainnya. Pada tahap ini, sampah makanan yang dibuang adalah makanan yang sudah tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Kemudian kompos yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk urban farming sehingga masyarakat tidak perlu membeli pupuk anorganik yang dampak jangka panjangnya kurang baik bagi lingkungan.

6. Membentuk Generasi Muda yang Peduli terhadap Sampah Makanan

Untuk membentuk generasi yang peduli tentang sampah makanan diperlukan pendidikan mengenai hal tersebut sejak usia dini. Melatih untuk memilah sampah contohnya, seseorang yang sedari kecil terbiasa memilah sampah maka di saat dewasa akan selalu berusaha menghindari terbentuknya sampah organik secara berlebih.

Selain itu, untuk mencegah terbentuknya sampah makanan yang diakibatkan oleh gaya hidup milenial yang lebih suka makan di luar rumah maka sangat dianjurkan untuk membawa tempat makan sendiri. Sehingga apabila terdapat kelebihan makanan, mereka tidak akan malu memasukkannya ke dalam tempat makanannya untuk dibawa pulang.

7. Menerapkan Peraturan Resmi pada Rantai Distibusi Makanan

Semakin bertumbuhnya ekonomi sebuah kota maka laju urbanisasi akan semakin cepat. Pertumbuhan jumlah penduduk tentu harus diimbangi dengan ketersediaan pangan yang baik. Kondisi tersebut akan mendorong bertumbuhnya outlet makanan. Jika masyarakat kota memiliki pola konsumsi yang kurang baik tentu akan berpotensi menghasilkan sampah makanan berlebih. Ditambah lagi dengan sampah makanan yang ditimbulkan oleh aktivitas adat, banyak sekali hajatan dan pesta dalam masyarakat yang berpotensi membentuk sampah makanan.

Demi ketersediaan pangan di masa depan, diperlukan sebuah peraturan resmi  untuk menyelamatkan sampah makanan tersebut supaya tidak terbuang percuma di tempat sampah. Peraturan ini bisa mengatur setiap outlet makanan dan event-event besar untuk memiliki rekanan yang bergerak di bidang pengelolaan sisa bahan pangan.

Melalui rekanan tersebut maka sisa bahan pangan bisa disortir. Sisa bahan pangan yang layak  dikonsumsi bisa dijual kembali dengan harga murah kepada masyarakat kurang mampu, sedangkan sisa bahan pangan yang tidak layak konsumsi bisa disalurkan ke peternakan atau pembangkit listrik tenaga biogas untuk dikonversi menjadi bentuk yang lebih bermanfaat.

8. Mendorong Pertumbuhan Bisnis Pengelolaan Limbah Makanan

Untuk menjalankan strategi diatas tentunya pemerintah kota harus mendorong iklim bisnis yang baik bagi tumbuhnya usaha pengelolaan limbah makanan. Keberadaan bisnis daur ulang ini sangat krusial untuk merubah sisa makanan menjadi produk lain yang bisa dimasukkan kembali pada rantai distribusi makanan.

Pertumbuhan bisnis tersebut, selain mengurangi terbentuknya sampah makanan juga akan menyediakan bahan pangan murah yang akan membantu pemerataan konsumsi masyarakat.

Pemerintah bisa memberikan keringanan pajak usaha di awal perintisan sehingga akan membantu pengembangan bisnis tersebut. Apabila bisnis sektor ini berjalan dengan baik tentu pemerintah akan memetik hasil manisnya di masa depan melalui perpajakan dan minimnya sampah makanan dalam kota.

9. Membangun Pusat Listrik Tenaga Biogas

Dalam zero waste concept sebuah kota tidak boleh menyisakan sedikitpun sisa makanan menjadi sampah yang sia-sia. Setelah melalui proses sortasi dan daur ulang, selanjutnya sisa makanan yang tidak termanfaatkan bisa dikonversi menjadi bentuk lain yang berguna bagi kehidupan kota.

Salah satu cara terbaik adalah dengan membangun instalasi Pusat Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Sebagaimana kita ketahui bahwa sampah organik adalah sumber utama terbentuknya gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu limbah makanan yang tidak bisa dimanfaatkan bisa dibawa ke instalasi PLTBg sehingga gas metana yang dihasilkan bisa dikonversi menjadi listrik yang kemudian bisa disalurkan kembali untuk kepentingan produksi ataupun aktiviftas lain warga kota.

Mencontoh Apa yang Dilakukan Bandung Food Smart City

Bandung Food Smart City merupakan program kolaborasi antara Rikolto Veco, Fisip UNPAR, dan Pemerintah Kota Bandung yang bertujuan untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai kota cerdas pangan untuk mengurangi terjadinya food waste. Sedangkan misi Bandung Food Smart City adalah menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua orang dengan mengurangi limbah makanan.

Untuk mewujudkan misi tersebut maka Bandung Food Smart City selalu mengampanyekan tiga hal dalam konsumsi makanan, yaitu:

AMBIL

Biasakan untuk mengambil makanan yang secukupnya dan tidak berlebih

MAKAN

Makanan yang sudah diambil segeralah dimakan

HABISKAN

Biasakan untuk selalu menghabiskan makanan yang sudah diambil

#foodwaste

#bandungfoodsmartcity

#ambilmakanhabiskan 

Sumber Penulisan:

  1. https://www.kompasiana.com/
  2. https://lokadata.id/
  3. https://www.amritaenviro.com/
  4. https://www.idntimes.com/

Wahai Diriku, Bumiku, Hutanku dan Masa Depan

Hutan Taman Nasional Gunung Palung/TNGP (sumber:https://id.wikipedia.org/).

Wajahmu kini wahai bumi…..

Walau aku tak memiliki banyak kuasa dalam misi penyelamatanmu, setidaknya aku selalu berusaha meringankan bebanmu. Hasrat yang tak bisa kusembunyikan bahwa aku ingin selalu membalas jasa atas apa yang telah engkau sampaikan kepada setiap penghunimu.

Bahan pangan yang kautumbuhkan dari tanahmu senantiasa kumanfaatkan dengan penuh dedikasi demi terciptanya gaya konsumsi sederhana. Berharap bahwa segenap bahan pangan itu menjadi manfaat merata bagi seluruh penghunimu.  

Bukankah menjadi bijaksana jika kelebihannya bahan pangan itu bisa disampaikan kepada penghunimu yang tak mampu?.

Bukankah menjadi lebih adil jika kelebihannya bisa disampaikan kepada makhluk hidup lain yang juga membutuhkannya.

Bukankah menjadi sempurna jika kelebihan akhirnya kami kembalikan ke tanahmu dalam bentuk bahan penyubur atau kompos.

Apa saja yang menjadi seterumu, secara bersamaan juga akan menjadi seteruku. Coba saja kausebutkan wahai bumi. Apakah itu plastik, karbon dioksida, metana ataupun pestisida?. Tentu aku berharap hanya menggunakannya pada batas-batas yang kauterima.

Apa saja yang menjadi sekutumu, secara bersamaan juga akan menjadi sekutuku. Coba saja kausebutkan wahai bumi. Apakah itu reboisasi, transportasi massal, pemilahan sampah atau pupuk organik? Tentu aku melakukan dan menggunakannya demi panjangnya umurmu.

Harapan demi harapan bahwa penderitaanmu terhentikan dari tangan tak bertanggung jawab yang lebih dari sekedar memanfaatkan, tetapi justru mengeksploitasi kandungan berharga yang kau miliki. Semuanya adalah ketamakan yang telah terbungkus rapi sebagai upaya mencari kesejahteraan.

Andai kau masih seperti dahulu wahai bumi,

Di masa-masa indah alammu saat mengiringi masa kecilku yang bahagia,

Sebidang tanah perkampungan yang membesarkanku, hijau dengan kehadiran sebuah hutan kecil dan persawahan nan menghijau sepanjang tahun. Aliran jernih air yang menerobos di sela-sela tanaman padi yang menguning, mengirimkan mina yang bisa menambah kualitas periuk warga.

Hutan yang menyediakan bahan pangan alternatif di masa-masa paceklik. Hutan yang mendinginkan kampung dari teriknya sang surya. Hutan yang menghiasi pagi dengan embun dan kabut yang menyegarkan di setiap permulaan hari.

Hingga kemudian, pengrusakan-pengrusakan itu menjamahmu di mana-mana,

Hamparan hutanmu mulai merana oleh kikisan hegemoni ekonomi. Pokok-pokok kayu yang telah lama berjasa menyelamatkan iklim dunia, kini tak dianggap lagi kedudukannya. Pokok-pokok itu dirobohkan demi nilai ekonomis berbagai jenis sawit untuk mengejar keuntungan sesaat.

Sedangkan di lain belahan, lahan-lahan hutanmu  mulai dikebiri oleh beton-beton angkuh industri ataupun hamparan panas permukiman para penghunimu sendiri.

Air sungai yang dahulu jernih, kini menghitam karena limpasan bahan pencemar. Kontur sungai yang dahulu mengirimkan rezeqi, kini berganti menjadi pengirim musibah. Air bah diluapkan sebagai simbol murka pada penghunimu.

Akankah masa depan masih ada, wahai bumi?

Wahai bumi, sediakanlah generasi  masa depan kami dengan hutan-hutan terbaik. Biarlah mereka belajar tentang alam dari hutanmu, menikmati sebagian pangan, sandang dan papan daripadanya, berekreasi dengan ilmu pengetahuan dari hutanmu dan didiklah supaya mereka menjadi penggiat yang senantiasa membela kelestarianmu.

Hutan, Laut dan Sungaimu

Wahai bumi….

Jika engkau diibaratkan sebuah tubuh maka hutan akan menjadi paru-parumu, laut menjadi jantungmu dan sungai tentu menjadi nadimu. Bersama ketiganya, engkau bisa terus menyertai kehidupan. Tak ada cara lain bagimu kecuali setiap penghunimu harus senantiasa peduli dalam menjaga hutan, laut dan sungai sebaik mungkin.

Terkhusus bumi Indonesia, ketika luasan hutanmu menjadi nomor kesembilan di dunia, lautanmu memiliki garis pantai terpanjang kedua dunia dan sungaimu memiliki panjang hampir seratus ribu kilometer, seharusnya ketiga aset bumi milik bangsa ini membuatnya digdaya sebagai pelopor penyelamatan bumi. Menjadi panutan bagi bangsa lain dalam menjaga alam seharusnya menjadi visi penghuni bangsa ini.

Wahai bumi….

Selain hutanmu, mengapa sungai dan lautmu harus kami pelihara sebagai satu kesatuan?

Kami faham bahwa nenek moyang kami lahir dari rahim maritim bumi Indonesia. Kami juga mengerti bahwa makna maritim yang kau sematkan dalam bangsa kami sesungguhnya adalah perpaduan keunggulan atas sungai dan muaranya, yaitu lautan.

Engkau telah menjadikan sungai-sungai bangsa ini sebagai tempat lahirnya peradaban besar. Kerajaan-kerajaan maritim lahir dan tumbuh pada masa keemasan sungai-sungai bangsa Indonesia. Sungai yang kau titipkan pada bangsa ini  telah menjadi hulu dan muasal adat istiadat serta kearifan bangsa kami.

Mungkinkah segenap penghuni bumi Indonesia ini lupa bahwa Kerajaan Sriwijaya dilahirkan di tepian Sungai Kampar yang subur. Batavia berkembang pesat berkat daya dukung Sungai Ciliwung dan kesultanaan paling besar yang dimiliki bumi Indonesia saat ini lahir dari rahim Sungai Mataram, apalagi kalau bukan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Tapi kini sungguh ironis, sungai-sungai besar yang kautitipkan di bumi Indonesia sedang merana.

Kini, sungai bukan lagi menjadi sumber peradaban, melainkan menjadi sumber eksploitasi. Air dan arusnya dipaksa menjadi bagian dari hegemoni industri. Lebih miris lagi, sungai-sungaimu telah menjadi tempat sampah terbesar saat ini.

Sedangkan laut yang kauberikan, menderita kerusakan akibat pukat harimau yang dibentangkan, bahan-bahan peledak yang dinyalakan di atas terumbu karang dan berbagai macam racun sianida yang disebarkan hingga mengganggu keseimbangan ekosistemnya.

Hutanmu pun bernasib setara,

Fungsi hutan telah terkebiri secara perlahan sehinga mengalami gangguan saat menjalankan tugasnya sebagai penyangga utama keanekaragaman hayati bumi Indonesia. Hutan juga mulai terganggu tugasnya sebagai peredam jahatnya gas rumah kaca yang membahayakan bumi

Laju deforestasi di bumi Indonesia bahkan mencapai dua juta hektar per tahun, kini angka itu sudah melebihi batas lazim 1,3 juta hektar per tahun.

Kami sadar diri jika kemudian, hamparan sawit dan gundulnya hutan membuatmu memberikan respon atas masifnya intervensi tangan penghunimu dalam wujud kritisnya iklim dan juga bencana.

Semua perilaku tak bertanggung jawab itu telah membuatmu kian panas wahai bumi,

Penggundulan hutan-hutanmu tentu membuatmu tak sanggup lagi melindungi tameng alam milikmu di angkasa sana. Lapisan Ozon yang berperan penting untuk melindungimu dalam menyerap radiasi ultraviolet sang surya yang berbahaya kini lebih dari sekedar mengkhawatirkan.

Hingga aku mendengar kabar buruk bahwa rusaknya lapisan ozonmu telah menyebabkan gunung es Larsen S runtuh di Antartika. Kini gunus es seluas dua kali Pulau Bali itu telah menyatakan pensiun dari tugasnya mendinginkan bumi tanpa pengganti yang setara.

Masa Depan yang Diharapkan

Wahai bumi….

Generasi kami saat ini akhirnya harus mengemban kewajiban penting untuk mengintegrasikan hutan, sungai dan lautan sebagai kesatuan aset yang harus dikelola secara berkelanjutan. Hanya dengan sikap itulah yang mampu menjamin bahwa ketiganya masih bisa dinikmati oleh para penerus bumi Indonesia. Kami faham bahwa inilah bentuk keadilan dimana penerus kami di masa depan akan memiliki modal yang setara dengan generasi sebelumnya untuk membesarkan bumi Indonesia.

Dengan semua itu, akhirnya aku sebagai bagian dari generasi saat ini, bisa menaruh harapan bahwa dengan membaiknya hutanmu maka hal itu akan menjadi salah satu kekuatan pembangkit ekonomi bumi Indonesia selama 50 tahun ke depan.

Hutan yang kau titipkan untuk bangsa ini, hanya melalui program pembangunan berkelanjutan maka di masa depan akan menjadi sumber devisa favorit mengalahkan gas dan minyak bumi.

Begitupun dengan hutan bakau yang kau berikan, biarlah memberikan derivat terbaik bagi perikanan tangkap bumi Indonesia. Bumi Indonesia telah lama memiliki hasil perikanan tangkap terbaik ketiga di dunia, kelak akan menjadi yang pertama. Semoga hasil perikanan tangkap yang lebih dari 20 triliun itu akan dikembalikan untukmu dalam bentuk perbaikan area pesisir.

Demi kesemuanya itu maka hutanmu yang kini mengalami deforestasi harus segera kembali dijadikan hamparan hijau paru-paru dunia yang sehat. Budaya adopsi pohon harus dihidupkan di bumi Indonesia karena tidak ada ada kata terlambat untuk itu semua.

Generasi muda harus dibudayakan mencintaimu semenjak pendidikan dasarnya. Mereka harus dibudayakan gemar menanam pohon dimulai dari setiap rumahnya. Gerakan adopsi bibit pohon harus dibiasakan sedari awal sehingga mereka akan mencintai pohon dalam ruang lingkup kecil. Dengan begitu di saat dewasa mereka akan mencintai hutan dalam pemahaman yang lebih luas.

Reboisasi pohon durian oleh tim ASRI (sumber: https://alamsehatlestari.org/).

Semoga kejayaan hutan di bumi Indonesia akan kembali seperti masa lalunya. Produk-produk non-komersil yang melimpah seperti buah-buahan, umbi-umbian, madu, tumbuhan obat-obatan dan berbagai hewan layak konsumsi akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat. Sedang produk-produk komersil layaknya rotan-rotanan, damar dan berbagai bentuk getah-getahan akan meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia.

