Learning Culture by Traveling
Category: West Kalimantan
-
<—-Kisah Sebelumnya Aku berlari menuju area parkir karena pengemudi transportasi online itu telah menunggu lebih dari lima menit semenjak tiba. “Huffttt….Maaf bang jadi menunggu”, aku melontarkan maaf “Tidak apa-apa, Bang. Jadinya ke keraton ya, Bang, bukan ke pusat kota?”, dia meyakinkanku kembali “Dari keraton menuju pusat kota, transportas online gampang kan, bang? “ “Oh nanti…
-
<—-Kisah Sebelumnya Lepas menikmati pelayaran singkat di Sungai Kapuas kemudian kuputuskan kembali menuju G-Hotel untuk beristirahat. Badanku masih diselimuti rasa pegal usai melakukan perjalanan lima jam lamanya dari Singkawang. Berjalan menuju hotal, aku pun memilih rute berbeda dari ruteku bertolak sebelumnya. Sesampai di hotel aku segera berbasuh dan membiarkan diri puas terlelap di atas ranjang.…
-
<—-Kisah Sebelumnya Menikmati Malam di Kapuas Usai menaruh backpack dan mencuci muka, aku memutuskan untuk turun ke lantai 1 demi memulai eksplorasi pertamaku di Pontianak. Keluar dari G-Hotel, aku turun di Jalan Jendral Urip menuju ke timur. Sembari melangkah, aku terus memperhatikan sepanjang sisi jalan. Aku berusaha menandai beberapa rumah makan yang bisa menjadi alternatif…
-
<—-Kisah Sebelumnya Aku disapa dengan ramah oleh security yang berjaga di depan lobby. Membuatku bersiap diri untuk merasakan hotel kelas wisatawan. Maklum selama ini aku lebih sering menginap di hotel kelas backpacker. Sehari sebelum berangkat menuju Pontianak, aku memesan hotel ini melalui sebuah e-commerce penginapan ternama seharga Rp. 212.000 per malam. Kali ini aku kan…
-
<—-Kisah Sebelumnya Eksplorasiku di Singkawang harus usai lebih cepat. Menjelang tengah hari, aku mempercepat langkah menuju penginapan untuk bebenah. Seperti jalur pulang semalam, aku kembali melahap ruas Jalan Niaga, Jalan Kepol Mahmud dan Jalan Pasar Turi dengan cepat dan tanpa sekalipun berhenti walau hati tetap ingin mengambil foto di beberapa titik menarik. Aku tiba di…
-
<—-Kisah Sebelumnya Usai bersarapan, maka kondisi badan menjadi lebih tenang. Aku melipir di belakang Vihara Tri Dharma Bumi Raya untuk menembus Jalan Niaga sisi utara. Bertemu jalan yang kumaksud, aku berbelok menuju utara. Jalan Merdeka menyambutku beberapa menit kemudian. Maksud diri menyusuri jalanan ini adalah untuk mengunjungi masjid utama kota bercorak hijau-putih. Ya benar, masjid…
-
<—-Kisah Sebelumnya Lewat sedikit dari jam tujuh pagi, aku mulai meninggalkan Pasar Turi. Selama di pasar hingga keluar dari dalamnya, aku belum menemukan tempat untuk membeli sarapan yang sesuai dengan kata hati. Aku masih diselimuti rasa khawatir jikalau salah memilih tempat makan dan terpapar makanan non-halal. Padahal saat itu sudah lewat satu jam dari jam…
-
<—-Kisah Sebelumnya Selain taman kota, ada satu cara efektif untuk bisa secara langsung membaur dengan aktfitas warga lokal di sebuah daerah yang baru kita kenal. Cara tersebut adalah dengan mengunjungi pasar tradisional dimana mereka beraktifitas. Malam perdanaku di Singkawang telah lewat, aku kembali dihadapkan pada sebuah pagi nan cerah. Usai berbasuh, aku dengan cepat menyiapkan…
-
<—-Kisah Sebelumnya Kuserahkan Rp. 134.000 kepada resepsionis laki-laki yang bertugas di Hotel Sahabat Baru sebagai biaya menginapku semalam saja. Setelah diberikan sebuah kunci, maka aku keluar dari lobby dan melintasi halaman hotel yang berbentuk letter-u tersebut. Masuk di gedung seberang, aku berusaha tampak santai ketika melewati dua orang waria yang duduk di bangku panjang di…
-
<—-Kisah Sebelumnya Karena bukan bagian dari rencana awal maka dengan cepat aku menolak tawaran menggunakan taksi menuju pusat kota. Fokus melangkah keluar arrival hall, beberapa waktu kemudian aku sudah berada di teras bandara. Usai mengabadikan beberapa gambar, aku bertanya kepada seorang petugas aviation security yang berjaga di sebelah pintu keluar. “Semenjak PPKM Level 4, DAMRI…