Kesempatan 5 jam adalah waktu yang sangat berharga sekali buat Gw untuk menikmati keindahan Melaka, Malaysia.
Karena tidak mau kehilangan momen yang sebentar ini, maka Gw persiapkan itinerary baik-baik dari Jakarta .
Setelah berjibaku mendapatkan bus dari KLIA2 ke Melaka dan setelah berhasil menyapu pemandangan di sekitaran Dutch Square, maka Gw akan melanjutkan petualangan berjalan kaki mengunjungi tempat lain di pusat kota Melaka ini.
Bertolak dari titik Melaka 0 Mile, Gw sempatkan melihat Jajaran Tembok Portugis di pertigaan jalan setelah Melaka 0 Mile. Reruntuhan ini dipagari dengan baik untuk menjaga keterawatan situs. Pemerintah Malaysia memang serius menggarap pariwisata mereka yang mampu menyumbang pendapatan negara sekitar 18 miliar dollar per tahun.

Tembok kota Melaka ini adalah tembok pertahanan kota Melaka di Abad 16
Oh ya….Tujuan utama kunjungan kali ini adalah Gereja St. Paul, Benteng A Famosa, Melaka River Cruise dan Jonker Street.
Okay, Gw akan bahas satu persatu.
Menuju Gereja St. Paul
Untuk menemukan gereja ini Gw menemukan petunjuk arah yang memudahkan Gw kemana harus mengambil arah. Penunjuk arah ini ada di pertigaan sebelah selatan Melaka 0 Miles.

Berada di Melaka perlu kejelian mata untuk menemukan banyak tanda seperti ini. Ini yang memudahkan turis menjelajahi Melaka
Berjalan sejauh 100 meter, Gw menemukan Muzium Senibina Malaysia (Malaysia Architecture Museum).
Didirikan kolonial Belanda di abad 18, bangunan ini sempat digunakan sebagai kantor Badan Air Melaka
Terus melewati museum ini sejauh 50 m, Gw akhirnya menemukan petunjuk menuju Gereja St. Paul yang mengarahkan Gw untuk belok ke kiri melalui pintu terbuka kecil tepat dipinggir Jalan Kota.

Barisan anak tangga ini hanyalah salah satu dari beberapa akses masuk menuju gereja
Sejumlah anak tangga yang cukup tinggi menanti didepan mata. Ga ada cara lain selain menaiki tangga itu satu persatu…..telan aja, hahaha….Banyak turis yang kedodoran dan beristirahat di tepi tangga.
Begitu sampai di bagian jeda anak tangga bagian atas, mata Gw terkesima dengan pemandangan lautan luas dengan deretan perumahan dan pertokoan berwarna putih yang cukup rapi.

Jika ingin melihat keindahan Melaka dari atas…hanya perlu menaiki wahana Menara Taming Sari Melaka itu….
Akhirnya Gw sampai di bagian atas Bukit St. Paul dan mulai memasuki pekarangan luar Gereja St. Paul. Sengaja Gw ga langsung memasuki bagian dalam gereja untuk menikmati keindahan bangunan gereja ini dari luar.

Kiri : Gereja St Paul tampak depan ; Kanan : Gereja St Paul tampak belakang
Setelah cukup puas menikmati bagian luar bangunan, Gw mulai masuk ke bagian dalam. Berikut bagian dalam dari Gereja St. Paul.

Atas : Tembok bagian dalam gereja
Bawah : Gravestone yang diletakkan bersandar di dinding gereja
Setelah 20 menit menjelajah bagian dalam gereja, Gw putuskan untuk segera turun karena Gw sadar waktu Gw tidaklah banyak. Gw kembali menuruni anak tangga untuk kembali ke Jalan Kota.
Menuju Benteng A Famosa
Meneruskan perjalanan sepanjang Jalan Kota yang sempat terpotong karena mampir di Gereja St. Paul. Sekitar 15 m berjalan Gw melewati Muzium Islam Melaka

Bangunan ini awalnya adalah kantor Dewan Islam Melaka
Berjalan sejauh 75 m kembali Gw menemukan beberapa museum berikut

Muzium UMNO (United Malays National Organisation), partai politik terbesar di Malaysia yang mendominasi kekuasaan sejak kemerdekaan Malaysia