Aku sangat berharap bahwa semua pihak sudi dalam memegang teguh pembangunan hutan berkelanjutan dalam setiap aktivitas bisnis dan ekonominya, sehingga hutan bumi Indonesia akan tetap lestari sepanjang masa dan menjadi modal utama untuk memajukan bangsa di setiap zaman.

Seperti Apa yang ASRI Lakukan.

Wahai bumi….

Seharusnya pelestarianmu ini harus dimulai dari sebuah pertanyaan sederhana:

“Jika masyarakat dunia ingin berterima kasih kepada Anda karena melestarikan hutan, apa wujud terima kasih yang Anda butuhkan?”

Seperti apa yang didedikasikan Tim Alam Sehat Lestari (ASRI), hendaknya kita semua duduk bersama dengan setiap lapisan masyarakat bahwa hanya dengan memenuhi kebutuhan utamanya saja maka segenap masyarakat tidak akan merusak setiap jengkal hutanmu.

Bahwa hanya dengan terbentuknya masyarakat yang sehat dan sejahtera maka jaminan kelestarianmu akan terjaga, untuk kemudian langkah ini akan menginspirasi dunia.

Mungkin kita harus lebih mendengarkan ide-ide baik dari masyarakat karena kita seharusnya percaya bahwa mereka sebenarnya memiliki solusi tersendiri tanpa merusak keberadaanmu, wahai bumi.

Demi terciptanya visi mulia itu maka nilai dan prinsip dari Tim Alam Sehat Lestari (ASRI ) dalam menjaga bumi Indonesia ini bisa kita adopsi, yaitu:

1. BERMARTABAT : Pelayanan yang menjunjung tinggi martabat manusia dengan empati 

2. KESETARAAN : Pelayanan tanpa memandang suku, agama, gender, status ekonomi dan sosial, orientasi seksual dan sebagainya.

3. HARMONI : Keterkaitan kesehatan manusia dan lingkungan

4. KEKELUARGAAN : Kerja sama tim yang dapat berkolaborasi dengan pihak internal maupun eksternal dengan koordinasi aktif, ramah, dan sopan santun

5. BERINTEGRITAS : Jujur, disiplin, akuntabel, melayani dengan sepenuh hati dan bertanggungjawab

6. KETELADANAN : Pelayanan ASRI menjadi inspirasi menjadi perubahan menuju dunia yang sehat dan harmoni

7. MENDENGAR : Mendengar dengan cara radikal dan menghargai pendapat masyarakat

Akhirnya hanya kesadaran diriku sendiri, kefahaman masyarakat akan pentingnya kelestarian bumi dan dukungan penuh para pemimpin bumi Indonesia akan menjadikan bumi Indonesia tetap sehat dan lestari. Sehingga masa depan generasi kita bisa diletakkan pada bumi yang kaya.

#AlamSehatLestari

#ASRI #AdopsiBibit

#AdopsiPohon

#LombaASRI

#KompetisiBlogASRI

Sumber penulisan:

  1. https://alamsehatlestari.org/
  2. https://m.h6.com/
  3. https://infopublik.id/
  4. https://m.antaranews.com/
  5. https://bali.tribunnews.com/
  6. https://travel.tribunnews.com/
  7. https://ppid.menlhk.go.id/
  8. https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/
  9. https://www.tnbukitduabelas.id/
  10. https://www.biotifor.or.id/
  11. https://ugm.ac.id/
  12. https://m.liputan6.com/
  13. https://id.wikipedia.org/
  14. https://pixabay.com/

Affiliate Marketing: Memulai Bisnis dengan Berjualan Tiket Perjalanan

Bagaimana ya rasanya menjadi traveler dengan banyak sponsor?

Wah, pasti menyenangkan ya. Dengan sponsor kita bisa berkeliling dunia tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Tentunya traveler seperti itu tidak mendapatkan sponsor dengan tiba-tiba, melainkan didapatkan melalui proses panjang dan membutuhkan konsistensi. Mereka secara persisten membangun branding diri melalui kreasi blog atau vlog yang mereka rintis dari nol.

Jadi sebenarnya, kita semua memiliki peluang yang sama untuk mencapai kesuksesan seperti itu. Hanya saja kita perlu meneladani bagaimana kesabaran dan konsistensi mereka mencapai puncak kesuksesan tersebut.

Memang benar bahwa menjalani sebuah hobby tidak selalu identik dengan menghambur-hamburkan uang. Pesatnya perkembangan dunia digital membuat seorang traveler bisa terhubung dengan berbagai entitas bisnis. Hubungan inilah yang pada akhirnya menciptakan simbiosis mutualisme. Simbiosis ini akan mendatangkan keuntungan untuk bisnis perusahaan yang dimaksud dan secara bersamaan bisa membantu para traveler untuk menjalankan passionnya bekeliling dunia.

Salah satu aspek dalam perkembangan dunia digital adalah digital marketing. Terkait dengan passion apapun maka berkembangnya digital marketing telah membuka peluang bagi setiap orang dari latar belakang passion yang berbeda-beda untuk mendapatkan penghasilan.

Dunia digital memang sedang disibukkan  dengan persaingan para content creator yang menghasilkan banyak pendapatan. Online shop dan berbagai bidang pekerjaan baru seperti web design, dropshipping, pay per click dan yang lainnya tumbuh menjamur di sekitar kita.

Sebagai seorang travel blogger, saya tentu tidak mau ketinggalan untuk mendapatkan rezeqi dari dunia digital. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman dalam mengembangkan bisnis affiliate marketing yang sudah saya jalankan selama dua tahun terakhir.

Sumber: zahiraccounting.com

Genap tiga tahun, saya telah menekuni passion sebagai seorang travel blogger. Bermula dari keinginan untuk mendokumentasikan semua pengalaman ber-solo traveling melalui sebuah cerita, hingga akhirnya datanglah sebuah penawaran kerjasama dari salah satu e-commerce perjalanan dari Asia.

Sebagai seorang traveler yang mempunyai keinginan besar untuk menjelajah dunia secara kontinyu maka saya menyambut tawaran itu dengan antusias. Siapa sih yang tidak ingin jalan-jalan dengan uang yang berasal dari hobby menulis ?

Pada awalnya saya tidak benar-benar memahami apa itu affiliate marketing, bagaimana cara kerjanya dan bagaimana saya mendapatkan uang dari program tersebut.

Tetapi karena saya memiliki kemauan kuat untuk mendapatkan sumber pendanaan baru untuk menjalan passion traveling maka saya dengan cepat mulai belajar tentang affiliate marketing. Kemudian saya mulai menelaah satu demi satu bagaimana caranya supaya mencapai kesuksesan dari bisnis baru yang akan saya kerjakan.

Tentu penawaran untuk menjadi affiliate marketer ini terkait dengan hobby yang saya geluti. Hal tersebut yang menjadikan bisnis ini menjadi sesuatu yang menarik. Karena hobby saya adalah traveling maka bisnis affiliate marketingyang saya geluti adalah penjualan tiket perjalanan.

Apa itu Affiliate Marketing

Affiliate marketing merupakan salah satu bisnis internet marketing yang paling popular. Prinsip dasar dari bisnis ini adalah mendapatkan komisi dari usaha penjualan. Seperti pola pada dunia marketing umumnya dimana kita akan mendapatkan sebuah imbalan komisi ketika berhasil melakukan penjualan terhadap sebuah produk dari perusahaan tertentu. Hanya saja basis penjualan dalam bisnis ini terletak pada penggunaan internet.

Sumber: larryludwig.com

Untuk keperluan bisnis tersebut maka pada umumnya affiliate marketer memiliki blog atau website sebagai tempat untuk mengiklankan produk perusahaan yang bekerjasama dengannya. Blog atau website juga berfungsi untuk membagikan link referal dari bisnis affiliate marketing kepada para pembaca.

Bagaimana saya tidak bersemangat karena bisnis affiliate marketing adalah bisnis yang tidak membutuhkan modal. Hal ini tentu menjadi sebuah keuntungan tersendiri. Selain itu bisnis affiliate marketing juga bisa dianggap sebagai penghasilan pasif karena hanya dengan aktif menulis di blog maka para pembaca akan terpapar secara langsung dengan iklan bisnis yang umumnya diletakkan pada widget.

Berarti affiliate marketing sama saja dengan reseller dong?

Tentu berbeda, jika reseller harus membeli produk dari perusahaan terlebih dahulu sebelum menjualnya maka affiliate marketing hanya perlu mendaftar untuk kemudian bisa mulai menjual produk sebuah perusahaan tanpa harus membeli produk tersebut terlebih dahulu. Atas mekanisme tersebut maka komisi dari reseller umumnya lebih tinggi daripada komisi yang didapat affiliate marketer.

Tips Sukses Menjadi Affiliate Marketer

Beberapa tips untuk medapatkan kesuksesan dalam menjalankan bisnis affiliate marketing dalam bidang penjualan tiket perjalanan adalah sebagai berikut:

  1. Mempelajari produk yang akan ditawarkan dengan teliti.

Ketika kita mencantumkan nomor kontak (umumnya berupa surel) pada blog perjalanan, biasanya kita akan sering mendapatkan penawaran beberapa e-commerce penjualan tiket baik dalam dan luar negeri. Tentu kita tidak bisa menerima tawaran itu semua karena keterbatasan space widget di blog kita. Kita juga tidak bisa menerima banyak e-commerce karena kita membutuhkan fokus untuk menjalankan sebuah program afiliasi.

Cara terbaik dalam memilih perusahaan yang tepat untuk jadikan affiliate partner adalah dengan mempelajari profil perusahaan tersebut dan produk yang mereka tawarkan.

Pendapatan komisi dari affiliate marketer penjualan tiket perjalanan (affiliate partner dengan e-commerce perjalanan asal Asia)

Terkait profil perusahaan, hendaknya kita memilih perusahaan yang kredibel dan dapat dipercaya. Kenapa demikian? Karena pelanggan yang akan membeli sebuah tiket perjalanan adalah calon pelanggan kita dalam jangka panjang, jadi kita harus memastikan bahwa tiket yang mereka beli benar-benar akan mengantarkan mereka sampai di tempat tujuan tanpa kendala apapun.

Terkadang banyak kejadian yang merugikan pelanggan pada perusahaan yang mengalami pailit karena tiket yang mereka jual ternyata bodong.

Pernah benar-benar terjadi ketika saya melakukan sebuah perjalanan ke Asia Selatan. Seorang traveler yang saya kenal di perjalanan mengalami kegagalan menaiki pesawat dengan tiket yang dia beli dari sebuah e-commerce perjalanan karena perusahaan tersebut tidak membayarkan uang tiket kepada pihak maskapai kerena mengalami kepailitan.

Nah, kondisi yang demikian yang akan membuat kredibilitas blog menjadi diragukan oleh para pembaca sehingga bisa merugikan si pemilik blog.

2. Beri penekanan promosi pada artikel yang paling banyak dibaca.

Walaupun affiliate marketing adalah bisnis pasif, bukan berarti kita menjalankannya tanpa strategi. Justru bisnis yang berbasis internet seperti inilah yang akan memberikan banyak waktu bagi kita untuk menyusun strategi penjualan.

Selain menampilkan mesin pencari tiket pada widget, hendaknya kita juga melakukan promosi tambahan pada artikel yang memiliki traffic baca yang tinggi. Sebagai blogger kita tentu bisa mengetahui seberapa tinggi traffic setiap artikel melalui website platform yang kita gunakan.

Selain memberikan promosi tambahan pada artikel dengan traffic tinggi, promosi tambahan ini juga bisa diberikan pada artikel-artikel yang memuat jalur-jalur perjalanan favorit.

Sebagai contoh, jalur favorit dari perusahaan affiliate partner saya adalah jalur darat Kuala Lumpur ke Melaka. Oleh karenanya, saya memberikan sentuhan promosi tambahan demi menarik pembaca membeli tiket perjalanan darat untuk rute Kuala Lumpur-Melaka (atau sebaliknya) dari perusahan affiliate partner saya. Sebagai gambaran, sebagian besar komisi penjualan tiket saya diperoleh dari penjualan tiket di rute tersebut.

3. Memberikan testimoni pribadi

Penawaran yang kita lakukan tentu akan semakin kuat jika kita memberikan testimoni secara langsung atas pengalaman menggunakan tiket perjalanan dari perusahaan affiliate partner kita. Untuk bisa memberikan testimoni dengan baik maka tidak ada cara lain selain kita mencoba menggunakan tiket perjalan dari perusahaan affiliate partner kita sendiri.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk merasakan langsung tahap demi tahap penggunaan tiket perjalanan, yaitu dari awal pemesanan hingga tiba di tempat tujuan. Dengan strategi seperti itu maka kita bisa menceritakan dengan lebih detail tentang pengalaman kita kepada para pembaca sebagai sebuah testimoni yang bertujuan untuk meyakinkan setiap pembaca dalam membeli tiket perjalanan dari perusahaan affiliate partner kita.

4. Menjual tiket pada rute premium

Penawaran rute khusus di Siem Reap, Kamboja (affiliate partner dengan e-commerce perjalanan asal Eropa).

Selain menyediakan tiket pada rute-rute umum, biasanya perusahaan affiliate partner menyediakan rute premium pada beberapa produknya.

Secara sederhana, rute premium ini biasa dijual pada beberapa tempat wisata yang memiliki pengunjung yang banyak. Contohnya adalah kota Siem Reap di Kamboja yang bisa dikunjungi 6,6 juta turis setiap tahunnya. Nah, beberapa e-commerce perjalanan menyediakan tiket premium untuk daerah seperti itu.

Rute premium dalam eksekusinya biasanya menggunakan private car untuk mencapai sebuah tujuan. Selain menyasar pelanggan dengan dana perjalanan berlebih, biasanya rute-rute tersebut memang tidak menyediakan kendaraan umum atau bisa juga terlalu rumitnya dalam mencapai sebuah destinasi karena harus berganti-ganti kendaraan umum.

Penjulan tiket pada rute premium ini umumnya bisa dilakukan sebara pribadi atau berkelompok. Komisi dari penjualan tiket di rute premium ini bisanya memiliki rate yang lebih bagus daripada tiket perjalanan pada rute regular.

5. Menulis dengan kualitas

Untuk mendatangkan pembaca yang banyak hendaknya kita tidak hanya mengejar keuntungan dengan secara penawaran frontal atas produk dari affiliate partner kita, tetapi kita harus dengan sepenuh hati menulis konten yang menarik dan isinya dibutuhkan bagi banyak pembaca. Dengan memperhatikan kualitas tentu para pembaca akan rela mengunjungi blog dan pada akhirnya bersedia melakukan pembelian tiket perjalanan melalui blog kita.

Kualitas tulisan juga mencerminkan kualitas pemilik blog. Para pembaca yang tidak pernah bertemu dengan si penulis tentu akan membaca kualitas penulis dari blog yang mereka baca. Jika pembaca sudah percaya dengan kualitas kita maka secara otomatis mereka juga akan percaya dengan kualitas affiliate partner yang kita pilih dan kita promosikan.

6. Menulis pada domain dan hosting berbayar

Semua khalayak tentu faham bahwa kualitas identik dengan kepercayaan pelanggan. Sebagus apapun tulisan kita jika tidak didukung dengan domain dan web hosting berbayar tentu akan menjadi bahan pertimbangan tersendiri bagi calon pelanggan.

Mungkin kebanyakan blogger masih beranggapan bahwa menjalankan bisnis affiliate marketing belum tentu sukses, jadi kenapa mereka harus menyiapkan domain dan web hosting berbayar untuk menulis dan memasarkan produk. Ini adalah mindset pesimistis yang harus dihindari ketika kita hendak memulai bisnis apapun terasuk bisnis affiliate marketing.

Kita seharusnya berfikir terbalik, bahwa dengan menggunakan domain dan web hosting berbayar maka kita akan memiliki kesempatan lebih baik dalam menarik calon pelanggan dan mengembangkan pasar bagi bisnis affiliate marketing kita. Pelanggan yang semakin percaya maka mereka akan senantiasa melakukan repeat order dan merekomendasikan link referral kita kepada orang lain demi memakai produk dari perusahaan affiliate partner kita.

