Bunyi klakson membuatku menoleh ke kiri ketika baru saja beranjak keluar dari sebuah kedai mie di Tashiling. Ya, suara cempreng itu berasal dari taksi Mr. Tirtha yang entah sejak kapan sudah terparkir di bawah sebuah pohon tepat di arah keluar area Tashiling.
“I think we don’t need to go to Devi’s Fall because its water debit is low now. So you can see the beauty of Devi’s Fall from the cave”, tutur Mr. Tirtha sembari memutar setirnya ke kiri memasuki jalan Shital Path. Aku mengiyakan saja informasi itu.
Devi’s Fall sering dijuluk David’s Fall sejak berpuluh-puluh tahun lalu ketika seorang Swiss tenggelam termakan arus di air terjun ini.
“OK….We are arriving”, seloroh Mr. Tirtha sambil menjentikkan jari ketika baru saja berbelok ke kanan mengikuti arus jalanan Siddhartha Rajmag.
Aku mulai memasuki gapura Gupteshwor Mahadev Cave yang di puncaknya didudukkan Dewa Siwa yang gagah bersila menggenggam trisula. Melewatinya, untuk kemudian menelusuri jalur masuk beratap terpal dengan deretan kios souvenir di kiri-kanan. Kemudian aku disambut dengan kehadiran patung Dewa Wisnu yang tertidur di sebelah bangunan utama.

Saatnya menuju ke bagian balkon beton untuk membeli selembar tiket seharga Rp. 13.500. Sebelum menuruni tangga menuju mulut goa, sejenak aku memperhatikan detail dinding tangga yang dengan jarak teratur menampilkan pahatan Dewa-Dewi yang mungkin secara implisit menampilkan sebuah lakon tertentu.

Perbedaan suhu sudah mulai terasa pada pijakan pertama di mulut goa. Kini aku bersiap menelusuri goa terpanjang di Nepal.
“Cow Shed”, aku tertegun memperhatikan sebuah kandang sapi berpagar besi biru. Bertanyalah aku kepada orang lokal yang sedang berbincang di depannya. Katanya singkat bahwa sapi ini melindungi Dewa Siwa. Aku mengangguk seakan faham.
Menuruni tangga melalui sisi kanan kandang aku merasa tarikan nafas semakin berat. Ruang sempit gelap lembab membuatnya demikian. Kemudian cahaya terang kembali kujumpai pada sebuah kuil yang didedikasikan untuk memuliakan Dewa Siwa.

Konon goa ini ditemukan pada abad ke-16 dengan kondisi mulut goa tertutup rerumputan. Orang lokal menamai goa ini Bhalu Dulo. Ketika ditemukan, sudah terdapat ukiran beberapa Dewa Dewi Hindu seperti Mahadev, Parvati, Nageshwor dan Saraswati.
Kini tangga menuju ka dasar goa semakin tajam dan licin. Air terus menetes dari stalagtit yang terhampar merata di atap goa. Sedikitnya lampu penerangan membuat perjalanan ke bawah menjadi sangat pelan.

Akhirnya penampakan dasar goa terpampang menakjubkan. Ruangan yang sangat luas berada di bawah tanah. Kemudian di salah satu sisi tertampil sebuah celah alami yang menjadi satu-satunya lubang untuk menikmati keindahan Devi’s Fall.

Lihat situasi Gupteshwor Mahadev Cave disini:
https://www.youtube.com/watch?v=7p0Yjhocidg
Karya alam milik Tuhan yang luar biasa….
Senang banget bisa melihat Devi’s Fall dari celah tebing dalam goa 😌 walaupun saya blm pernah kesana mas, hehe
Air terjun yang indah diamati dari dalam goa yg sejuk. Mempesona mas😊
Iku nggak dikasih lighting po, Oom? Gelap banget yes
Halah….itu zaman aku blom ada niat nulis mas. Asal foto, pakia HP Acer harga murahan…..Jadi ya mohon maklum jika hasilnya juga pas-pas an. Hahaha
Woooh tak kira pas sudah jadi traveler profesyenel 🙂
Hahaha…kuwi ngomonge pasti bibirnya mbecucu…profesyenel.
Dulu masih amatiran tuh mas…..jalan-jalan demi status sosial….hahhaha…..ben bisa kayak orang-orang
Status sosial = status horang kaya ya, Oom? 😀 😀
Hahaha…ya syukur kalau pulang dianggap orang kaya mas….ben iso nggaya……hahhaha, khalayak umum kan tidak tahu bagaimana penderitaanku di negara sebelah….sering nahan lapat ama bobok di tempat umum.hahahah
Nek bisa jangan sampai tahu riwayatmu di negeri orang, Oom. Saru 😀 😀
Keren banget foto celah itu, Mas Donny. Kapan-kapan keknya mesti mampir ke sini. 😀
Loh…kemaren njenengan ndak mampir situ to mas…..kirain kesitu juga.😁
Hahaha… Enggak, Mas. Lebih banyak mager-magernya, Mas hahaha
Emang bener….kamu orange enjoy banget ya mas……suka suka kaki gue….hahahaha….mantabz……merdeka banget jadi orang…hahaha
Hehehe.. Kalau dipaksain ntar ngadat repot sendiri, Mas Donny. 😀 Asli nih banyak banget tempat menarik di Nepal. 😀