
Mengunjungi The Pearl Monument membuatku bahagia tak terkira, selain mendalami sejarah Qatar, mata dimanjakan dengan indahnya pemandangan Doha Corniche. Promenade sepanjang tujuh kilometer ini menampakkan lengkungan Teluk Doha yang dijejali gedung pencakar langit di ujungnya. Sementara sebaran traditional dhow boat wisata yang diam terjangkar di sepanjang teluk menjadi interior alam yang mengelokkan suasana.

Matahari sudang mulai langsir, angin laut menambahkan sejuk di sepanjang promenade. Jalur pejalan kaki di tepian Doha Bay itu tampak rapi nan asri. Pinggiran pantai dibatasi beton halus dan rata setinggi pinggul orang dewasa mengikuti lekuk pantai. Sementara promenade dilapisi paving block berkualitas baik dan berbatasan dengan Al Corniche Street disematkan taman memanjang dengan bentangan rumput hijau dan bunga warna-warna yang dihidupkan dengan teknik hidroponik. Jadi, kalau kamu berkunjung ke kawasan Timur Tengah, pemandangan selang-selang hidroponik yang ditanam di permukaan tanah untuk menumbuhkan bunga-bunga cantik adalah hal yang biasa.

Tepat di depan arah pantai The Pearl Monument, terdapat jorokan daratan buatan yang digunakan untuk bersandar ratusan Dhow Boat. oleh karenanya tempat ini dikenal dengan nama Dhow Harbour. Pelabuhan yang menjorok ke arah laut sepanjang setengah kilometer ini memiliki area utama pelabuhan seluas empat hektar.

Permukaan utama pelabuhan ini masih berwujud tanah berpasir putih sedangkang di keempat sisinya tersedia jalur beraspal yang memungkinkan kendaraan memasuki area pelabuhan. Bagian berpasir inilah yang dimanfaatkan untuk docking beberapa perahu untuk dilakukan perbaikan.

Tampak di sepanjang tanggul berbatu pelabuhan, dimanfaatkan oleh warga untuk menyalurkan hobby memancing mereka. Sementara aku hanya duduk manis di tanggunl dan lekat memandangi area West Bay yang tampak indah dari kejauhan.
Di lain sisi, sedari tadi aku diikuti oleh seorang berwajah Asia Selatan, dengan gamis putih dan surban merah. Tingkahnya yang lucu dan terus menirukan aktivitasku, membuatku tak merasa takut tapi justru merasa geli. Kuputuskan mendekatinya dan berbincang. Namanya Safwan dan baru tiga bulan meninggalkan Dhaka untuk bekerja di Doha. Dia sepertinya tak tahu kalau aku seorang turis, sehingga dia merasa memiliki teman senasib yang bekerja di Doha….Hahaha, jadi menurutmu, dia mengiraku bekerja di bidang apa ya di Doha?….Wkwkwk.
Percakapan kami berakhir dengan saling mengambilkan foto berlatar West Bay Area….Sampai jumpa lagi Safwan.

Di sisi kanan Dhow Harbour, tampak bangunan ikonik yang dibuat seolah mengapung di permukaan air. Bangunan itulah yang dikenal dengan Museum of Islamic Art. Perlu merogoh kocek sebesar Rp. 200.000 untuk memasuki bangunan indah itu dan mengenal sejarah islam di Qatar pada masa lalu.

Masih di sisi kanan tepat di pangkal pelabuhan, aku bisa menikmati dengan detail keindahan Dhow Boat yang rapi terparkir di perairan tenang tak berombak. Perahu kayu berwarna cokelat dengan dek bertingkat yang biasa digunakan sebagai perahu wisata dalam mengarungi indahnya pantai Doha.

Jadi pastikan Anda mengunjungi Doha Corniche ketika berada di Qatar.
Tempatnya keren banget lho….
Dhow boat ini sama dengan kapal motor yang dipakai untuk wisata menyeberang ke Kepulauan Seribu ora, oom?
Gedung-gedung pencakar langit di seberang itu ciamik tenan ya
Yes sama, tapi ini lebih eksklusif. Didesain sedemikian rupa sehigga menjadi perahu mesin untuk kegiatan wisata saja mas.
Dhow Boat adalah perahu asli Timur Tengah….kalau kita punya Pinisi Boat….Begitulah kira kira.
Skyscrappers di ujung itu emang pemandangan kelas wahid mas….apalagi kalau masuk ke area itu….beuh….mirip Sudirman, tapi banyak bangunan yg lebih ikonik.
Omg
Thank You 😁😊