Sukses Menjadi Affiliate Marketing Bersama Exabytes

Terkait dengan domain dan web hosting yang diperlukan oleh siapapun untuk menuangkan tulisannya maka terdapat solusi terbaik yang disediakan oleh penyedia domain dan web hosting berpengalaman, yaitu Exabytes Indonesia.

Exabytes Indonesia merupakan penyedia layanan web hosting Indonesia. Exabytes Indonesia telah berpengalaman membantu para pelaku usaha (UMKM/UKM), menjaga semua website 24 jam tanpa henti sehingga para pelanggan bisa berfokus pada pengembangan bisnis di area yang lain.

Dengan pengalaman 15 tahun melayani pelanggan di seluruh dunia, Exabytes Indonesia mengerti kebutuhan para pelanggannya. Semua kebutuhan bisnis online para pelanggan dari pendaftaran domain, web hosting hingga digital marketing dapat dipercayakan kepada Exabytes Indonesia.

Paket domain di Exabytes Indonesia
Pake web hosting di Exabytes Indonesia

Bahkan untuk mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan, Exabytes Indonesia menyediakan dukungan teknis 24 jam x 7 hari, 100 hari jaminan uang kembali jika pelanggan tidak merasa puas dalam pelayanan yang diberikan, aktivasi akun secara otomatis begitu pelanggan sudah melakukan pembayaran dan memberikan jaminan pelayanan yang handal dan menjaga website pelanggan tetap aman.

Reputasi Exabytes Indonesia yang terbukti dan teruji membuatnya dipercaya untuk mengelola website beberapa entitas ternama seperti universitas, perusahaan penerbangan, kementrian, perusahaan media dan perusahaan besar lainnya.

Mari kita mulai menulis sekaligus berbisnis bersama Exabytes Indonesia.

#LombaBlogExabytesSeason2

#ExabytesID

Sumber Penulisan:

  1. https://www.exabytes.co.id/
  2. https://blog.bebasbayar.com/
  3. https://www.jurnal.id/
  4. https://larryludwig.com/
  5. https://zahiraccounting.com/

Ramadhan: Antarkan Kebahagiaan Bersama UMKM

Wafer Cookies (sumber: id.pinterest.com)

Setiap tahun, usaha UMKM rumahan selalu memiliki momentum untuk menyambut rezeqi. Salah satu momentum itu terjadi selama bulan Ramadhan. Bulan suci Ramadhan memang tidak hanya mengantarkan kebahagiaan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga mengantarkan kebahagiaan bagi para pengusaha UMKM dengan latar belakang lintas agama.

Diantara 64 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia tentu sangat banyak diantaranya yang mendapatkan pengaruh positif atas kedatangan bulan suci Ramadhan. Tentu saya tidak akan membahasnya satu per satu pada cerita Ramadhan kali ini.

Mari kita ambil salah satu jenis UMKM yang mendapatkan berkah Ramadhan, yaitu bisnis kue kering. Kue kering memang telah menjadi sajian istimewa di meja masyarakat untuk menjamu tamu yang akan datang untuk bersilaturahmi saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Keistimewaan Ramadhan akhirnya mendorong munculnya banyak usaha kue kering rumahan, baik itu bisnis musiman ataupun bisnis mapan yang sudah eksis dalam lingkaran supply kue kering. Potensi keuntungan dan meningkatnya permintaan pasar lah yang mendorong terciptanya kondisi tersebut.

Mari kita lihat seberapa besar potensinya bisnis ini.

Jumlah umat muslim di Indonesia saat ini sebanyak 219.960.000 orang. Anggap saja 50% diantaranya termasuk dalam kelompok yang memilih menyediakan kebutuhan penganan lebaran kepada pihak produsen. Itu berarti potensi pelanggan bisnis ini selama bulan Ramadhan mencapai 109.980.000 orang. Jika rata-rata pembelian setiap pelanggan adalah satu kemasan kue kering seharga Rp. 30.000,00 maka secara keseluruhan pontensi pendapatan bisnis ini selama bulan Ramadhan mencapai Rp. 3,2 Triliun. Nyatanya setiap keluarga biasanya memesan lebih dari 3 kemasan kue kering pada saat hari raya Idul Fitri. Wah menggiurkan bukan?

Ramadhan memang bulan spesial. Tidak hanya ibadah puasa dan pahalanya yang spesial, tetapi perilaku pelanggan pun menjadi lebih spesial dibandingkan dengan bulan lainnya. Untuk menghormati dan menghargai tamunya saat Hari Raya Idul Fitri, setiap orang berkeinginan menyajikan makanan yang spesial. Di hari kemenangan itu, banyak masyarakat berpaling sejenak dari makanan produksi pabrik dan beralih menikmati produk handmade yang dibuat secara eksklusif. Kebahagiaan bulan Ramadhan yang eksklusif memang layak disambut dengan cara yang eksklusif.

Karena pada dasarnya, kebahagiaan bagi masyarakat kita selalu identik dengan kebersamaan, berbagi dan berempati. Sehingga saling memberikan hadiah di bulan Ramadhan adalah keutamaan. Oleh karenanya, saling memberikan makanan dan rezeqi lainnya kepada sesama sudah menjadi budaya dalam masyarakat kita.

Daya Tarik

Bisnis rumahan ini berkembang karena produknya memiliki daya tarik. Rata-rata daya tahan kue kering yang mencapai 3-4 bulan tentu menguntungkan kedua belah pihak, yaitu produsen dan pelanggan.

Produsen akan diuntungkan dengan  tidak dikhawatirkan kue yang diproduksinya cepat kadaluarsa, sehingga produsen memiliki kesempatan lebih lama untuk memasarkan produknya. Selain itu produsen juga lebih leluasa mengatur jumlah produksinya

Bagi pelanggan, daya tahan yang baik dari kue kering memungkinkan pelanggan untuk memesannya jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Kondisi inilah yang membuat bisnis ini mengalami kesibukan sepanjang bulan Ramadhan untuk menutup permintaan pasar.

Daya tarik lainnya adalah kue kering memiliki jenis yang beragam. Tentu kita pernah mencicipi legitnya kue nastar, kue lidah kucing, kue salju, kue semprit, kue kastangel, kue coklat, kue salju dan lainnya. Produsen seakan memiliki segudang pengetahuan tentang cara menciptakan bermacam varian produk. Para pelaku UMKM ini juga selalu mengikuti perkembangan dan selera pasar sehingga selalu ada saja jenis-jenis kue kering baru  yang bermunculan dari tahun ke tahun. Perkembangan ini tentunya tak lepas dari intensifnya riset pasar yang dilakukan para pelaku UMKM baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pasar dan Sinergi

Pada awalnya bisnis UMKM kue kering memang memproduksi sesuai dengan pesanan. Tetapi secara bertahap pola produksi bisnis ini telah berkembang lebih agresif.  Pelaku UMKM rumahan ini sudah lebih gesit menggaet para pelanggan melalui berbagai saluran pemasaran.

Beberapa saluran pemasaran memang bisa diciptakan secara mandiri seperti memasarkan melalui hubungan pertemanan di kantor atau komunitas, aktivitas hobby, atau melalui media sosial yang memungkinkan pelaku bisnis terhubung dengan banyak pelanggan. Bahkan tidak sedikit UMKM yang dengan agresif membuka tokonya sendiri.

Beberapa saluran pemasaran lain diciptakan dengan bekerja sama dengan saluran pemasaran yan sudah eksis, seperti outlet kuliner, toko kue, minimarket, supermarket ataupun pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada).

Kinerja UMKM yang saling mendukung.

Dengan berkembangnya satu jenis UMKM tentu akan berdampak pada UMKM pendukung lainnya. Meningkatnya permintaan kue kering maka akan berpengaruh pada pertumbuhan bisnis UMKM lain seperti pengrajin keranjang parcel, pengrajin oven ataupun bisnis bahan baku kue. Secara tidak langsung kebahagiaan bulan Ramadhan akan dirasakan oleh banyak UMKM.

Antarkan Kebahagiaan dengan Tepat!

Kebahagiaan yang dirasakan oleh semua kalangan seiring dengan hadirnya bulan suci Ramadhan hendaknya benar-benar bisa tersampaikan dengan baik ke setiap handai tolan, saudara, teman dan kerabat dimanapun keberadaan mereka, baik yang terdekat dengan kita atau bahkan mereka yang berjauhan dengan kita.

Setiap pemberian ataupun pesanan tentu hanya akan tersampaikan dengan adanya jasa pengiriman. Tanpa jasa pengiriman terpercaya, kebahagiaan apapun yang kita kirimkan atau apapun yang kita pesan, tidak akan pernah sampai dengan baik. Oleh karena itu, hendaknya setiap pengusaha UMKM dan segenap pelanggan mempercayakannya pada jasa pengiriman yang berpengalaman, terbukti dan teruji.

Diantara banyak jasa pengiriman dalam rantai distribusi barang, terdapat jasa pengiriman yang berkomitmen mengantarkan paket kiriman kita hingga tempat tujuan dengan baik karena jasa pengiriman ini berfokus pada kualitas layanan. Jasa pengiriman tersebut adalah JNE.

Mengapa JNE?

JNE telah berpengalaman selama 28 tahun dalam jasa pengiriman. JNE saat ini berkomitmen melayani kebutuhan pelanggan setianya dengan baik dan menempatkannya sebagai prioritas tertinggi, baik itu jasa pengiriman dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu pelayanan yang sering kita dengar dan manfaatkan jasanya adalah Divisi Ekspres JNE yang melayani kiriman paket dan dokumen peka waktu tujuan dalam negeri melalui lebih dari 1.500 titik layanan eksklusif dari penjemputan hingga pengantaran yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan ini memanfaatkan moda transportasi tercepat yang tersedia dan melayani beragam jenis layanan sesuai kebutuhan pelanggan.

JNE selain menyediakan jasa pengiriman untuk bisnis UMKM yang terdaftar di market place, juga menyediakan jasa pengiriman untuk bisnis UMKM yang memasarkan produknya secara independent melalui saluran pemasarannya masing-masing.

Beberapa contoh dari sekian banyak layanan dalam Divisi Express JNE

Mengingat fakta tersebut, hendaknya kita dengan bijak memilih jasa pengiriman yang tepat untuk mengantarkan kebahagiaan bulan Ramadhan ini secara tepat waktu tanpa kekurangan sedikitpun.

Mari kita senantiasa menyambut bulan Ramadhan dengan kebahagiaan!.

#JNE

#JNERamadhan2021

#BlogBerkahramadhanantarkankebahagiaan

#Bahagiabersama

Sumber data dan penulisan:

https://jnewsonline.com/

http://suarapadaherang.blogspot.com/

https://katadata.co.id/

https://jabarnews.com.read

https://id. pinterest.com/

https://m.tribunnews.com/

https://www.pengusahasukses.com/

Menjadi Marketer Efektif bersama GoWork

Lobby GoWork-Arkadia Green Park (sumber: dokumen pribadi).

Senin pagi pukul delapan, sudah rusuh saja di lantai bawah rumah….

Sedang butuh sekali fokus untuk rapat daring bersama bos dan tim….Ehhh, berkali-kali ada tamu datang dan mengetuk pintu depan. Kejadian itu membuat saya berkali-kali harus membuka pintu dan melayani obrolan untuk urusan remeh temeh. Jahatnya, gaya ngobrol saya terkesan mengusir setiap tamu itu secara halus….Wah, saya merasa bersalah.

Donny, tadi saya perhatikan kamu sering hilang di rapat. Kemana sih?”, bos saya bertanya dengan mood yang kurang enak

Ada tamu bos

Kamu tahu gak sih? itu membuat rapat menjadi tidak efektif. Mendingan kamu cari tempat kerja yang bebas gangguan deh dekat rumah!”, biasalah kalau bos kasih perintah. Harus dituruti.

Ada sih cafe dekat sini, bos. Saya kesana deh”.

Kampungan kamu, Donny…..Masa ke cafe sih. Lebih baik kamu cari coworking space saja. Nanti kamu reimburse biayanya ke kantor. Kita ketemu di rapat lain 2 jam lagi, segera berangkat!”, tahu saja si bos kalau dompet saya sedang tipis-tipisnya.

Gegara kejadian itu, saya segera berburu lokasi di dunia maya. Perburuan itu berakhir pada tampilan coworking space milik GoWork di bilangan Jakarta Selatan. Menginstal aplikasi GoWork dan melakukan pemesanan, akhirnya saya mendapatkan sebuah hot daily desk seharga Rp. 125.000 untuk bekerja hingga pukul empat sore.

Berlokasi di Arkadia Green Park Tower G Lantai 8. GoWork-coworking space ini hanya berjarak lima kilometer dari rumah dan bisa saya tempuh dalam waktu 15 menit saja menggunakan sepeda motor. Sepintas saya juga melihat bahwa lokasi ini juga dilintasi bus Trans-Jakarta koridor 6 (rute Stasiun Dukuh Atas 2-Ragunan). Lokasi ini juga sangat dekat dengan Stasiun KRL Commuter Line Tanjung Barat….Wah, dekat banget kan.

Setiba di GoWork, saya disambut ramah oleh dua resepsionis. Setelah menunjukkan Booking Confirmation, saya diarahkan untuk melakukan check-in dengan mengisi online form yang salah satu kolom isiannya berguna untuk memastikan bahwa prosedur kesehatan terlaksana dengan baik. Kemudian saya diberikan WiFi password dan ditunjukkan beberapa spot penting yaitu meja kerja (hot desk), pantry beserta utensil, free mineral water & coffee, toilet. Sebelum benar-benar duduk , saya juga diingatkan perihal jam tutup GoWork.

Free coffee di GoWork-Arkadia Green Park dan beberapa amenities GoWork(sumber foto: dokumen pribadi).

Nah atas kejadian itu, dimulailah pengalaman saya mencicipi fasilitas GoWok untuk pertama kalinya.

Mau tahu rasanya seperti apa?….Habis saya ceritakan, pasti Anda akan kepincut untuk mencobanya.

Yuk lah, ikuti pengalaman kerja saya bersama GoWork!

Kesan Pertama

Impresi pertama yang terekam di ingatan saya tentang GoWork coworking space adalah keramahan, ketenangan,kenyamanan, fokus, elegan, design interior yang ciamik, profesional, mengedepankan teknologi, kelengkapan fasilitas dan staff yang tulus membantu…..Ssstt, akses kecepatan internet mobilenya 15 Mbps, bro. Diatas rerata kecepatan internet mobile Indonesia yang hanya 9,82 Mbps. Gimana, keren kan?

Nah, begitu mengambil tempak duduk dengan posisi sesuai pilihan saya, ada satu kalimat yang secara otomatis terbesit dalam hati,  “Guwe sering kerja di luar kantor, kenapa ga dari kemarin-kemarin ya, guwe kerjanya dimari…Hhmmhh, emang dasar guwe kudet”.

Enaknya lagi, saya bisa sepuasnya mengambil kopi gratis di pantry dan membeli beberapa snack untuk ngemil selama kerja. Saat jam makan siang, saya dengan leluasa menikmati bekal dengan memanfaatkan utensil yang sudah disediakan. Tetapi beberapa pelanggan GoWork lebih suka mencari makan di luar karena GoWork coworking space ini terintegrasi dengan restoran, minimarket, pusat perbelanjaan dan ruang perkantoran.

Oh iya, GoWork juga memfasilitasi coworking spacenya dengan share lounge area yang bisa digunakan pelanggan untuk menerima tamu atau menonton TV. Bahkan saya sempat menerima seorang tamu di lounge tersebut.

Dengan gambaran pengalaman seperti itu, tentu Anda bisa membayangkan bagaimana keefektifan dan keefisienan bekerja di GoWork coworking space?

Dari sini saja sebetulnya cerita saya sudah bisa dianggap usai.

