Aku meninggalkan Burj Khalifa setelah hampir satu jam berada di halaman depannya. Terik surya masih saja menyengat, tiupan angin yang menghembuskan udara kering terus menghantam badan yang semakin basah dengan peluh.
Aku mempercepat langkah atas kondisi itu….
Beberapa menit kemudian, aku sudah memasuki Dubai Mall/Burj Khalifa Station yang menawarkan suhu dingin di dalamnya. Aku memasuki lift demi menuju platform, untuk kemudian bertemu dengan seorang pria muda berperawakan India.
Semenjak lift naik ke atas maka terjadilah percakapan ringan di dalamnya. Sebut saja namanya Ahmed, seorang pegawai kantoran yang sedang menuju ke kantor. Dia telah bekerja sebagai seorang professional di Dubai sejak tiga tahun silam.
“It’s very interesting to visiting many countries like what you do, Donny”, begitulah dia tertarik dengan segenap pengalaman yang kuceritakan dalam waktu singkat kepadanya.
“Sometimes, I will do like what you do, Surely”, Ahmed menambahkan.
Percakapan kami akhirnya terputus dengan hadirnya Dubai Metro berwarna biru langit. Aku menaiki gerbong tengah sedangkan Ahmed tercecer di gerbong lain. Kondisi penumpang yang penuh sesak, memaksaku berdiri hingga di tujuan akhir.
Melintasi jalur merah (red line) Dubai Metro yang merupakan jalur layang dari arah utara menuju selatan sejauh hampir 20 km maka dalam tiga puluh menit aku tiba di DAMAC Properties Station. DAMAC Properties sendiri adalah perusahaan pengembangan properti yang cukup terkenal di Dubai.



Perjalanan pendek bertarif 5 Dirham itu berhasil menurunkanku di DAMAC Properties Station, aku diarahkan menuju koridor skywalk yang gagah mengangkangi Sheikh Zayed Toll Road. Jalan tol itu sendiri memiliki enam jalur di setiap ruasnya.
Di tengah skywalk, aku mencoba mengamati sekitar dan mencoba memahami rute transportasi massal di tempatku berdiri. Tampak di depan arahku melangkah adalah ujung skywalk dengan gerbang DAMAC Properties Station yang berlokasi di utara jalan tol. Sedangkan jalur tram tampak terlihat tepat di sisi utara Sheikh Zayed Toll Road. Itu artinya jalur Dubai Tram berada di pertengahan DAMAC Properties Station Gate sisi utara dan selatan.
Sejenak aku menikmati lalu lalang tram dari koridor skywalk, tampak tram dengan tujuh gerbong pendek melintas anggun di lintasan.
Jalur Dubai Tram sendiri terletak di Distrik Al Sufouh. Memiliki lintasan sepanjang hampir 15 kilometer. Telah melayani rute lebih dari delapan tahun, menggolongkan tram ini sebagai moda transportasi baru di Dubai. Jalur tram ini membentang dari Al Sufouh Station di utara menuju Jumeirah Beach Residence 2 Station di selatan. Serta memiliki koneksi ke moda transportasi lainnya yaitu Palm Jumeirah Monorail di Palm Jumeirah Station.



Karena stasiun Dubai Tram yang terkoneksi dengan DAMAC Properties Station tempatku turun dari Dubai Metro adalah Dubai Marina Station, maka aku akan menuju tujuan berikutnya dari stasiun tram tersebut.
Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, tram itu tiba dan aku menaikinya di gerbong tengah. Mengambil posisi berdiri aku menaiki tram tersebut dengan penuh rasa kagum. “Kapan ya Jakarta punya tram bagus kek gini?”, aku membatin dan berharap.
Meluncur bersama penumpang lainnya, aku melintasi Marina Towers Station, Mina Seyahi Station dan Media City Station sebelum akhirnya tiba di stasiun tujuan, yaitu Palm Jumeirah Station. Biaya perjalanan menggunakan tram ini sangatlah terjangkau, hanya 3 Dirham saja.
Aku bergeas turun ketika tram itu berhenti dan bersiap untuk melangkah di koridor penghubung antara jalur Dubai Tram dan jalur Palm Jumeirah Monorail.




Aku bersiap mencicipi moda transportasi massal ke empat di Dubai, yaitu Palm Jumeirah Monorail.
keren banget om disini
Iya mas, aku pun juga baru sadar kalau Distrik Al Sufouh itu bagus setelah menulis artikel ini😁😁😁