
Memasuki Jum’at, sekitar jam setengah lima, waktu subuh Malaysia tiba, aku terduduk mengumpulkan nyawa di salah satu deret bangku di Tranportation Hub yang berlokasi di Gateway@klia2 mall level 1. Aku masih mengucek mata ketika beberapa pejalan lain masih saja mendengkur di sekitar.
Aku memaksakan kaki untuk melangkah ke surau lantai 1 yang terletak di luar bangunan terminal demi menunaikan kewajiban pada Sang Pencipta yang telah menganugerahkan waktu dan dana buat berpetualang menembus Asia Timur….Terimakasih ya Allah.
Waktu penerbangan yang dijadwakan pukul tujuh pagi membuatku tak berani menganggarkan waktu bersarapan. Aku hanya membeli dua roti cokelat kemasan di sebuah minimarket yang terletak di sebelah NZ Curry House sebagai bekal di pesawat nanti.
Pukul lima, aku sudah menuju check-in desk di lantai 3 Main Terminal Building untuk mendapatkan boarding pass menuju Soekarno Hatta International Airport. Tak lama kemudian, aku menuju konter imigrasi untuk mendapatkan izin keluar dari Malaysia. Sesuai prediksi, semua berlangsung dengan mudah dan cepat.
Setengah jam sebelum boarding pun aku tiba di gate dan memergoki Air Asia AK 382 terparkir manis di depannya.Tak lama dari kedatanganku, gate pun benar-benar dibuka. Aku mulai memasuki ruang tunggu setelah melaporkan boarding pass dan paspor pada ground staff yang memeriksa setiap penumpang.
Beberapa menit selanjutnya….Pilot, co-pilot dan beberapa pramugari-pramugara memasuki pesawat untuk bersiap. Kesibukan loading di lambung pesawat, pengisian avtur dan inflight meal loading menjadi pemandangan yang menarik perhatianku dalam setiap tahapnya hingga semuanya usai dengan baik.
Pengumuman boarding pun memenuhi langit-langit bandara, aku segera mengantri, lalu memasuki kabin melalui aerobridge penuh rasa sumringah karena tak lama lagi petualanganku akan usai. Aku menemukan tempat duduk persis berada di ekor pesawat. Maklum, ini tiket murah meriah yang terbeli sejak sembilan bulan sebelum penerbangan.
Semenjak proses boarding, peragaan prosedur keselamatan penerbangan, taxiing, take-off, airborne hingga cruising, aku tak sekalipun menyentuh majalah Travel 360 yang merupakan inflight magazinenya Air Asia. Tentu saja bosan, aku telah berkali kali membacanya semenjak penerbangan QZ 200 (Jakarta-Kuala Lumpur), AK 170 (Kuala Lumpur-Kaohsiung) dan D7 505 (Seoul-Kuala Lumpur). Dua belas jam lebih selama ketiga penerbangan itu aku sudah khatam membaca inflight magazine itu.
Usai menikmati roti coklat kemasan, aku terlelap dengan cepatnya. Tidur yang tak lelap semalam membuat mataku tak lagi berdaya untuk terjaga selama di udara. Aku tidur….dan mudah-mudahan tak mendengkur……????
Aku benar-benar lelap hingga pengumuman pesawat yang akan segera mendarat di Soekarno Hatta International Airport membangunkan mata. Meninggalkan sedikit pening dan mengambil sedikit waktu untuk menjernihkan mata, terlihat garis-garis bergerak cepat di luar sana dan terpantau dari jendela. Pesawat sedang landing…..
Spoiler di sayap pesawat tampak berdiri membantu menahan laju angin untuk menghentikan badan pesawat yang melaju kencang di landasan. Tak lama kemudian pesawat mulai melakukan taxiing dan merapat di apron.
Ahhh…usai sudah.
Dengan senyum tipis, aku meninggalkan badan pesawat melalui aerobridge dan memasuki bangunan bandara. Aku segera menuju konter imigrasi untuk mengesahkan paspor dengan arrival stamp.
Setelahnya aku segera menuju konter Bus DAMRI demi menuju Terminal Kampung Rambutan dan pulaaangggg…..
Untuk mendapatkan tiket penerbangan dari Kuala Lumpur ke Jakarta, Anda bisa mencarinya di 12go Asia dengan link berikut: https://12go.asia/?z=3283832
TAMAT
Pulang adalah kata yang sangat nyaman jika sudah lelah bepergian 😀
Nah tepat dan setuju mbak Nina……sehebat apapun tempat yang kita kunjungi, hawa rumahlah yang tetap membuat kita nyaman dan bahagia.😁