Saya, Profesi Marketing dan Coworking Space

Setelah pulang dari GoWork coworking space, saya akhirnya berfikir lagi. Sebetulnya akan banyak manfaatnya apabila ke depannya, saya lebih sering memanfaatkan GoWork coworking space untuk bekerja. Itu semua terkait dengan pekerjaan saya….Yupz, marketing.

Kenapa saya yang berprofesi sebagai marketing membutuhkan GoWork coworking space untuk bekerja?

Saya kasih pendahuluan dulu ya…yeeileeeehhh, makin lama nih.

Sebagai marketer, profesi yang saya geluti bisa jadi dianggap sebagai pekerjaan yang menyenangkan bagi beberapa kalangan, khususnya yang tertarik dengan ide dan  jaringan. Saking dinamisnya, profesi inipun telah mengalami perubahan cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan itu diantaranya adalah perkembangan konsep, strategi yang diterapkan , proses yang dilalui, hingga lokasi kerja yang ideal untuk mendesain rencana. Mekanisme dalam bekerja telah mengalami revolusi bagi marketer yang progresif dan independent, tempat menemukan inspirasi juga tak identik lagi dengan wujud kantor yang sesungguhnya, kantor bisa ditempatkan dimana saja asal dapat memenuhi fungsi untuk menuntaskan tugas.

Lain marketer lain customer. Customer pun telah berkembang secara mindset. Saat ini banyak customer cerdas yang tidak lagi memposisikan marketer dalam batas sempit sebagai perpanjangan supplier, tetapi mereka menganggap marketer sebagai rekan berkolaborasi menuju muara yang sama. Untuk itulah, kedua belah pihak lebih berorientasi pada kenyamanan pertemuan dalam membahas ide besar.

Ditelaah dari dua sudut pandang berbeda tetapi dilihat dengan dasar kepentingan yang sama, interaksi keduanya dapat difasilitasi dalam satu tempat diskusi untuk mempertemukan ide keduanya. Tempat diskusi ini adalah coworking space.

Tuh kan, akhirnya Anda tahu kenapa saya membutuhkan GoWork.

Mengapa Harus GoWork?

Diantara banyak coworking space, Mengapa harus GoWork?

Mengambil makna secara luas, GoWork selalu mengusung prinsip bahwa ruang kerja bukanlah sekedar tempat menaruh laptop dan mendapatkan koneksi internet berkecepatan tinggi, lebih dari itu, ruang kerja yang baik adalah ruang kerja yang membuat penggunanya bisa merasakan sebuah ekosistem bekerja bersama pribadi lain yang semuanya akan bermuara pada terbentuknya sebuah jaringan. GoWork berkomitmen tinggi dalam menyediakan ruang kerja premium sebagai tempat lahirnya inspirasi. Coworking space milik GoWork juga dilengkapi dengan fasilitas terbaik untuk menjamin semua penggunanya terus berkembang.  

GoWork menerjemahkan ide pengalaman bekerja dengan baik. Pengalaman kerja yang baik akan menciptakan kebahagiaan, kreativitas dan produktivitas. Di dalam GoWork coworking space, pengalaman kerja ini diterjemahkan dalam bentuk desain ruangan kerja futuristik, tata letak yang ciamik, fasilitas terbaik, pemilihan furnitur yang keren dan penerapan teknologi yang unggul.

Bahkan untuk menjangkau kebutuhan banyak profesional di sibuknya Ibu Kota, GoWork sangat masif mengembangkan sayapnya di bidang penyediaan coworking space yang berlokasi mulai dari Grade A area di pusat bisnis hingga area prospektif lainnya seperti Pondok Indah, Senayan, Kemang dan area lainnya. Tidak cukup di Ibu Kota, GoWork juga mengembangkan bisnisnya d kota-kota besar lain di tanah air seperti Tangerang, Surabaya, Bali dan Medan. Kekuatan jaringan inilah yang menjadi alasan mengapa para profesional dan banyak perusahaan mempercayakan tempat kerjanya kepada GoWork.

Sebaran lokasi Gowork.

Kekuatan jaringan yang baik juga membuat GoWork bisa menerapkan fleksibilitas dalam pemberian fasilitas. Contoh dari fleksibilitas ini adalah ketika sebuah perusahaan menyewa kantor di GoWork maka perusahaan tersebut bisa memindahkan kantornya ke cabang lain GoWork selama masa sewa. Hal ini tentu membuat suasana kerja akan selalu segar dan menghindari karyawan dari kebosanan.

Mengikuti perkembangan bidang profesi, GoWork juga memberikan pelayanan yang luas untuk berbagai profesi. Selain menyediakan coworking space untuk start up atau komunitas, GoWork sebagai supporting space provider juga menyediakan ruangan bagi banyak profesional dari berbagai bidang pekerjaan seperti  accounting, finance & legal, business services, educational, food & beverage, health and wellness, HR services, lifestyle &  entertainment, marketing & advertising, productivity tools, travel & hospitality, shopping & retail dan masih banyak lagi.

Yuhuu…Tentu saya bisa memakai coworking space milik GoWork dong….Kan saya marketer.

Meningkatkan Efisiensi

Lalu bagaimana coworking space dipandang dari sisi strategis?

Menyinggung efisiensi, ketika bekerja di Ibu Kota , banyak pribadi yang tinggal di pinggiran kota membutuhkan waktu yang tak sebentar hanya demi menuju kantor. Seperti saya misalnya, untuk menuju kantor yang berjarak 36 km membutuhkan waktu hampir dua jam ketika menggunakan motor. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi customer setiap harinya. Secara rata-rata, hampir 50% waktu terbuang di jalanan dan pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien.

Tentu keberadaan GoWork akan membantu para marketer dan profesional lain  dalam menghemat waktu. Tanpa harus menuju kantor yang sangat jauh letaknya, menyusun sebuah rencana dan strategi bisa dilakukan di GoWork coworking space, bahkan ruang kerja inipun bisa digunakan sebagai appointment point dengan beberapa customer yang berada pada satu area.

Apalagi di era sekarang yang mengedapankan kecepatan, penggunaan coworking space juga didukung dengan eksistensi hybrid working dan absensi online. Marketing dan beberapa profesi lain sudah bisa dikategorikan sebagai hybrid working. Hal ini membuat mereka tidak perlu untuk pergi ke kantor setiap hari. Contohnya adalah marketer yang kinerjanya diukur berdasarkan target penjulan, frekuensi bekerja di kantor tentu tidak menjadi ukuran. Oleh karenanya, bekerja di luar kantor sudah menjadi biasa dalam dunia marketing. Itulah kenapa marketer memerlukan kantor kedua yang mudah diakses dari rumah atau dekat dengan area customer. Dan kabar baiknya, GoWork bisa menjadi kantor kedua bagi siapa saja.

Mengusung lima nilai utama (Inclusive, Vigorous, Enterpreneurial, Noble dan Thankful), GoWork akan membantu dalam menumbuhkan profesionalitas di level personal, komunitas dan perusahaan dengan cara mengintegrasikan tiga hal penting menuju efektifitas dan efisiensi yang maksimal, yaitu ruang kerja, teknologi dan layanan terbaik.

Plans Terbaik dari GoWork

Berapa sebetulnya harga sewa ruang kerja di GoWork?

Sangat terjangkau, itulah jawaban singkatnya. Sebagai gambaran, GoWork-Arkadia Green Park yang lokasinya menjadi yang terdekat dari rumah saya membuka paket Hot Desk Daily (Rp. 125.000/hari), Hot Desk Flexible (Rp. 1.000.000/10x pakai) dan Hot Desk Monthly (Rp. 2.300.000/pax/bulan). Hot Desk adalah meja kerja yang disediakan untuk pribadi yang fleksibel yang biasa menggunakan coworking space per hari, per minggu atau per bulan. Karakter pelanggan Hot Desk adalah mereka datang ke GoWork  lalu memilih meja kerjanya  sesuai keinginan. Dan setelah selesai bekerja maka mereka akan membawa pulang semua peralatan kerjanya. Inilah salah satu tipe pelanggan GoWork yang paling dinamis dan fleksibel.

Hot Desk Daily di GoWork-Arkadia Green Park (sumber: dokumen pribadi).

Sedangkan bagi profesional yang ingin meningkatkan layanan  dengan akses 24/7 serta memiliki tempat duduk yang sama sepanjang bulan maka GoWork menyediakan Dedicated Desk Plan. Inilah layanan private personal space yang memungkinkan setiap profesional menyimpan semua peralatan kerjanya dengan aman di tempat yang mereka sewa. Selain itu, plan ini akan dilengkapi dengan fasilitas locker yang berfungsi sebagai storage dan mailing. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp. 2.500.000/pax/bulan.

Lalu bagaimana untuk memenuhi kebutuhan level perusahaan?

Tenang….GoWork telah menyiapkan plan untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan mobilitas dan kedinamisan yang tinggi. Sebagai contoh untuk Sewa kantor Jakarta Selatan misalnya, GoWork telah menyiapkan Private Office yang desain ruangannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan keterbukaan akses 24/7 menjadikan GoWork siap untuk membantu menyiapkan ruangan yang produktif dan kolaboratif. Biaya investasinya terbilang hemat lho, hanya Rp. 2.800.000/pax/bulan. GoWork juga menyediakan private office ini bagi permanent member dengan masa sewa minimal 6 bulan.

GoWork juga menyediakan Enterprise Solutions Plan yang akan menempatkan GoWork sebagai konsultan dalam membangun kantor bagi perusahaan hingga daya tampung 500 karyawan. Berdasarkan analisa data internal GoWork bahwa member GoWork bisa menghemat biaya sewa kantor hingga 40%. Dengan menjadi member GoWork, perusahaan juga tidak perlu memikirkan lagi Operational Expenses (OP/EX) seperti tagihan listrik, air, internet dan office assistant yang tentu banyak membebani pertumbuhan perusahaan. Inilah bentuk end-to-end office management yang disolusikan oleh GoWork.

Dan sebagai plan berikutnya, GoWork menyediakan Virtual Office. Berbentuk sewa kantor non-fisik yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan legal bisnis perusahaan. Perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas meeting room yang tersedia di GoWork dan menjadikan elegansi alamat perusahaan mengingat GoWork berlokasi di bangunan-bangunan ternama Ibu Kota.

Meeting room di GoWork-Arkadia Green Park besera Plans dan Spaces yang disediakan GoWork (sumber: https://go-work.com/).

Selain kelima plan utama tersebut, GoWork juga menyediakan ruangan untuk pelaksanaan event, baik untuk acara umum ataupun pribadi. Event spaces yang disediakan oleh GoWork bisa menjadi pilihan pintar untuk digunakan sebagai ruang acara serba guna yang dapat disesuaikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain Event Space, GoWork juga menyediakan meeting room dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk sewa ruang meeting hanya dimulai dengan harga Rp. 72.000 per 30 menit.

Alur memesan desk atau room menggunakan aplikasi GOWORK yang memudahkan pengguna untuk memesan ruangan kerja dan mengecek benefit sebagai member.

Bagaimana dengan apa yang ditawarkan GoWork, keren kan?

Maju dan Berkembang Bersama GoWork

Perlu diketahui bahwa bisnis coworking space di Asia Tenggara bertumbuh sekitar 15% pada tahun 2017, itu artinya jika dalam kondisi normal, hanya perlu empat tahun, pengguna coworking space akan menjadi dua kali lipat dari pengguna saaat ini.

Ini terbukti dengan data dari GoWork bahwa semakin berkembang dan dikenalnya GoWork telah memberikan dampak positif dengan pencapaian occupancy rate cabang-cabangnya hingga 90%, bahkan beberapa cabang  yang baru dibuka sudah memiliki occupancy rate hingga 100%. Beberapa perusahaan bahkan berani menyewa kantor di GoWork dalam jangka kontrak sewa 2 tahun.

Dengan fakta-fakta di atas, apakah Anda akan ketinggalan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan pribadi atas keberadaan  GoWork coworking space?. Kapan lagi, ayo kita menyewa ruangan kerja di GoWork!

Saya dan GoWork . (keterangan: masker hanya dilepas beberapa detik untuk keperluan pengambilan gambar, selebihnya penggunaan masker selama masa pandemi adalah diharuskan ketika bekerja di GoWork)

Akhirnya, ruang kerja bersama memang harus inovatif, artistik dan inspiratif demi mendukung kesuksesan segenap penggunanya.

Together We Grow!

#kerjaLebihDekat

#GoWorkLebihDekat

#MeetingLebihDekat

#cumaDiGoWork

Keanekaragaman Hayati: Mengukur Ketahanan Global terhadap Pandemi

Pada akhir Februari 2020 atau tepatnya dua bulan setelah pandemi COVID-19 di deklarasikan, Pemerintah Tiongkok bergerak cepat dengan menganulir kebijakannya yang sudah berusia 20 tahun. Kini pemerintah Tiongkok melarang masyarakatnya menangkarkan satwa liar untuk keperluan bisnis atau pemenuhan kebutuhan pangan.

Pada awalnya, kebijakan memperbolehkan penangkaran satwa liar dibuat dengan tujuan mengentaskan masyarakat Tiongkok dari jerat kemiskinan. Dengan disahkannya kebijakan itu, maka rakyat Tiongkok mulai gencar menangkarkan tikus bambu, babi hutan, ular, kelelawar, musang, kucing hutan, katak dan rusa sika. Mereka menangkarkannya hingga satwa-satwa liar tersebut siap untuk dikonsumsi. Dan pada akhirnya, satwa-satwa liar itu akan memasuki rantai distribusi pangan melalui pasar-pasar hewan di seantero Tiongkok.

Bagaimana bisa masyarakat Tiongkok memilki budaya mengonsumsi satwa liar seperti itu?

Menilik jauh ke belakang bahwa sejarah deforestasi di Tiongkok memang terjadi sangat cepat. Bahkan deforestasi telah dimulai sejak era dinasti dahulu kala. Lalu proses itu berlanjut hingga era modern, deforestasi dilakukan dengan dalih memenuhi kebutuhan lahan industri, lahan pertanian dan lahan pemukiman. Dalam kasus ini, deforestasi akhirnya mengebiri fungsi hutan sebagai sumber pangan. Dan pada akhirnya, gundulnya hutan berakibat pada berkurangnya ketersediaan pangan.

Di sisi lain, pembangunan yang tidak merata di Tiongkok juga berperan dalam menciptakan kesenjangan sosial. Di tengah melajunya ekonomi negeri itu, ternyata kemiskinan masih melanda di beberapa daerah seperti Xinjiang, Gansu, Guizhou, Tibet dan Yunnan. Kehilangan sumber pangan dan masih adanya kemiskinan inilah yang kemudian menyebabkan masyarakat Tiongkok membudidayakan satwa liar dan mengonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Padahal satwa liar memiliki hierarkinya masing-masing di dalam rantai makanan. Dengan mengonsumsi satwa-satwa liar tersebut berarti manusia telah mengintervensi hierarki pada rantai makanan. Intervensi tersebut adalah hal yang sangat berbahaya karena akan menciptakan ketidakseimbangan pada rantai makanan di alam. Ketidakseimbangan inilah yang kemudian mengakibatkan dampak negatif.

Salah satu bentuk intervensi pada siklus rantai makanan melalui penangkaran tikus bambu di daerah Qingyuan, Provinsi Guangdong, Tiongkok (sumber: theguardian.com).

Ekosistem yang diintervensi tentu akan memberikan reaksi dalam bentuk respon balik pada lingkungan. Salah satu respon balik tersebut adalah bencana alam seperti tanah longsor, kebakaran hutan dan banjir. Dan respon balik dalam rantai makanan yang terintervensi adalah terjadinya wabah penyakit yang bisa meluas dalam bentuk pandemi. Pandemi COVID-19 adalah salah satu contoh respon balik atas intervensi tersebut.

Sangat jelas bahwa Pandemi COVID-19 bukanlah rekayasa laboratorium. Setelah menajamkan alur logika dengan analisa sebab akibat seperti di atas, dengan mudah dapat difahami bahwa pandemi COVID-19 tidak bisa dilepaskan dari perilaku negatif manusia terhadap lingkungan.

