Al Ittihad Park: Rindang Diatas Tanah Reklamasi

<—-Kisah Sebelumnya

Aku tiba di Al Ittihad Park Station tepat pukul setengah empat sore. Udara masih panas tetapi surya sudah tak seterik beberapa jam sebelumnya. Menuruni gerbong monorail di Lantai 2, aku kemudian turun ke Lantai 1 untuk keluar dari barisan ticket collection gate dan kemudian turun lagi menuju Ground Floor untuk tiba di Al Ittihad Park.

Interior taman pertama yang dominan terlihat di Al Ittihad Park ketika turun dari stasiun monorail adalah jogging track sintetis berwarna merah. Menurut penanda jarak yang kudapatkan di sepanjang jogging track tersebut, maka aku dapat mengetahui bahwa panjang lintasan jogging track itu adalah dua setengah kilometer. Jeda-jeda penanda jarak itu tertampil jelas di jalur lintasan. Secara desain, tampak bahwa jogging track itu melingkari taman.

Interior berikutnya yang bisa kuingat adalah deretan rapi pepohonan besar yang tumbuh subur dan rindang di kiri-kanan jogging track. Tanaman yang paling mudah dikenali adalah pohon kurma yang merupakan tanaman khas Jazirah Arab. Tapi setidaknya terdapat tak kurang dari enam puluh spesies tumbuhan asli Uni Emirat Arab yang ditanam di Al Ittihad Park.

Jogging track didesain mengelilingi taman 360 derajat penuh.
Pohon-pohon yang rindang.

Karena taman ini dibangun diatas tanah reklamasi berpasir maka seperti yang dilakukan pada negara-negara Arab pada umumnya, bahwa taman ini dilengkapi dengan uluran panjang selang air yang berfungsi untuk menjaga tanaman tetap survive di teriknya cuaca gurun. Papan-papan nama tanaman tampak terpampang di sepanjang taman disertai dengan penjelan detail mengenai tanaman tersebut.

Sedangkan tepat di bawah jalur The Palm Monorail, dibuatlah sungai artificial dengan lapisan plastik hitam di dasarnya. Bunyi gemercik air yang mengalir di sepanjang sungai artificial membuat suasana di sekitar taman terasa lebih tenang di tengah gaduhnya kota megapolitan Dubai.

Sedangkan peralatan olah raga tersebar merata di sekitar taman sebagai alat bantu pengunjung untuk melakukan akivitas kebugaran ringan di sepanjang taman.

Terhipnotis dengan rindangnya Al Ittihad Park, maka aku terus melangkah menuju sebelah barat taman. Sepanjang kaki melangkah, aku menyaksikan keberadaan sebaran tiang lampu taman, dari yang mungil hingga berukuran panjang, semuanya tetap mengikuti kaidah futuristik.

Al Ittihad Park sendiri diresmikan penggunaannya sekitar satu dekade silam. Sengaja dibangun demi memperingati perayaan Hari Nasional Uni Emirat Arab ke-41.

Apakah kamu mengetahui arti dari kata “Al Ittihad” ?….Al Ittihad artinya adalah “Persatuan”.

The Palm Monorail.
Sungai artificial.

Selain untuk memperingati Hari Nasional negara, Al Ittihad Park dibangun dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas bersantai bagi penduduk yang tinggal di kawasan Palm Jumeirah. Selain itu, Al Ittihad Park sekaligus berperan sebagai lokasi wisata alam bagi para turis yang berminat untuk memahami secara lebih mendalam mengenai serba-serbi tanaman yang jenisnya sangat beragam di Uni Emirat Arab.

Buat kamu yang memiliki hobby nongkrong di taman sambil mencicipi kuliner atau berbelanja maka Al Ittihad Park menyediakan banyak cafe dan restoran yang terletak memanjang di sisi selatan taman. Tampak beberapa brand ternama terpampang di sepanjang taman, seperti Starbucks dan Baskin Robbins. Sementara brand-brand non-kuliner lain juga tampak mencolok seperti Organic Foods & Cafe, UAE Exchange, Marina Pharmacy, Topsretch Gym, sebuah kantor polisi dan Playgroup. Kesemua outlet itu terkonsentrasi pada Golden Mile Building yang memiliki sebelas lantai.

Sedangkan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan taman, maka tempat sampah di atur sedemikian rupa sehingga mudah sekali di temukan. Atap-atap berbahan kain juga disediakan di beberapa titik yang berfungsi sebagai perlindungan dari teriknya sang surya bagi anak-anak yang sedang bermain.

Sementara itu, fasilitas pamungkas yang disediakan pengelola Palm Jumeirah demi memudahkan warga dalam mengunjungi Al Ittihad Park adalah tempat parkir umum yang cukup luas untuk kendaraan roda empat.

Aktivitas warga beserta keluarganya.
Fasilitas olah raga.
Kedai Starbucks di salah satu titik Golden Mile Building.

Kiranya Al Ittihad Park telah meninggalkan kesan mendalam dalam petualanganku di Dubai.

Kisah Selanjutnya—->

One thought on “Al Ittihad Park: Rindang Diatas Tanah Reklamasi

Leave a Reply