SCOOT AIR….maskapai Low Cost Carrier (LCC) milik Negeri Singa yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Singapore Airlines.

Scoot sendiri masuk list ke-22 dari seluruh maskapai yang pernah kunaiki. Melalui nomor penerbangan TR457 dengan rute regular Kuala Lumpur (KUL) ke Singapura (SIN), Aku pertama kali menggunakan jasa Scoot Air tertanggal 31 Maret 2018. Kali ini Aku menaiki pesawat berjenis Airbus A320 dengan kapasitas 168 penumpang.

Walaupun sebenarnya Aku pernah menggunakan Maskapai Tiger Mandala pada 26 November 2013 saat menuju ke Bangkok dan Tiger Air pada 11 Januari 2015 saat kembali dari Vietnam. Kini kedua maskapai tersebut sudah merger ke dalam Maskapai Scoot Air.

Ketidakjelasan terminal asal keberangkatan (apakah dari KLIA terminal 1 atau KLIA terminal 2) membuatku sedikit gelisah karena biasanya Departure List baru keluar 2 jam sebelum penerbangan. Dan tentu perlu waktu untuk berpindah dari KLIA2 ke KLIA.
Untuk penerbangan internasional, Aku selalu memulai perjalanan menuju bandara 4 jam sebelum waktu penerbangan. Jadi Aku meninggalkan Westree Hotel pada pukul 05:30 dan bergegas menuju ke Skybus/Aerobus Shelter yang terletak di KL Sentral. Karena jaraknya cuma 40 m, Aku hanya perlu berjalan kaki selama 3 menit menuju shelter.
Security hotel keturunan India tajam memerhatikanku di pintu lobby bagian dalam….Lha iya, Aku berdiri lama ditengah pintu….clingak-clinguk kiri kanan kaya ayam mau nyebrang….Saking sepinya, Aku harus memastikan tak ada yang mencurigakan di sepanjang jalan yang akan kulewati menuju KL Sentral.
Yesss….Sepi, ndak ada orang….Kabuuurrrrrr. Bak atlit jalan cepat, Aku mulai menjauhi hostel. Aku tiba saat bus siap berangkat.
Dengan 12 Ringgit aku tiba di KLIA2 pada pukul 6:30. Setiba di KLIA2, Aku segera menuju information centre untuk menanyakan dimana terminal TR457 akan lepas landas. Pagi-pagi Aku sudah ngrepotin Si mbak India petugas information centre, karena Departure Board belum menampilkan informasi tentang TR457 maka Dia harus menarik keyboard dan mencarikan info untukku….Hadeuhhh, sudah manis….baik pulak si teteh….eh, si mbak.
Buseeettt….mataku melotot sambil mengunyah nasi lemak telur ceplok di pojokan NZ Curry House….kek kambing yang sedang memamah biak. Pertanda Aku tak bisa membohongi otak bahwa perutku belum siap bersarapan.
Ya memang tak ada pilihan lain, lebih baik sarapan di kedai makan India dengan harga paling murah sebelum menuju ke lantai 3 untuk proses check-in, proses imigrasi dan keberangkatan.





Aku memasuki ruang tunggu pada pukul 08:05. Dalam kejenuhan menunggu, datang kepadaku wajah Vietnamese dan bertanya:
Vietnamese: “Hi, Can you explain to me about my cigarette (sambil menunjukkan sebungkus rokok yang sudah terhisap dua puntung). Can me bring it when entering Singapore?”
Aku : “Do you bring another one or just this opened pack?. If you just bring it, you can savely entering Singapore.”
Vietnamese: “No, I just bring it. So it’s savely. Thanks you.”
Aku: “You are welcome”.



Scoot Air identik dengan warna kuning. Pesona pramugari-pramugara muda keturunan Tiongkok semakin segar ketika penampilan mereka terlihat berbalut t-shirt dan syall serba kuning.


Setelah mengudara selama 1 jam 15 menit, Aku mendarat di Terminal 2 Changi International Airport. Berusaha secepat mungkin meninggalkan Changi untuk menuju ke Greendili Backpackers Hostel di bilangan Race Course Road dan selanjutnya siap mengeksplorasi Singapore untuk ke-7 kalinya.


Makan siang dulu yuk ke Mustafa Centre sebelum walking-walking.
Sebagai alternatif, tiket pesawat, kereta dan bus dari Kuala Lumpur ke Singapura bisa dipesan melaui e-commerce perjalanan 12go Asia
“Airbus A320 dengan kapasitas 168 penumpang” ini pesawat nyaman nih… Tapi ada yang seri lebih baru, A320 Neo – suara mesinnya lebih halus. Citilink beberapa pesawatnya sudah pakai ini, dan saya berkesempatan menjajal naik waktu launching tahun lalu… Gratis pulak 😀
Kok ndak ajak-ajak Aku to mas kalau nyicipi yang baru-baru…….
“Scoot Air identik dengan warna kuning. Pesona pramugari-pramugara muda keturunan Tiongkok semakin segar ketika penampilan mereka terlihat berbalut t-shirt dan syall serba kuning” … Mbok ya difoto itu cicik-cicik pramugarinya dong 😉
Wah liat aja Aku ndak kuat mas…apalagi memfoto….bisa lepas kameraku karena gemeteran……hahaha