Seperti diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) sebagai penyebab COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah virus yang secara genetis sangat identik dengan genetik pada kelelawar dan ular. Perpindahan SARS-CoV-2 ke dalam tubuh manusia bisa terjadi melalui mekanisme rantai makanan dimana manusia secara langsung mengonsumsi kedua jenis satwa liar pembawa SARS-CoV-2 tersebut.

Kembali kepada aturan dasar yang berlaku pada alur rantai makanan, maka seharusnya manusia harus kembali pada hierarki tertinggi untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Manusia harus mencari sumber pangan baru dengan cara lain tanpa harus mengintervensi rantai makanan. Semakin panjang sebuah rantai makanan yang ada dalam ekositem maka semakin besar pula ketersediaan pangan di dalam ekosistem tersebut.

Dan akhirnya menjadi sebuah tantangan global, karena ekosistem hanya akan sanggup menyediakan pangan secara alami apabila keanekaragaman hayati kembali dimurnikan seperti sediakala. Oleh karenanya, ketika manusia menghancurkan keanekaragaman hayati dengan menebang hutan dan membangun lebih banyak infrastruktur, maka saat itulah risiko terjadinya wabah penyakit akan selalu mengancam kehidupan manusia.

Zoonosis dan Kerusakan Alam

Semua kalangan tentu faham bahwa deforestasi selain merusak keanekaragaman hayati, juga akan menaikkan suhu bumi. Kemudian peningkatan suhu tersebut akan berimbas pada terbentuknya iklim yang lebih kering bahkan ekstrim.

Contoh nyatanya, fakta menunjukkan bahwa pembukaan hutan di Asia Tenggara yang kemudian digantikan dengan perkebunan kelapa sawit telah menghasilkan 0,8%  dari total emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Dampak alamiah dari konversi lahan seperti itu adalah kematian pohon dan mudah terbakarnya hutan karena kondisi iklim menjadi lebih panas. Fenomena inilah yang kemudian kita sebut dengan istilah pengurangan berkelanjutan.

Pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit di Kalimantan (sumber: saveourborneo.org).

Apakah cukup sampai disitu kita akan merasakan dampaknya?

Kabar kurang baiknya bahwa dengan kenaikan suhu bumi dan tergerusnya kualitas alam secara berkesinambungan membuat manusia akan terus terancam oleh bencana alam yang kedatangannya bersifat sporadis dan tidak dapat diprediksi. Ancaman berikutnya adalah munculnya potensi penyakit zoonosis yang berpeluang menciptakan pandemi dalam skala global.

Penyakit zoonosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyebar antara hewan dan manusia dan kuman ini dapat disebarkan melalui rantai makanan. Penyakit zoonosis bisa muncul dalam bentuk serangan bakteri, virus, jamur, parasit, dan patogen nonkonvensional lain. Ada lebih dari 250 organisme zoonosis. Secara distribusi, 40 jenis organisme zoonosis ini ditularkan oleh anjing dan kucing,  sedangkan organisme zoonosis lainnya ditularkan oleh burung, reptil, hewan ternak dan satwa liar.

Pada akhirnya, untuk menjaga supaya keanekaragaman hayati tetap lestari, tentu saja diperlukan edukasi yang setara dan merata kepada seluruh masyarakat dunia. Karena menjaga bumi harus menjadi norma bersama demi terhindarnya manusia dari berbagi dampak negatif yang merugikan.

Resistensi Global terhadap Pandemi

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Intergovernmental Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) pada akhir Oktober 2020, bisa diketahui bahwa dua pertiga penyakit pandemi adalah penyakit zoonosis. Dan menurut studi ilmiah, mencegah penyebaran penyakit dari satwa liar biayanya 100 kali lebih murah daripada mencoba meresponnya setelah kejadian.

Beberapa penyakit zoonosis yang muncul pada interaksi hewan dan manusia. Jalur penularannya melalui kontak langsung dalam perdagangan satwa liar dan hewan peliharaan serta mengonsumsi daging hewan tersebut (sumber: frontiersin.org).

Secara internasional, rencana dan aksi untuk mencegah serta memerangi pandemi telah menjadi perhatian bersama. Pencegahan pandemi memang harus serempak dikerjakan oleh semua negara. Pencegahan pandemi tidak bisa dilakukan oleh negara maju saja karena sekali saja sebuah negara mengalami pandemi maka pandemi tersebut akan cepat menyebar secara cepat karena mobilitas dunia yang sangat tinggi sebagai dampak positif dari perkembangan ekonomi dan teknologi.

Sayangnya terdapat sebuah kesenjangan dalam penanganan pandemi. Negara maju bisa saja membuat berbagai macam pencegahan pandemi karena mereka memiliki kecukupan dana. Negara maju seakan mempunyai banyak pilhan.

Lalu bagaimana dengan negara dunia ketiga yang kekurangan dana?.

Sebetulnya negara miskin atau negara berkembang masih bisa turut berpartisipasi dalam pencegahan pandemi dengan cara yang sangat sederhana, yaitu melalui penjagaan kelestarian alam di negaranya. Alam selalu terkait dengan bioma, apabila bioma di dalam alam terjaga maka keseimbangan lingkungan akan tercipta. Dengan lingkungan yang seimbang maka peluang terjadinya bencana alam dan pandemi akan semakin kecil.

Jadi, sebetulnya apa kata kuncinya?

Bahkan dari semua pemaparan diatas, seharusnya kita sudah bisa menarik benang merah antara deforestasi, rantai makanan, bencana alam dan pandemi. Satu kesimpulan yang bisa menghubungkan keempatnya adalah keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

Keanekaragaman hayati adalah tameng pertama dan utama bagi kita untuk mengendalikan bencana dan pandemi.

Keanekaragaman Hayati dan Generasi Penerus

Dalam Earth Summit Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1992, ditetapkan bahwa keanekaragaman hayati memiliki makna sebagai variabilitas makhluk hidup, baik yang hidup darat maupun laut, serta variabilitas makhluk hidup di dalam spesies, antar spesies, dan ekosistem.

Keanekaragam hayati di Indonesia (sumber: antaranews.com).

Secara umum, keanekaragaman hayati memiliki manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dibutuhkan oleh kita semua. Secara lingkungan maka keanekaragaman hayati bermanfaat untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi polusi. Secara sosial, keanekaragaman hayati akan bermanfaat dalam membantu dunia penelitian dan menyajikan nilai budaya. Sedangkan secara ekonomi, keanekaragaman hayati bermanfaat untuk menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan. Dengan alasan tersebut, sudah sepantasnya jika kita harus segera menyusun rencana-rencana besar dalam pelestarian lingkungan.

Jika kita memberikan intervensi positif bagi keanekaragaman hayati maka ekosistem yang merupakan wujud dari keanekaragaman hayati juga akan memberikan respon balik yang positif. Ekosistem yang baik akan memberikan kesejahteraan serta keberlangsungan mata pencaharian serta ekonomi yang kita jalankan.

Bisnis juga memiliki hubungan erat dengan kestabilan ekosistem. Seperti kita ketahui, hutan menyediakan kayu melalui cara pemanenan yang benar, tanah beserta mikroorganisme di dalamnya membantu menyimpan dan memurnikan air, hutan dan lautan adalah penyerap gas rumah kaca yang membantu mengurangi perubahan iklim secara drastis. Jika kestabilan ekosistem tersebut terkondisikan dengan baik, pada akhirnya akan berimbas pada kelangsungan semua bisnis yang ada di bumi. Manusia dengan bisnisnya sangat membutuhkan kestabilan ekonomi yang bisa dihadirkan dengan penciptaan keanekaragaman hayati yang baik.

Dimanapun kita hidup, baik di negara berkembang ataupun negara maju, di kota ataupun di desa, sangat bergantung pada alam dengan keunikan keanekaragaman hayatinya. Dengan menjaga dan merawat keanekaragaman hayati berarti kita akan membuat perbaikan untuk masa depan. Karena bumi ini akan diwariskan untuk generasi mendatang dalam keadaan yang lebih baik supaya mereka memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan sejahtera.  Dengan berfikir begitu maka kita akan tersadar untuk melakukan gerakan serentak demi masa depan yang berkelanjutan.

Melindungi Diri Sebaik Melindungi Alam.

Kembali pada ketidakpastian, bahwa kejadian luar biasa seperti pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi, akan bisa terulang dengan pandemi jenis lain yang tentunya selalu menjadi ancaman tersendiri bagi kita di masa depan. Belum lagi bencana yang susah diprediksi datangnya juga sering mengakibatkan kerugian fisik dalam masyarakat.

Jika berbagai bangsa gencar melakukan pencegahan pandemi dan bencana secara baik dan terencana, maka kita sebagai satuan terkecil atas semua perencanaan itu, juga memerlukan penjagaan diri yang maksmal. Karena sesungguhnya, kitalah yang akan menjalankan semua rencana tersebut.

Untuk melindungi  diri maka salah satu caranya adalah dengan melengkapai diri menggunakan asuransi. Bagaimana kita akan menjaga bangsa jika diri kita sendiri tidak dijaga.

Pertanyaan pentingnya adalah penyedia asuransi umum (Asuransi Umum adalah Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda) manakah yang paling cocok  setelah kita membahas semua konsep di atas?

Adalah Asuransi Umum MSIG (Mitsui Sumitomo Insurance Group) yang sudah berpengalaman dalam menjaga masa depan masyarakat atas segala ketidakpastian yang selalu ada dalam kehidupan. MSIG telah menjadi entitas asuransi terkemuka yang mapan dengan perspektif jangka panjang serta telah menyediakan solusi asuransi selama lebih dari 100 tahun. MSIG bertujuan untuk menawarkan solusi asuransi yang efektif , efisien dan mudah dipahami serta disampaikan dengan layanan tulus dan aktif.

MSIG beserta program asuransinya.

Selain menjaga kesehatan dengan disiplin tinggi, kita juga harus membekali proteksi terhadap tempat tinggal kita dengan baik. Jangan sampai tempat tinggal kita yang menjadi titik awal untuk berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat dan lingkungan lenyap dalam sekejap karena bencana yang tak pernah terduga kedatangannya.

Oleh karena itu, kita perlu melengkapi tempat tinggal kita dengan perlindungan asuransi untuk mengantisipasi kerugian fisik yang bisa terjadi kapan saja. Dengan begitu kita tidak perlu mengulangi perjuangan hidup dari titik nol kembali saat ancaman kerugian itu datang.

Nah, untuk memperoleh perlindungan tempat tinggal dari kemungkinan bencana. MSIG telah meluncurkan sebuah program perlindungan unggulan yang bisa menjadi solusi terbaik. Adalah MSIG Home Shield Insurance (MSHS) yang memberikan perlindungan menyeluruh untuk rumah dan anggota keluarga.

Jaminan perlindungan dari MSIG Home Shield Insurance (MSHS)

Mengapa Kita Harus Memilih Asuransi MSIG?

Inilah kabar yang sangat membahagiakan buat kita,

Dengan menggunakan asuransi MSIG berarti kita akan membantu menyelamatkan keanekaragaman hayati. MSIG mengajak kita melihat arti lebih dalam segala hal karena MSIG Indonesia bekerjasama dengan Conversation International Asia-Pacific (CIAP) untuk memperbaiki keanekaragaman hayati di beberapa negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Hong Kong.

Dengan mempercayakan asuransi kepada MSIG berarti kita ikut berkontribusi pada program konservasi keanekaragaman hayati pada 9.500 hektar hutan dan 72.000 hektar lautan yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 4,7 juta ton.

Rehabilitasi Hutan Suaka Margasatwa Paliyan, Yogyakarta oleh MSIG

MSIG bersama kita akan berkontribusi pada restorasi hutan melalui Green Wall Project di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang akan memastikan ketersediaan air tawar bagi 30 juta orang yang tinggal di kota-kota sekitarnya, termasuk Jakarta. Serta perlindungan The Bird’s Head Seascape (BHS) sebagai episentrum global keanekaragaman hayati laut dan berperan penting bagi lebih dari 350.000 orang di Papua.

Dana dari kita ketika menggunakan asuransi MSIG juga akan digunakan untuk mendukung program perlindungan berang-berang liar dan ekosistem bakau di Malaysia, konservasi lingkungan pesisir laut di Singapura, restorasi hutan dan penelitian botani untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Hong Kong, membantu mengurangi perburuan ilegal dengan memantau kawasan lindung dan satwa liar di Thailand serta penyelamatan, penangkaran, rehabilitasi, pelepasan spesies terancam dan memerangi ancaman terhadap populasi satwa liar yang disebabkan oleh hilangnya habitat, perburuan yang tidak berkelanjutan, dan perdagangan satwa liar ilegal di Vietnam.

Dari penjelasan itu semua, menjaga diri menggunakan asuransi MSIG ternyata secara tidak langsung akan membuat kita turut berkontribusi dalam gerakan aktif menjaga keanekaragaman hayati di seantero Asia Pasifik. Ayo utamakan perlindungan keluargamu dengan asuransi MSIG. Mari kita bersama-sama menjaga diri, keluarga, lingkungan dan dunia.

Keanekaragaman hayati adalah asuransi alam untuk keselamatan bumi dan segala aktivitas yang berjalan di dalamnya.

Kalau bukan kita yang peduli akan nasib lingkungan, lalu siapa lagi?

Sumber penulisan:

  1. https://www.msig.co.id/
  2. http://www.dialektika.net
  3. https://insanpelajar.com/
  4. https://www.kompas.id/
  5. https://www.merdeka.com/
  6. https://www.theguardian.com/
  7. https://theconversation.com/
  8. https://iopscience.iop.org/
  9. https://www.frontiersin.org/
  10. https://www.antaranews.com/
  11. https://id.wikipedia.org/
  12. https://www.foodsafetynews.com/
  13. https://www.petmd.com/
  14. https://chinaenv.colgate.edu/
  15. https://jagad.id/
  16. https://unicef.cn/
  17. https://saveourborneo.org/

Marketer, Blogger dan Perangkat Idaman

Bagi saya, traveler dan marketer adalah dua hal berbeda yang saling melengkapi. Traveling telah menjadi passion saya dalam sepuluh tahun terakhir. Sedangkan marketing adalah bidang pekerjaan yang menjadi pilihan saya untuk mengaktualisasi diri secara sosial.

Secara fungsi, dua hal ini juga saling melengkapi, Pekerjaan marketing adalah jaminan utama bagi saya untuk bisa menjalani passion sebagai traveler. Mengingat marketing adalah pekerjaan yang menghasilkan insentif tambahan di luar penghasilan pokok. Sedangkan traveling adalah passion yang menjadi saluran utama dalam memanfaatkan insentif tambahan yang saya peroleh melalui profesi sebagai marketer.

Dan dalam tulisan kali ini, saya akan membahas berbagai resolusi pribadi di tahun 2021 terkait dengan profesi saya sebagai seorang marketer dan traveler.

Tentu menjadi impian bagi marketer manapun untuk selalu meningkatkan citra diri dan kecakapan profesi. Apalagi untuk marketer yang sudah memiliki posisi penting dalam divisinya seperti supervisor, head of segment atau head of division.

Selain meningkatkan kecakapan keilmuan dan pengalaman, seorang marketer harus dituntut untuk mampu menggunakan peralatan penunjang profesi dengan baik. Bahkan pada level penguasaan alat penunjang yang baik, maka seorang marketer harus bisa menentukan alat penunjang manakah yang paling tepat.

Sebagai marketer sekaligus leader, waktu saya sangat padat digunakan untuk mengurus customer, membina tim, melakukan presentasi penting, berurusan dengan pihak ketiga untuk menuntaskan pelayanan purna jual dan menjalankan berbagai meeting penting dengan jajaran leader untuk menentukan strategi yang tepat setiap saat.

Oleh karena itu, saya membutuh perangkat yang convertible dan mampu menjalankan fungsi sebagai asisten pribadi. Setelah menimbang-nimbang, sepertinya perangkat yang tepat untuk menjalankan fungsi itu adalah ASUS ZenBook Flip S (UX371). Saya memilih perangkat ini dengan sebuah alasan yang kuat. Yaitu beberapa fitur yang membuat perangkat ini memiliki keunggulan di kelasnya dan setelah saya eksplorasi, keunggulan itu sangat tepat untuk mewujudkan impian besar saya di tahun 2021.