Museum perangkonya Malaysia

Museum ini menjelaskan tentang penyebaran Islam di dunia, tokoh-tokoh muslim penting dan beberapa bangunan penting Islam.
Tidak perlu waktu lama untuk mecapai Benteng A Famosa karena jaraknya memang hanya sekitar 300 m dari akses masuk Gereja St Paul.
Berikut keindahan Benteng A Famosa:

Benteng A Famosa tampak dari kiri depan

Benteng A Famosa tampak dari depan
Memasuki bagian dalam benteng, turis di sambut dengan pengamen dengan live musicnya menyanyikan lagu-lagu western. Pertunjukan yang cukup menghibur ditengah teriknya matahari Melaka.
Gw sempat berbincang dengan pak Yusuf, dia adalah turis lokal dari Sabah yang sedang ada tugas kantor ke Melaka dan menyempatkan diri untuk berpiknik.
Bangunan benteng yang terkelupas alami di bagian dinding ini menunjukkan betapa kokohnya benteng yang sudah berusia 507 tahun ini.
Beberapa bagian informatif membuat Gw terkesima sejenak

Ternyata benteng ini dibangun oleh Alfonso D’Alboquerque yang pada awalnya datang ke Melaka hanya untuk membebaskan tawanan.
D’Alboquerque ini sendiri sangat terkenal di Maluku, Indonesia karena pernah mengirimkan utusan untuk mencari rempah-rempah ke Maluku.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12:10, sudah saatnya Gw meninggalkan Benteng A Famosa untuk menuju Melaka River Cruise.
Menuju Melaka River Cruise dan Jonker Street
Beranjak dari Benteng A Famosa, Gw baru sadar bahwa benteng ini berseberangan dengan mall

Dataran Pahlawan Mall merupakan tempat popular untuk shopping di Bandar Hilir, Melaka
Berjalan menyusuri Jalan Kota yang dibangun dari susunan pavling block di tengah hari bolong mengharuskan Gw banyak minum air mineral untuk menjaga tubuh dari dehidrasi.
Berjalan sejauh 200 m, Gw menemukan Taman Kenderaan Sejarah Melaka.

Sepertinya ini adalah taman berbayar untuk bermain anak-anak Melaka.
Setelah berjalan selama 10 menit, Gw sampai di tepian Melaka River. Sebelum menikmati keindahan sungai Melaka, Gw menyempatkan diri mengunjungi Bastion Middleburg.

Dibangun oleh kolonial Inggris, bangunan ini berfungsi sebagai pusat pengawasan perdagangan di Melaka kala itu
Dan tepat disebelah bangunan ini adalah Melaka River.

Sungai ini adalah jalur penting perdagangan pada abad ke-15
Setelah melihat lalu lalang Melaka River Cruise, perut mulai keroncongan dan saatnya cari makan siang sekaligus mengakhiri petualangan di Melaka.
Sengaja Gw akan mencari menu makan di Jonker Street. Setelah menyeberangi jembatan yang menghubungkan antar sisi Melaka river, Gw melewati titik ini

Pada masa Belanda, Jonker Street adalah tempat tinggal para pegawai Belanda. Namun setelah Belanda tidak berkuasa, Jonker Street menjadi tempat tinggal para pedagang dan pebisnis kaya peranakan
Gw mulai fokus untuk mencari makanan halal ini. Susah menemukan makanan seperti ini di Jonker Street tapi bukan berarti tidak ada.
Setelah 2 blok baru Gw menemukan warung makan milik muslim melayu dan terpampang tulisan halal. Akhirnya Gw masuk ke dalam untuk makan dan menutup trip ini

Makan siang seharga 10 Ringgit
Nah berakhir sudah 5 jam perjalanan Gw di Melaka….Sudah saatnya kembali ke Ibu Kota Kuala Lumpur untuk melanjutkan explorasi Malaysia.
Artikel yang sangat bagus …
Ulasan informasi yang disampaikan sangat bermanfaat …
Terimakasih informasinya min …
Ditunggu artikel selanjutnya …
Salam kenal …
Hi Bang Samsudin….Thanks ya sudah mampir. Tenang aja, semua pengalaman tarvelingku akan kutulis. Biar para backpacker diluar sana bias baca.
bagaimana mengatasi masalah ini?
hi thanks sdh berkunjung….masalah apa ya yang dimaksud?
Terima kasih informasinya sangat menarik
Sama sama Kak
Ini postingan yang sangat bagus! Terima Kasih
Terimakasih ya kak, telah mampir di blog saya.