Kuwait Airways KU 614 dari Bahrain Ke Kuwait

<—-Kisah Sebelumnya

Rute penerbangan KU 614 (sumber: https://www.radarbox.com/)

Tepat jam lima pagi aku mulai mengguyur badan di kamar mandi Bahrain Plaza Hotel. Hari itu juga, aku akan meninggalkan Bahrain dan menuju ke Kuwait. Setelah memastikan segenap perlengkapan tak tertinggal, aku turun ke lantai satu untuk menyerahkan kunci dan menuju ke shelter bus terdekat. Tak jauh, cuma tiga ratus meter di selatan hotel, tepat di depan Manama Cemetery.

Sepuluh menit kemudian Bus asal pabrikan MAN bernomor A1 tiba. Masuk dari pintu depan dan men-tap Go Card untuk membayar tarif senilai Rp 12.000, aku meluncur menuju Bahrain International Airport selama satu jam ke depan.

Tiba di airport pada jam 07:45, aku langsung menuju ke lantai 1. Area check-in yang tak lebih elok dari konter yang sama milik Halim Perdanakusuma Airport. Nomor penerbangan yang tak kunjung muncul di LCD Departure Hall, membuatku memiliki waktu untuk menukar Bahraini Dinar (BHD) tersisa. Rupanya money changer di lantai 1 tak mau menerima Dinar dalam jumlah kecil, beruntung Bahrain Financing Company (BFC) di lantai 0 masih mau menerimanya.

Jam 9:30, konter check-in untuk penerbangan Kuwait Airways KU 614 mulai dibuka. Kujelaskan singkat bahwa aku akan menuju Qatar dengan dua non-connecting flight dan akan transit di Kuwait. Staff pria muda itu hanya sekali bertanya kepadaku perihal Visa Qatar. β€œQatar visa is free for Indonesian, Sir”, jawabku mengakhiri percakapan dan dia memberikan dua tiket berlogo burung biru sekaligus. Tiker sendiri aku pesan 9 bulan sebelum keberangkatan.

Kuwait Airways adalah maskapai ke-27 yang kunaiki.

Melewati konter imigrasi dengan mulus, aku segera menuju ke Gate 15 yang berlokasi di pojok ruangan dengan selasar sempit yang terhubung ke jalur aerobridge. Menunggu waktu boarding, aku terus mengamati lalu-lalang Gulf Air, maskapai kenamaan milik Kerajaan Bahrain.

Ruang tunggu keberangkatan.

Sedikit terlambat, aku mulai boarding pada jam 11:51. Rasa tak sabar menggelayuti hati untuk merasakan pertama kalinya penerbangan Kuwait Airways, maskapai milik Kerajaan Kuwait.

Satu jam terlambat.
Business Class.
Economy Class.

Segera mengambil tempat duduk sesuai yang tertera di boarding pass dan mempersiapkan diri untuk penerbangan pendek sejauh 420 km yang akan ditempuh dalam waktu  1 jam 10 menit.

Bangku nomor 17A yang kududuki.
Terima kasih 12Go sudah menjadi Affiliate Parner untuk travelingpersecond.com.
Alburaq inflight magazine.

Tampak bahwa beberapa aircrew maskapai ini berkebangsaan Philippines dan beberapa dari kawasan Afrika. Selama penerbangan, kuperhatikan botol-botol minuman beralkohol tak nampak pada food trolley, sepertinya penerbangan Kuwait Airways adalah penerbangan bebas alkohol….. Keren.

Menonton β€œThe Martian”.
Menu Low Fat Meal (LFML) yang kupesan bebarengan dengan pemesanan tiket.

Siang itu udara di tepian barat daya Teluk Persia tampak cerah. Hal ini menjadikan penerbanganku terasa sangat mulus, tanpa turbulensi sama sekali. Penerbangan yang menyenangkan.

Cuaca cerah di awal Januari.
Berasa gimana gitu, terbang bersama warga Timur Tengah.

Di seperempat terakhir mengudara, pesawat mulai merendah dan menampakkan daratan Kuwait yang tampak gersang dan panas. Aku sendiri tak sabar ingin segera mengenal Kuwait International Airport yang menjadi mainhub Kuwait Airways.

Daratan Timur tengah yang khas coklat berpasir.
Kesibukan di Terminal 2 Expansion Project.
Penampakan kota Kuwait.

Waktu menunjukkan jam 13:35. Selepas pesawat berhenti sempurna, aku segera meninggalkan badan pesawat menuju ke Transit Hall Kuwait International Airport. Aku akan bersabar menunggu hingga pukul empat pagi di keesokan harinya untuk menuju Qatar.

Airbus generasi Neo A320-251N

Kisah Selanjutnya—->

10 thoughts on “Kuwait Airways KU 614 dari Bahrain Ke Kuwait

Leave a Reply