Menjadi Trainer

Selain menjadi seorang marketer yang baik, impian saya pada tahap yang lebih tinggi adalah menjadi trainer professional di bidang yang saya geluti. Saya ingin sekali berbagi kesuksesan dengan banyak orang.  

Untuk menantang diri menjadi seorang trainer, hendaknya saya harus menyerap banyak sekali materi dengan baik dan cepat. Sedangkan cara terbaik untuk menyerap dan memahami materi adalah dengan melatih kemampuan mengkonversi materi ke dalam sebuah peta konsep.

Kebiasaan konvensional saya yang terbiasa mencatat dengan detail setiap materi pada lembaran buku harus segera dikurangi. Hal tersebut menyebabkan ketidakefektifan dalam memahami materi karena saya akan kehilangan fokus untuk menangkap pesan dari trainer secara langsung.

Demi menjalankan kebiasaan baru untuk membuat peta konsep dan meninggalkan mencatat secara manual, maka ASUS ZenBook Flip S (UX371) bisa digunakan sebagai pengganti buku catatan yang berpenampilan ringkas, mudah dibawa kemananpun dan memiliki kemampuan simpan yang baik.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) dengan Stylus Pen 4096 Pressure Level.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) bisa merepresentikan ketiga kebutuhan ini. Kombinasi layar sentuh dan dukungan Stylus Pen dengan 4096 Pressure Level (Pressure Sensitivity) membuat saya menjadi lebih imajinatif dalam membuat peta konsep melalui coretan di atas layar. Sensitivitas tekanan ini sangat membantu saya dalam membuat variasi ketebalan coretan menggunakan Stylus Pen di layar. Dan asyiknya adalah masing-masing tingkat ketebalan coretan bisa dibentuk hanya dengan memberikan permainan tekanan yang berbeda pada permukaan layar.

PC modern juga dilengkapi dengan pena digital yang memiliki banyak manfaat. Sentuhan khas tercipta saat Anda membuat sketsa atau coretan pada dokumen dengan pena digital. Penelitian juga menemukan adanya peningkatan kinerja hingga 38% pada pelajar ketika mereka menggunakan pena digital untuk mengerjakan soal-soal sains. Tidak semua ide berupa kalimat, kini saatnya untuk tuangkan inspirasi segera dalam sketsa atau coretan pena digital di PC modern.

Slim dan Sophisticated.

Sedangkan fungsi keringkasan perangkat bisa diwujudkan dengan sifatnya yang konvertibel dan ringan. Dari namanya sudah jelas menunjukkan karakter dari ASUS ZenBook Flip S (UX371). Istilah Flip merujuk pada sifat laptop yang konvertibel, karena perangkat ini bisa dipakai dalam bentuk tablet ataupun laptop. Sedangkan huruf S pada nama laptop merujuk pada kata Slim (tipis) dan Sophisticated (ringan). Perangkat ini mengedepankan flexible performance  (daya kerja yang fleksibel) dan luxurious design (desain yang berkelas).

Tentu semakin bisa dipastikan bahwa laptop ini sangat mudah untuk dibawa kemanapun. Dengan panjang 30,5 cm, lebar 21,1 cm serta ketebalan 1,39cm, membuat laptop ini berpenampilan super tipis untuk jenis laptop konvertibel.

Sedangkan fungsi penyimpanan yang baik tercermin dari dilengkapinya laptop ini dengan 1 TB SSD (Solid State Drive) M.2 NVMe PCIe. NVMe (Non-Volatile Memory Express) merupakan terobosan baru di bidang penyimpanan data yang memungkinkan SSD dihubungkan melalui PCI Express (PCIe). Sedangkan, (PCIe) merupakan bus interface yang biasanya digunakan untuk menghubungkan graphic card, network card, atau peripheral komputer berkecepatan tinggi lainnya. Teknologi PCIe memungkinkan laptop ini mentransfer data dengan kecepatan hingga 32G per detik sehingga SSD diharapkan akan mencapai kecepatan maksimum.

Selain itu, penggunaan 1TB SSD M.2 NVMe PCle membuatnya mungkin untuk menyimpan data saat supply energi dimatikan, mampu menyimpan data dalam waktu lama (bahkan hingga 200 tahun), tidak memerlukan fragmentasi yang menguras banyak waktu, lebih tahan terhadap benturan dan panas yang berlebihan, tidak berisik, lebih awet  serta menghemat konsumsi daya.

Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.

Efektif dan Efisien dalam Closing

Sebagai seorang marketer, tentu saya ingin memiliki kemampuan melakukan closing yang baik untuk meningkatkan produktifitas. Beberapa kemampuan pendukung perlu ditingkatkan untuk memperbaiki closing skill, salah satunya adalah presentation skill.  

Presentation Skill yang baik, tidak hanya mengandalkan penguasaan konten produk. Tetapi ada faktor lain yang harus ditingkatkan secara bersamaan seperti gesture, penguasaan audien dan elegansi. Dan untuk meyematkan kesan elegan pada diri saya, tentu membutuhkan usaha lebih.

Jawaban itu ada pada ASUS ZenBook Flip S (UX371), perangkat ini akan menambahkan kesan elegan pada momen presentasi penting. Desain All New pada laptop ini telah menciptakan tampilan premium. Menyuguhkan tampilan diamond cut yang mewah dan elegan di berbagai sudut pandang. Sedangkan pilihan warna jade black membuatnya terkesan formal. Sedangkan garis warna tembaga atau red copper yang mengelilingi body laptop mengesankan rasa eksklusif pada perangkat ini.

Spesifikasi lengkap ASUS ZenBook Flip S (UX371).

Selain elegansi, ASUS ZenBook Flip S (UX371) juga memungkinkan saya melakukan presentasi tatap muka dengan baik. Tipe presentasi yang sering mendemokan produk ke customer penting tentu akan terbantu dengan output audio yang baik. Dua speaker stereo dengan Harman/Kardon Certified akan membantu memperkuat nilai presentasi. Kedua speaker yang terletak di bagian bawah kanan dan kiri laptop akan membuat audio bisa didengar audien ketika presentasi harus dilakukan di atas meja. Kerennya lagi, audio ini akan disupport dengan aplikasi DTS Audio Processing untuk mengatur komposisi audio dan equalizer.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) yang dilengkapi dengan Intel EVO Platform akan menjamin bahwa laptop ini sangat responsif dan bersifat instat wake atau bangun dari mode sleep dalam waktu kurang dari satu detik. Kenapa saya memerlukan fitur instant wake ini?. Karena di dalam dunia marketing, sering sekali saya hanya disediakan waktu terbatas untuk bertemu dengan customer penting saking sibuknya mereka. Padahal mereka adalah seorang pengambil keputusan. Hal yang paling menyebalkan adalah ketika bertemu dengan customer seperti ini tetapi laptop saya sering terlalu lama dalam melakukan booting dan loading, sehingga sering membuat mood sang customer menjadi turun dan saya menjadi kehilangan banyak waktu. Padahal mereka sering sekali, hanya menyediakan waktu 10 menit untuk bertemu.

Menerapkan hukum Pareto, tentu saya juga akan sering memaksimalkan jumlah kunjungan ke customer potensial untuk mendapatkan peluang closing lebih banyak. Untuk itu, saya membutuhkan desain ergonomis dari laptop yang saya miliki. Menemui minimal 5 customer dalam sehari membutuhkan kenyamanan dengan mengurangi beban di punggung karena beratnya laptop. Dengan berat ASUS ZenBook Flip S (UX371) yang hanya 1,19 Kg ditambah berat charger yang hanya 215 gram akan mengurangi beban punggung karena total beban yang saya bawa hanya berkisar 1,4 Kg.

Responsif terhadap Atasan dan Klien

Sering sekali respon menjadi masalah dalam dunia yang saya geluti. Respon yang lambat dalam pengiriman dokumen untuk customer karena terbentur koneksi internet. Masalah konektivitas ini terkadang  juga menyebabkan informasi dari divisi lain yang terlambat masuk. Hal ini membuat saya sering ketinggalan informasi penting untuk beberapa saat dan tentu membuat efektifitas pekerjaan menjadi terganggu. Bahkan kabar kurang baiknya, beberapa peluang penting sering terlewatkan begitu saja karena masalah ini. Menjadikan saya tidak bisa mengclosing peluang dengan baik.

Melakukan meeting di beberapa gedung dengan tembok tebal atau pertemuan di lantai bawah yang membuat saya susah menjangkau Wi-Fi adalah salah satu masalah yang sering saya alami. Peluang bagus sering hilang karena hal tersebut.

ASUS ZenBook Flip S (UX371) yang telah dilengkap dengan Wi-Fi 6 akhirnya akan membantu saya menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Wi-Fi 6 yang memungkinkan perangkat ini bisa mengakses Wi-Fi dengan halangan tembok tebal sekalipun. Sehingga akan menghilangkan kekhawatiran saya terhadap kondisi beberapa tempat yang tidak menguntungkan. ASUS ZenBook Flip S (UX371) akan membuat saya mempunyai koneksi kuat dimanapun.

Mengembangkan Passion Sebagai Traveler Sekaligus Travel Blogger

Saya sudah menjalani passion sebagai traveler sejak 10 tahun lalu, sementara passion menulis sudah berjalan selama 3 tahun. Traveler dan travel blogger adalah sepasang passion yang menyenangkan dan sedang saya kembangkan.

Pada level yang mapan, saya mempunyai impian bisa menulis dimanapun saya berada, baik di dalam dan di luar negeri saat traveling. Menulis pada momen yang baru saja terjadi adalah sesuatu yang segar dan menyenangkan.

Concentric circle ornament( tepat di pusat lingkaran logo ASUS) memberi kesan menenangkan, ornamen ini dikenal dengan nama ZEN.

Untuk menjaga mood yang baik dalam menulis maka ASUS ZenBook Flip S (UX371) adalah teman paling ideal. Desain layarnya  yang 360o Ergo Lift Hinge membuat menulis menjadi nyaman. Desain ini membuat bagian belakang laptop sedikit terangkat jika layar dibuka dalam bentuk laptop. Mekanisme ini tentu akan meningkatkan kenyamanan saat mengetik. Secara pemeliharan perangkat, maka posisi ini akan meningkatkan sirkulasi udara pada laptop.

Memiliki TUV Rheinland Eye-Care Certified Display, menjadikan laptop ini aman untuk mata. Cahaya birunya yang rendah membuat nyaman untuk menulis dalam jangka panjang. Ditambah lagi dengan keberadaan panel OLED (Organic Light Emitting Diode) yang akan menampilkan tampilan keren di layar.

Dari semua yang menjadi resolusi saya di tahun 2021. Sepertinya semuanya akan terwujud apabila saya segera memiliki ASUS ZenBook Flip S (UX371) ini. Karena kesempatan tidak akan datang dua kali dan waktu tidak dapat diulang kembali.

Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ZenBook Flip S (UX371) Blog Writing Competition bersama deddyhuang.com

 #ZenBookFlipSxDH

Murnikan Fungsi TPA: Olah Sampah dari Hulu !

Apakah Anda tinggal di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)?

Bersyukurlah jika rumah Anda jauh dari TPA. Karena pada umumnya, daya jangkau dari aroma tak sedap yang dihasilkan TPA bisa mencapai radius 8 hingga 10 Km. Bisa dibayangkan, betapa terganggunya aktivitas warga yang bertempat tinggal di sekitar TPA.

Bukan hanya pemukiman di sekitar TPA, bahkan tempat tinggal yang berlokasi di jalur truk sampah untuk menuju TPA juga mendapat imbas dari paparan aroma tak sedap akibat cairan sampah yang ditumpahkan oleh truk sampah tersebut di sepanjang perjalanan menuju TPA.

Bahkan ketika pembahasan dampak aroma tak sedap itu dipersempit, maka sampah di depan rumah kita lah yang pertama kali menyebarkan aroma itu selama masa tunggu untuk diangkut ke TPA.

Sampah tidak hanya membebani kesehatan air dan tanah tetapi juga kualitas udara yang kita hirup.

Apa dampak negatif lainnya dari sampah?

Kita harus faham bahwa ketika sampah terbentuk, maka proses penciptaan gas Metana (CH4) mulai dilakukan oleh bakteri metana secara anaerobik. Metana selain mengancam kesehatan juga akan merusak bumi karena Metana memiliki emisi gas rumah kaca 23 kali lebih merusak dibandingkan Karbondioksida (CO2). Dampak negatif Metana tidak hanya terjadi di area sekitar TPA, dampak itu justru dimulai pada area hulu (tempat terjadinya) sampah yaitu rumah tangga, pasar, pertokoan, perkantoran, dan unit pertama aktivitas ekonomi lainnya. Karena pada hakikatnya, unit-unit inilah yang menjadi mata rantai pertama pembentukan sampah.

Jadi solusi pemecahan masalah sampah akan menjadi salah kaprah jika dialamatkan kepada TPA. Karena pada dasarnya persentase terbesar penyusun sampah adalah sampah organik dan  pembusukan sampah jenis ini terjadi sangat cepat. Oleh karena itu, solusi paling tepat untuk mengurangi dampak negatif sampah adalah dengan mereduksi terjadinya Metana di tempat pertama terbentuknya sampah.

Selama ini masyarakat mengalami salah persepsi dengan menganggap TPA sebagai Tempat Pembuangan Akhir. Padahal dalam konsep pengelolaan sampah yang benar, TPA adalah Tempat Pemrosesan Akhir yang berarti TPA berfungsi untuk memroses jenis-jenis sampah yang tidak bisa dikomposkan dan tidak bisa didaur ulang.

Jadi untuk menyelamatkan bumi dan memurnikan kembali peran TPA maka kita harus berfokus pada pengelolaan sampah di bagian hulu.

Personal Waste Management

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terungkap bahwa hanya dalam periode tiga bulan (April hingga Agustus 2019) berbagai perusahaan di Indonesia telah mengimpor 882 kontainer skrap plastik (remah plastik) dan kertas untuk kebutuhan bahan baku industri. Hal ini mendapat tanggapan dari Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK bahwa impor sampah terjadi karena ketidakmampuan pemerintah daerah dalam menggerakkan masyarakat untuk memilah sampah dengan benar.

Berdasarkan Katadata Insight Center dapat diketahui bahwa 60,8% masyarakat Indonesia belum memilah sampah. Kebiasaan kurang baik ini tentu memunculkan dampak negatif, seperti menumpuknya sampah di TPA, memicu peningkatan kebutuhan impor sampah serta eksploitasi berlebihan terhadap energi dan sumber daya alam untuk kegiatan manufaktur.

Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, maka pengelolaan sampah di bagian hulu harus dilakukan. Dan cara paling mudah dan paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan cara memilah sampah. Dengan memilah maka semua sampah akan bisa dimanfaatkan sesuai jenisnya, kualitas sampah tersisa akan semakin berkualitas dan membantu industri daur ulang untuk terus berkembang. Ketersediaan bahan baku manufaktur dari aktivitas daur ulang akan mengurangi kebutuhan impor sampah dari luar negeri.

Memilah sampah secara sederhana berarti memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Baru kemudian dilanjutkan dengan memilah secara lebih detail sampah anorganik untuk keperluan daur ulang.

Sedangkan cara terbaik untuk mengolah sampah organik adalah adalah melalui composting. Pengomposan (composting) adalah proses penghancuran sampah organik oleh bakteri alami dengan bantuan udara dan suhu hangat. Composting bisa menjadi salah satu bentuk personal waste management sederhana yang  bisa dilakukan oleh siapapun dengan mudah. Hanya diperlukan kemauan dan konsistensi dalam melaksanakannya.

Mari berhitung dengan angka tentang seberapa besar dampak composting pada level sederhana, yaitu rumah tangga.

