Menghabiskan Malam dan Pagi Tersisa Di Kuala Lumpur

<—-Kisah Sebelumnya

Setelah total 3 jam perjalanan dari Melaka Sentral ke Hotel Pudu 88, akhirnya Gw bisa rehat sejenak di kamar hotel sambal mengatur kemana tujuan selanjutnya untuk malam ini dan besok pagi yang paling memungkinkan, karena besok jam 12:30 adalah batas akhir petualangan Gw sebelum kembali ke KLIA.

Setelah selesai check-in dan mandi, jam 19:30 Gw makan di jajanan kaki lima di jalan Pudu. Dengan 9 Ringgit Gw dapat nasi putih, sayur kacang panjang dan ikan kembung plus segelas es teh tarik.

Setelah makan dengan santai sambil mengamati lalu lalang orang lokal dan kendaraan hampir satu jam, Gw memutuskan untuk menghabiskan malam di Petronas Twin Tower saja. Memang tahun 2014 dan 2016 Gw sudah pernah mampir ke sana tapi kala itu di siang hari. Nah kali ini Gw akan melihat Petronas Twin Tower di malam hari. Penasaran saja.

Jl Ampang

Untuk menuju kesana dari Jl. Pudu adalah naik LRT Laluan Sri Petaling dari stasiun Plaza Rakyat dan turun di stasiun Masjid Jamek. Dari stasiun ini Gw hanya perlu berpindah ke laluan LRT Kelana Jaya untuk menuju stasiun KLCC. Harga tiketnya hanya 2,2 Ringgit.

Turun di Stasiun LRT KLCC, Gw menuju ke exit KLLC Mall di Jalan Ampang yang indah dengan hiasan lampu

Dari jalan Ampang, sudah terlihat sisi kiri Petronas Twin Tower, jadi Gw tinggal mendekat dan menyebrang jalan ke arahnya.

petronas twin tower

Memang benar kata orang-orang, Menyala indah di saat malam.

Taman Twin Tower

Air mancur di pelataran depan Petronas Twin Tower juga ikut menyala indah.

20 menit Gw berbaur dengan keramaian para turis lain menikmati keindahan Petronas Twin Tower, akhirnya Gw harus kembali segera ke hotel sebelum jam operasional LRT berakhir yaitu jam 23:00.

Kembali melalui jalur berangkat tadi. Gw tiba di Hotel Pudu 88 sekitar jam 22:15. Waktu yang tepat untuk segera istirahat untuk persiapan menghabiskan pagi tersisa keesokan harinya.

Keesokan harinya, Gw baru keluar hotel jam 9:30 sekalian check out. Yah, Gw rada kecapean sebetulnya karena sehari sebelumnya Gw menjelajah Melaka hingga sore.

Pagi ini tujuan Gw hanya ke Batu Caves setelah itu baru bertolak ke KLIA.

Menuju Batu Caves, Gw bertolak kembali dari stasiun LRT Plaza Rakyat menuju Stasiun LRT Bandaraya menggunakan laluan Sri Petaling dengan tarif 1,3 Ringgit. Turun di stasiun LRT Bandaraya, Gw menuju gate keluar untuk berpindah ke Laluan Komuter Seremban, tepatnya di stasiun Bank Negara.

Walah….malah nyasar, Gw ga merhatiin ada lorong jembatan di sebelah kanan jalan setelah keluar pintu stasiun LRT Bandaraya. Gw sudah nanya orang lokal yang sedang nungguin bus, malahan mereka ga tahu jalur kereta komuter dimana. Nanya juga sama orang keturunan India, ternyata dia juga turis….hahaha.

Jalan Raja Laut

Kebablasan berjalan sepanjang Jl. Raja Laut ke arah Dataran Merdeka

Sudah di ujung Jalan Raja Laut, Gw harus berhemat energi karena backpack sudah menempel di punggung , Gw putuskan tidak balik lagi ke arah stasiun Bandaraya tapi Gw akan menjadikan daerah ujung Jalan Raja Laut menjadi venue wisata.

Panggung Bandaraya

Terletak di Merdeka Square, tempat pertunjukan teater seni ini kokoh berdiri sejak 1904

Gw gak tahu kenapa jalanan di depan Panggung Bandaraya menuju Dataran Merdeka ditutup. Gw sendiri tidak menuju Dataran Merdeka yang sudah terlihat di depan karena Gw pernah mengunjunginya pada tahun 2014.

Jadi tujuan Gw selanjutnya adalah jalan kaki menuju Masjid Jamek tepat di bawah stasiun LRT Masjid Jamek. Gw ke masjid ini dengan maksud akan bertolak dari Stasiun Masjid Jamek mengulang menuju Batu Caves kembali.

Masjid Jamek

Kiri atas : Stasiun LRT Masjid Jamek

Kiri bawah : Majjid Jamek dilihat dari pintu masuk (free entrance yaa….)

Kanan atas : Pakaian yang harus dipakai masuk ke Masjid Jamek apabila pengunjung tidak memakai pakaian muslim

Kanan bawah : Masjid Jamek dilihat dari halaman dalam.

Setelah selesai mengunjungi Masjid Jamek, Gw segera naik ke dalam stasiun LRT Masjid Jamek. Gw akan bertolak ke stasiun Bandaraya (kembali mengulang untuk menemukan stasiun komuter Bank Negara untuk menuju Batu Caves).

Ketika menunggu LRT ada orang lokal yang tanya ke Gw kemana arah stasiun PWTC, katanya dia mau mengunjungi travel fare untuk cari tiket ke Bali. Lucu juga ya orang lokal nanya arah tujuan ke Gw….hahahaha (Malaysia sudah kaya Negara sendiri aja).

Gw naik begitu kereta datang dan turun di stasiun Bandaraya. Nah, kali ini Gw ga mau kesasar 2x. Begitu keluar stasiun Bandaraya gw segera mencari jembatan penghubung menuju stasiun komuter Bank Negara. Akhirnya ketemu juga.

Jembatan Bandaraya bank negara

Belok kanan pintu keluar stasiun LRT Bandaraya, dalam jarak 100m kemudian belok kanan maka akan ketemu jembatan penghubung ke stasiun komuter Bank Negara

Hunting tiket di mesin tiket otomatis stasiun komuter Bank Negara kok tidak ada tujuan Batu Caves, Gw nanya ke ibu petugas kebersihan stasiun, katanya rute komuter dari KL Sentral ke Batu Caves sudah tidak beroperasi. Kereta komuter menuju Batu Caves saat ini bertolak dari stasiun komuter Sentul. Jadi Gw harus menuju stasiun itu jika mau ke Batu Caves. (Jika Gw bertolak dari KL Sentral sebetulnya ada free bus dari KL Sentral ke stasiun komuter Sentul baru kemudian di sambung dengan kereta komuter dari stasiun Sentul ke stasiun Batu Caves…..sesi ini akan Gw ceritakan di tulisan berikutnya).

Karena sudah jam 11:30 dan penerbangan Gw ke Jakarta jam 16:30, maka Gw putuskan untuk membatalkan trip ke Batu Caves. Gw segera ke KL Sentral untuk menuju KLIA.

Kisah Selanjutnya—->

2 thoughts on “Menghabiskan Malam dan Pagi Tersisa Di Kuala Lumpur

Leave a Reply