Berdasarkan pengalaman pribadi bahwa penulis menghasilkan sampah harian seberat 750 hingga 1.000 gram. Setelah dilakukan pemilahan maka dihasilkan sampah organik seberat 600 hingga 800 gram atau sekitar 80%.  Setiap harinya, sampah organik seberat itu bisa terkompos dengan baik dalam tiga lubang biopori dengan diameter 15 cm dan kedalaman 1,5 meter.  Pengomposan mandiri ini memberikan pengaruh positif dengan semakin jarangnya pengambilan sampah anorganik oleh tukang sampah. Selain itu, aroma tak sedap pun hilang dengan sendirinya. Bahkan dalam 3-4 bulan sekali, penulis bisa memanen kompos untuk meyuburkan tanaman di halaman depan rumah.

Lubang biopori (dokumen pribadi).

Pemilahan sampah merupakan bagian dari circular economy atau ekonomi melingkar yang bertujuan untuk menyimpan sumber daya dalam siklus tertutup. Dengan terbentuknya siklus material maka terbentuknya sampah di bagian akhir siklus bisa dihindari.

Kesuksesan pemilahan sampah ini sangat ditentukan oleh kerjasama antara pemerintah, penggiat lingkungan dan setiap elemen masyarakat yang ada. Sehingga dampak positif terhadap kelestarian energi dan sumber daya, penyelamatan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi akan benar-benar terwujud di masa depan.

Membebaskan TPA dari beban berlebih

Kembali pada kesalahan persepsi terhadap makna TPA….

Jika masyarakat kita terus bersepsi bahwa TPA adalah Tempat Pembuangan Akhir, maka hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap usia TPA karena masyarakat akan terus membuang seluruh sampahnya ke TPA. Hal ini tentu akan menyebabkan bertambahnya volume sampah secara eksponensial. Menumpuknya sampah inilah yang kemudian menjadikan umur TPA menjadi pendek.

Daftar TPA di Indonesia yang kapasitasnya hampir habis (sumber: Waste4Change).

Akan menjadi sebuah permasalahan lingkungan yang serius apabila sebuah kawasan tidak memiliki TPA yang sehat secara fungsi dan ideal secara kapasitas. Kebutuhan TPA yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi kawasan urban yang menghasilkan sampah harian dalam skala besar. Oleh karenanya, untuk mejaga tingkat keidealan sebuah TPA maka kita harus mengirimkan sampah yang sudah dipilah saja menuju TPA demi memperpanjang umur TPA itu sendiri. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan fungsi TPA secara berkelanjutan.

Tetapi mari kita lihat kondisi TPA sesuai dengan realita saat ini. Untuk melihat kemampuan sebuah TPA maka kita harus mengukur seberapa besar input sampah harian ke TPA.

Mari kita melihat kemampuan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang menjadi andalan Ibu Kota untuk memroses sampahnya. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Jakarta bahwa sejak awal tahun 2019, dari 49 juta ton kapasitas maksimal TPST Bantar Gebang, saat ini hanya menyisakan 10 juta ton sebagai kapasitas tersisa. Jika volume sampah harian yang dibawa ke TPST berkisar 7.500 ton dan jika sampah dibuang tanpa pemilahan maka TPST Bantar Gebang akan penuh pada pertengahan tahun 2022. Mengerikan bukan?

Jika kita melihat data bahwa 39% dari keseluruhan sampah yang dibawa ke TPST Bantar Gebang merupakan sampah organik. Maka dapat diperkirakan, apabila pengomposan dilakukan di seantero kota, maka usia TPST Bantar Gebang bisa menjadi dua kali lebih lama. Tentu dengan menampung sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang saja, maka proses insenerasi dan pembetukan emisi Metana bisa ditekan dengan maksimal. Wah, keren bukan?

Sampah dalam angka (sumber: Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta).

Membangun Budaya

Membangun sikap peduli sampah memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sebagai contoh, Jepang membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk membentuk pribadi warganya yang peduli akan sampah.

Seperti yang kita ketahui, chonaikai (gerakan masyarakat peduli lingkungan) mulai muncul pada pertengahan 1970-an dimana masyarakat Jepang mulai belajar memilah sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Adapun kunci sukses Jepang dalam mengelola sampah adalah

  1. Tingginya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah daur ulang.
  2. Tingginya tekanan sosial dari masyarakat apabila seseorang tidak membuang sampah pada tempat dan jenisnya. Sehingga tekanan sosial ini mampu menciptakan rasa malu pada siapapun yang melanggar. Rasa malu inilah yang kemudian menjadi kunci efektivitas dalam pengelolaan sampah di sana.
  3. Program edukasi yang masif perihal tata cara pengelolaan sampah sejak usia dini. Pendidikan pengelolaan sampah sudah diberikan sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar.

Lalu, apakah suatu saat masyarakat kita bisa menyamai prestasi masyarakat Jepang dalam mengelola sampah?

Jawabannya adalah sangat bisa. Saat ini sudah banyak sekali gerakan masyarakat yang menaruh kepedulian pada sampah.  Beberapa Pemerintahan Daerah juga telah menaruh prioritasnya terhadap sampah dengan mengeluarkan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah. Jika kita secara serempak mendukung semua perkembangan di atas dengan diiringi kesadaran diri dalam mengelola sampah yang kita hasilkan, maka tinggal menunggu waktu saja bagi masyarakat kita untuk bisa mensejajari prestasi Jepang dalam keberhasilan mengelola sampah.

Membangun sikap peduli sampah ibarat membangun sebuah budaya. Jika kita berhasil melakukannya maka di masa depan bangsa ini akan memiliki generasi yang peduli terhadap sampah.

Tingkat minimal yang harus dicapai atas budaya peduli sampah adalah kemampuan warga dalam mengolah sampahnya secara mandiri sehingga membantu mengurangi beban bumi.

Bisa dibayangkan, betapa bersihnya kota apabila pemilahan sampah menjadi aturan resmi bagi warga dan composting telah menjadi budaya penanganan sampah dari hulu. Kemudian dipadukan dengan aktivasi konsep Reduce, Recycle dan Reuse dalam pengelolaan sampah anorganik, maka kita tidak pelu membutuhkan TPA yang luas.

Selanjutnya gaya hidup less-waste ini harus kontinyu ditingkatkan untuk memastikan terjadinya keseimbangan lingkungan kawasan.

Kolaborasi Pengelolaan Sampah

Setelah membahas pemilahan sampah, apakah Anda ingin memaksimalkan pengelolaan sampah mandiri?

Baik sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita melihat beberapa fakta lain yang bisa digunakan sebagai rujukan untuk membahas pengelolaan sampah secara profesional.

Terdapat satu permasalahan utama lagi mengenai pengelolaan sampah di negeri ini. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) bahwa hingga saat ini, hanya 39% wilayah di Indonesia yang sampahnya tercover dengan baik. Sedangkan sisanya 61% adalah wilayah yang sampahnya belum tertangani dengan layak. Tentu rendahnya nilai kolektibilitas ini menunjukkan bahwa Indonesia masih membutuhkan keterlibatan pihak swasta untuk mengelola sampah yang berasal dari daerah yang sampahnya belum tercover.

Profil singkat Waste4Change (sumber: https://waste4change.com/).

Merujuk pada fakta tersebut, maka terdapat sebuah entitas lingkungan yang bisa kita jadikan tempat berkonsultasi yang tepat. Adalah Waste4Change yang merupakan salah satu entitas Waste Management Indonesia yang didirikan dengan tujuan menyelesaikan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir melalui dukungan 4C yaitu:

  1. Consult yaitu menyediakan riset berbasis data serta masukan dari ahli-ahli persampahan dalam rangka mengoptimalkan solusi pengelolaan sampah.
  2. Campaign yaitu memfasilitasi program sosialisasi dan edukasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan perubahan ekosistem dalam rangka mewujudkan Ekonomi Sirkular.
  3. Collect yaitu memfasilitasi klien dengan pengangkutan sampah terpilah, tempat sampah terpilah, serta laporan mengenai alur sampah.
  4. Create yaitu memproses sampah yang terkumpul dengan cara bertanggung jawab untuk diubah menjadi material daur ulang.

Dalam konteks sampah rumah tangga maka Waste4Change berinisiatif menghadirkan Personal Waste Management Program untuk membantu siapa saja yang ingin memaksimalkan aktivitas pemilahan sampah dengan menghadirkan program pengelolaan sampah lanjutan demi memastikan bahwa sampah yang tersisa (anorganik) dapat di daur ulang dengan maksimal. Sehingga kita akan berkontribusi dalam mengkonversi masalah sampah ke dalam manfaat bagi lingkungan.

Salah satu program Personal Waste Managemet dari Waste4Change.

Apabila kita belum bisa bergabung dengan program Personal Waste Management di atas karena pihak Waste4Change sedang berfokus pada peningkatan kualitas layanan program tersebut, maka kita bisa  bisa mengikuti program Recycle With Us.

Program Recycle With Us sudah mampu menarik 3.200 pengguna layanan dan telah berhasil mendaur ulang sampah hingga 27.000 Kg. Program ini bertujuan untuk memudahkan pengguna layanan dalam mendaur ulang sampah anorganik secara bertanggung jawab sehingga sampah tersebut tidak berakhir di TPA ataupun di laut. Recycle With Us juga berkolaborasi dengan perusahaan atau brand yang sudah menerapkan konsep Extended Producer Responsibility dan berkomitmen mendaur ulang produk atau kemasannya.

Waste4Change menjadi penggiat Extended Producer Responsibility Indonesia dengan menjadikannya sebagai salah satu pelayanan yang memastikan pengelolaan sampah berlabel brand atau sampah produk kemasan kliennya diolah secara bertanggung jawab. Melalui layanan ini, Waste4Change juga akan memastikan bahwa kemasan bekas pakai produk klien mereka akan terkelola dengan baik dan tidak berakhir di TPA. Di lain sisi, program Extended Producer Responsibility juga akan menjaga brand kliennya dari penyalahgunaan produk kemasan yang tidak lagi terpakai. Dan program ini akan disempurnakan dengan pelaporan semua kemasan produk dari kliennya yang terkumpul dan di daur ulang sehingga data tersebut bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keberlangsungan bisnis setiap kliennya.

Selain berbagai manfaat dari program Extended Producer Responsibility, maka Recycle With Us juga menawarkan beberapa keuntungan lain secara personal, yaitu:

  1. Memastikan bahwa sampah yang disetorkan akan terdaur ulang secara bertanggung jawab.
  2. Proses daur ulang sampah anorganik yang dihasilkan dari rumah menjadi sebuah proses yang mudah, menyenangkan dan tidak merepotkan.
  3. Dan setiap sampah kemasan dari brand program yang disetorkan ke Waste4Change dapat ditukar dengan berbagai macam produk. Wahhh, asyikk kann?….

Nah, dari sekian banyak informasi tentang pengelolaan sampah di atas, Marilah kita mulai melakukan pemilahan sampah demi keberlangsungan bumi dan generasi.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021

Nama penulis: Donny Suryanto”

#BijakKelolaSampah

#HariPeduliSampahNasional

Beberapa sumber penulisan:

  1. https://waste4change.com/
  2. https://m.liputan6.com/
  3. https://m.cnnindonesia.com/
  4. https://diskominfotik.jakarta.go.id/
  5. https://www.indozone.id/
  6. https://web.facebook.com/Kesehatanlingkungan.id/

Keseimbangan Siklus Material, Syarat Lestari Sumber Daya Kawasan

Menjalani passion sebagai seorang backpacker memang memudahkan saya untuk mempelajari hal-hal baru, salah satunya adalah budaya hidup bersih. Ketika saya mengunjungi kota maju seperti Tokyo, atau misalnya berkunjung ke kota sekaligus negara yang lebih dekat saja, yaitu Singapura maka impresi pertama yang saya dapatkan adalah kebersihan kota tersebut beserta regulasi terkait yang diterapkan di ruang publiknya. Perilaku masyarakat dalam hal kebersihan di negara tersebut bahkan telah mengilhami saya untuk menduplikasinya, seperti membuang sampah pada tempatnya hingga perilaku terpuji lainnya seperti menyimpan bungkus makanan di tas hingga menemukan tempat sampah untuk membuangnya. Bahkan saya tak pernah ragu memasukkan botol minuman yang tergeletak di sebuah trotoar dan memasukkannya ke dalam tong sampah terdekat.

Tetapi pertanyaannya adalah apabila sebagian besar masyarakat memiliki kebiasaan baik tersebut apakah permasalahan sampah kota akan usai secara otomatis?

Setelah banyak membaca, saya baru mengetahui bahwa budaya baik tersebut belumlah cukup untuk menjamin terbentuknya keseimbangan lingkungan kota terkait dengan sampah yang dihasilkannya. Hal ini terkait dengan sebuah fakta bahwa sebagian besar kota di dunia masih mengandalkan insinerasi (pembakaran) untuk melenyapkan sampah di tahap akhir pengelolaan.

Dalam konteks kedua kota besar di atas, Singapura membakar sampahnya di Tuas Incineration Plant yang berlokasi di ujung barat kota, sedangkan Tokyo membakarnya di Toshima Incineration Plant yang berlokasi di utara kota. Memang, persepsi mendasar bagi khalayak adalah setelah pembakaran akhir maka masalah sampah di kotanya telah usai. Tetapi sejatinya tidaklah demikian, justru insinerasi adalah permulaan dari masalah baru yang lebih serius.  

Pasti Anda akan menebak dengan mudah bahwa pembakaran tersebut akan menghasilkan emisi karbon. Baiklah, sebelum mengetahui lebih mendalam, saya akan memulai pembahasan dari sudut pandang yang berbeda.

Konsep Zero Waste Cities (ZWC)

Mari kita berbicara kembali tentang sampah kota. Untuk memudahkan penulisan, saya akan mengganti kata “kota” dengan istilah lain, yaitu “kawasan”.

Saya yakin bahwa mayoritas khalayak belum memiliki pengertian yang mendalam tentang konsep kawasan maju. Kawasan maju masih didefinisikan secara sempit sebagai kawasan yang memiliki teknologi unggul, transportasi massal terbaik, gedung pencakar langit yang futuristik dan lingkungan kawasan yang terlihat bersih secara kasat mata.

Padahal kita harus melihat secara kompleks apabila ingin membahas tentang kawasan maju. Hal utama yang harus diperhatikan adalah lingkungan, karena pada hakikatnya, kawasan itu sendiri sangat tergantung terhadap lingkungan yang baik dan mendukung untuk terus bertumbuh menjadi kawasan maju dan modern. Oleh karenanya, visi pembangunan kawasan tanpa pemahaman konsep kelestarian lingkungan akan beresiko menciptakan kawasan yang tidak seimbang.

Konsep kawasan yang berwawasan lingkungan inilah yang kemudian melahirkan konsep Zero Waste Cities yang mulai dijalankan pada beberapa kawasan di dunia. Zero Waste Cities adalah program kota bebas sampah (zero waste) yang menitikberatkan pada model pengelolaan sampah berwawasan lingkungan, prinsip berkelanjutan, berkeadilan bagi masyarakat dan terdesentralisasi di kawasan pemukiman.

Berdasarkan pengertian tersebut maka Zero Waste Cities memberikan gambaran yang ideal bahwa kawasan masa depan adalah kawasan yang berpedoman pada kelestarian lingkungan, mengembalikan proses produksi ke dalam konsep urban farming (pertanian kota), mengkonversi sampah organik menjadi pupuk untuk kawasan, memandang sampah lainnya sebagai bagian dari sumber daya dan menjadikan warganya sebagai produsen energi di kawasan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selain mengembangkan infrastruktur, kawasan tersebut juga harus mengembangkan attitude (sikap) warganya.

Kita semua memahami bahwa semakin berkembang sebuah kawasan maka tingkat konsumsi warganya juga semakin tinggi. Hal inilah yang menyebabkan penciptaan sampah secara masif. Dan uniknya, tidak pernah ada strategi tunggal dalam menyelesaikan masalah sampah karena setiap kawasan memiliki budaya, sumber daya dan lingkungan yang berbeda-beda.

TPA dan Siklus Material

Pada akhirnya, sampah yang tidak terkelola dengan baik maka secara langsung akan mencemari kawasan, memberikan tekanan pada kualitas air, kualitas tanah, menimbulkan bau tidak sedap yang akan mengganggu kualitas udara serta merusak estetika kawasan. Sampah juga mempengaruhi kualitas kesehatan kawasan karena keberadaan sampah bisa memicu terjadinya penyakit dan sekelompok warga yang sering terpapar penyakit pada akhirnya akan mengurangi tingkat produktifitas kawasan.

Selain itu, problematika sampah kawasan yang dibiarkan semakin akut akan menciptakan biaya ekonomi tambahan yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya. Dan perlu digarisbawahi bahwa  penyelesaian sampah yang efektif dan efisien tidak bisa mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seberapa mampu TPA dengan luasan terbatas bisa menampung sampah dari berbagai kawasan yang jumlahnya cenderung bertambah setiap harinya?.

Pada sisi lain, kita memahami bahwa mayoritas TPA yang masih mengandalkan insinerasi dalam penyelesaian akhir dari siklus sampah kawasan. Insinerasi inilah yang akhirnya menambah beban lapisan ozon untuk menahan emisi karbon. Selain itu, insinerasi juga akan menghasilkan zat berbahaya yang bernama dioksin. Dan menurut World Health Organization (WHO), dioksin dalam jangka panjang bisa merusak beberapa sistem dalam tubuh manusia seperti sistem kekebalan tubuh, sistem saraf, sistem endokrin dan sistem reproduksi. Bahkan dioksin jenis tetrachlorodibenzo-para-dioxin (TCDD) bisa memicu terjadinya kanker.

Derivat masalah berikutnya dari insinerasi di TPA adalah lenyapnya berbagai material penting dari kawasan. Kita tentu mengetahui bahwa ketersediaan beberapa jenis material yang dihilangkan tersebut sangatlah terbatas di perut bumi. Jika material itu hilang dari siklusnya maka generasi kita di masa mendatang tidak akan bisa menikmatinya lagi.

Siklus material pada konsep Zero Waste Cities (diadaptasi dari Girardet, 1992, 1999).

Siklus material bisa diasumsikan sebagai salah satu bentuk metabolisme kawasan. Banyak sekali kawasan yang sudah dianggap bersih sekalipun, ternyata masih terjebak dalam konsep metabolisme linear dimana material yang dikonsumsi kawasan hanya akan berakhir dalam bentuk lain yaitu limbah cair, sampah padat dan emisi karbon. Inilah bentuk kawasan konsumtif yang berpotensi menghabiskan sumber daya alam.

Kelemahan inilah yang ingin diperbaiki dalam konsep Zero Waste Cities dimana setiap kawasan akan diarahkan untuk menjalankan konsep metabolisme sirkuler dimana setiap material tidak akan dibiarkan berhenti menjadi sampah, melainkan akan dikonversikan ke dalam bentuk baru di dalam kawasan. Jika konversi material tidak memungkinkan, maka material tersebut akan di daur ulang dan dimasukkan kembali ke dalam kawasan sebagai input untuk menghindari terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Konsep ini bertujuan mengalihkan arus sampah menuju TPA dengan cara mengurangi jumlahnya melalui proses pemilahan sampah, pengomposan dan selebihnya dioptimalkan di depot daur ulang. Pemilahan sampah dilakukan pada awal proses yaitu di rumah tangga, minimarket, kawasan perkantoran dan kawasan industri

Pemilahan Sampah dan Pengomposan

Di Indonesia sendiri, tentu kita mengetahui bahwa hingga saat ini belum ada peraturan resmi yang melarang proses insinerasi. Oleh karenanya, sebagai generasi yang peduli terhadap lingkungan maka sejak dini kita harus mempelopori pengurangan fungsi insinerator dengan cara mengurangi sampah dari sumbernya, sehingga secara kuantitas, sampah yang masuk ke TPA akan berkurang. Fokus memperbaiki tata kelola sampah kawasan bisa dilakukan dengan hal yang paling sederhana yaitu mengembalikan sampah organik ke bumi dalam bentuk hara melalui proses pengomposan.

Lalu, seberapa efektifkah strategi pemilahan sampah ini?

Menurut data per 21 September 2020 dari Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB), sang pionir program Zero Waste Cities di Indonesia, pemilahan sampah pada dua Rukun Warga di Kelurahan Melong, Kota Cimahi berhasil mengurangi sampah hingga 38% dari seluruh sampah yang diciptakan oleh kawasan.

Pemilahan sampah di Kelurahan Lebak Gede, Kota Bandung (dokumentasi YPBB).

Beranalogi dari data tersebut, sebagai warga Jakarta maka saya akhirnya menghitung. Jika semua kawasan di Jakarta menerapkan pemilahan sampah seperti yang dicontohkan oleh YPBB maka setidaknya ada sekitar 2,5 ton sampah organik setiap harinya yang dapat dikonversikan menjadi kompos yang kemudian bisa digunakan untuk menyuburkan ruang terbuka hijau milik kawasan serta lahan-lahan pribadi milik warga. Efektif dan efisien bukan?

Memang kita belum bisa mengharapkan bahwa konsep Zero Waste Cities bisa diterapkan secara serentak di setiap kawasan karena setiap kawasan belum tentu memiliki kesiapan sumber daya. Tetapi idealnya, di setiap kabupaten atau kota hendaknya memiliki kawasan percontohan yang bisa dijadikan sebagai pilot project sekaligus sebagai media riset terhadap konsep Zero Waste Cities itu sendiri. Hasil riset ini tentu akan menghasilkan data valid yang bisa digunakan untuk mempengaruhi kawasan lain dalam menerapkan program yang sama. Bahkan di tingkat pemerintahan, data ini akan berperan penting dalam pengambilan sebuah kebijakan atau regulasi terkait pengelolaan sampah kawasan.

Kawasan yang sudah memulai konsep Zero Waste Cities harus terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitas penerapannya. Tetapi bagi siapapun yang memiliki cita-cita untuk membentuk kawasan Zero Waste Cities namun belum mendapat dukungan banyak pihak, maka yang bersangkutan bisa memberikan contoh mandiri sebagai agen penggerak untuk memulai pemisahan sampah di rumahnya dan tetangga sekitarnya. Perlu diketahui bahwa pengomposan bisa dikerjakan secara mandiri dengan menggunakan metode takakura dan lubang resapan biopori. Sedangkan metode pengomposan sampah organik dalam jumlah besar bisa dilakukan dengan lubang kompos, bata terawang dan biodigester.

Bata terawang di Kelurahan Cihargeulis, Kota Bandung (dokumentasi YPBB).
Biodigester di Kelurahan Sukaluyu, Kota Bandung (dokumentasi YPBB).

Dalam jangka pendek, konsep Zero Waste Cities ini bisa dirasakan secara langsung oleh warga dalam kawasan dengan mendapatkan kompos yang bisa digunakan untuk berkebun. Kegiatan berkebun tentunya bisa meningkatkan ketahanan pangan kawasan terutama di masa-masa sulit pandemi COVID-19 ini. Kawasan akan mendapatkan keuntungan dengan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat serta estetika kawasan yang indah.

Dalam jangka panjang, tentu pemerintah juga akan terbantu dengan berkurangnya beban TPA. Dan pada akhirnya, kita akan berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya yang ada di bumi dengan cara mengembalikan kembali material pada siklusnya.

Penerapan Zero Waste Cities di Indonesia

Sebagai teladan bagi kawasan lain, kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh YPBB. Bermula dengan inspirasi yang dilakukan oleh Mother Earth Foundation di Filipina, YPBB telah menjalankan program Zero Waste Cities di beberapa kawasan yaitu Kelurahan Coblong, Cibeunying Kaler dan Babakan Sari (Kota Bandung), Kecamatan Soreang (Kabupaten Bandung) dan Kelurahan Melong di Kota Cimahi. Sejak tahun 2017, YBB telah mempelopori konsep pemilahan sampah di kawasan percontohan tersebut.

Bahkan pada awal tahun 2021, YPBB bersama dengan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) juga merintis penerapan Zero Waste Cities di kawasan lain yaitu di Kampung Siba, Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Gresik. Bahkan jauh sebelumnya YPBB berkerjasama dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali telah menerapkan konsep yang sama di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar.

Sedangkan di kawasan terdekat, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta juga bersiap diri untuk membuat pilot project untuk konsep Zero Waste Cities. Bahkan YPBB memiliki harapan besar bahwa dalam dua tahun kedepan akan terdapat setidaknya sepuluh kawasan baru yang menerapkan konsep Zero Waste Cities.

Tentu bergandengan tangan dengan dengan pemerintah adalah cara efektif untuk menerapkan konsep Zero Waste Cities ini. Sebagai contohnya, kesesuaian konsep antara Zero Waste Cities yang diterapkan oleh YPBB dengan program Barengras (Bareng-bareng Kurangi Sampah) di Kota Cimahi dan program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan) di Kota Bandung menjadikan pelaksanaan Zero Waste Cities semakin mudah dan semakin terbantu.

Dukungan regulasi dari pemerintah juga diperlukan untuk memperkuat pelaksanaan program Zero Waste Cities. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi dengan mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 6 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah untuk memastikan program pemilahan sampah dari sumber tetap berjalan. Selain itu Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi juga menurunkan Tim Patih (Patroli Kebersihan) untuk melakukan edukasi dan monitoring dalam penerapan program pemilahan sampah. Sebagai informasi juga, saat ini DPRD Kabupaten Gresik telah menyusun Rencana Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pengurangan kantong plastik.

Sinergi yang baik ini tentutnya bertujuan untuk menghasilkan output terbaik dan maksimal dalam pelaksanaan konsep Zero Waste Cities sehingga output tersebut bisa dijadikan bahan untuk evalusai dan pengembangan pelaksanaan Zero Waste Cities yang lebih baik di masa mendatang.

Akhirnya, mari kita bersama-sama secara sadar untuk menjaga lingkungan, mewartakan dan melaksanakan konsep Zero Waste Cities ini di kawasan tempat tinggal kita demi tercapainya kelestarian sumber daya alam yang ada di bumi.

Dapatkan informasi tentang Zero Waste Citiesjuga di:

Instagram: @ypbbbandung

Twitter: @ypbbbdg

#ZeroWasteCities 

#KompetisiBlogZWC

#KompakPilahSampah

Sumber penulisan:

  1. http://ypbbblog.blogspot.com/

2. A.U. Zaman, S. Lehmann / City, Culture and Society 2 (2011) 177–187

3. A.U. Zaman, S. Lehmann / Journal of Cleaner Production 50 (2013) 123e132

4. http://statistik.jakarta.go.id/

5. https://surabaya.tribunnews.com/

6.https://humas.bandung.go.id/

7. https://thejakartapostimages.com/

8. https://www.no-burn.org/

9. https://beritabaik.id/

10. https://progresnews.id/

Traveling to Many Countries, Why Not?

Donny, I wonder, How do you travel so much?? Working in office makes me travel less since I have to ask for permission. How about you?

The question which arose in my WordPress App when I stuck in traffic jam on highway.…yesss.…Wulan “the cute” was a little curious why I can travel to many countries (yess….on January 2020, I has visited 25 countries).

Solo-traveling like marijuana.…but that’s for me, I don’t know how about you guys?.… If in three months I don’t travel, it will definitely make me “fall in depression (hahaha)”.… if depressed, I will usually stuck at corner of my desk.

Then definitely I will open my laptop and look for LCC (Low Cost Carrier) webs from various countries for cheap ticket.… that is a impact of my other strange habit….i.e I usually collect many airline tickets …. yes, I have tried 28 airlines during traveling as a backpacker.

Southeast Asia, East Asia and South Asia have been visited, next destination is Middle East….”You must go to Mecca” my mom said … “calm down,mom. I have a hajj ticket which is countdown in 9 years.… I hope I can “umrah” while waiting for Haj”, I answered.

Uppsss….Sorry, Wulan … I didn’t yet answer your question.

So these are why I can go to many countries:

  1. I have big intention to explore 100 countries.

Intention is like fuel. No intention means no action. If there is no action, I will be stuck forever in Jakarta.

My intention is visiting 100 countries in my life. It is meaning that I will set my foot in 60% from all country on earth.

Do Anyone want to join with me?

2. Just being a crazy backpacker.

Even my friends called me “Crazy Backpacker”.…look it:

Yes….

I’m crazy….I always buy my ticket without thinking.…the important thing is cheap and headed for a new destination.

I’m crazy …. Every time I meet friends, I’m always provoking them to join in my trip.

Putri, Anggi and Dini (they are friends in my office) always refuse if I invited them to traveling.

I’m crazy.…I often dream about traveling.

I’m crazy…. Every I receive my salary.…I murmured, “Which destination will I visit?”

I’m crazy….When entering Korea, I almost deported because only bring USD 100 without a credit card in exploring Busan and Seoul for 6 days.

I’m crazy.…I almost got freezed to die in India because I was at station and get train with open windows at 4 Celcius degrees for 12 hours because my train which its cheap ticket about USD 2,3 from Agra to New Delhi was delayed

The point is employee with minimum income like me must be a little “crazy” to travel around the world. If your salary is good, you can stay in 5 stars hotels when traveling.

It’s easy concept……

3. No day without itinerary

Even I have made cheapest itinerary for my next 2 years trip.…crazy.

it isn’t easy to make an itinerary for the next 2 years

Good planning will help you to make cheapest trips.

4. Mark your time! You will know when you can travel

Make long weeked holiday list and note your leave time from a previous year. Flipping through a desk calendar has become my bad habit. Even though all long weekend holidays have been marked, I afraid if miss some holiday in calender

5. Visiting countries in similar region at a time.

The ideal way in planning a trip is visiting several countries in similar region at a same time. Why? Yes, because they are close together, they can be visited in one trip. For example, last year I visited Dhaka (Bangladesh), Mumbai (India), Colombo (Sri Lanka) and Maldives.

6. Connecting flight can save my money

If I booked many connection flight…It’s mean I don’t have a lot of money. Connection flight in this article mean travel through a lot of countries before reaching the main destination.

Direct flight are usually expensive … because of it….finally I also known as “connecting backpacker” by all of my friends.

For example: Next.…before arriving in Dubai, I will visit first to Kuala Trengganu and Kuantan (Malaysia) then to Kochi (India).…tired, but challenging.


Do you want to join?….hahaha

Do you ever go to Kochi, India?

7. Surely, saving your money….

I can save USD 300 in a year from my daily meals budget. This just one of many way that I do:

well.…start from bring self lunch menu and eat it in city park when I work

And this USD 300 can pay for cost of meals, hotels and venues for travel twice. Just imagine !, except tickets, I only spent USD 200 to visit to Penang, Ipoh, Dhaka, Mumbai, Colombo and Maldives for 15 days… how can I do?

Watch out, don’t follow it … you can get sick….hahaha

8. Traveling every second which you have.…this is the concept of travelingpersecond.com

I usually use every bit of time for exploration. after meet my clients and before back to office, I usually take 30 minutes to visit a museum. So all my office-friends called me “The King of Museum”. How come, all museums in Jakarta have been visited by me, until I was confused about which next destination can be visit.

This is a example …. after meet customer, I can stop by at “Tebing Keraton”, Bandung

9. Extending my time when get duty in other town.

Getting duty to other city on Friday until Saturday are fun because I can extend on Sunday.

extend to Nusa Kambangan while on assignment to Cilacap
going to the “Watugong Pagoda” when extending after on assignments to Semarang.…and get bonus to meet ex-college friend

10. Traveling during office events, of course

When Marketing Conference event or Year End Party one in my company agendas can be changed to be semi-traveling by me.

visit “Borobudur temple” in third time because of Year End Party event
“Triwindu Market” in Marketing Conference to Solo

11. Pursue a bonus trip from my company

The marketing division in several companies provides bonus trips …

Well, I will work hard to get it….No say to failed.…

The important thing is I can travel for free and don’t reduce my leave. My leave can be took for other trip.

“Lengkuas Island Lighthouse” when got bonus trip to Belitung


8th Singapore trip because of achieving the target
Big Buddha in Phuket … Free again

Lots of other tips that aren’t enough to mention here guys … be patient, yess…

Hopefully I will finish my first book soon……

So, those are all of my behavior in traveling

Let’s traveling, guys.…traveling don’t have to be expensive … yes, right.