Learning Culture by Traveling
Category: Riau
-
<—-Kisah Sebelumnya Adalah Tugu Ikan Selais Tiga Sepadan, icon pertama yang kujumpai di Jalan Jenderal Sudirman. Tak lain disebabkan karena tugu inilah spot terdekat dengan RTH Putri Kaca Mayang. Penggambaran kerukunan masyarakat yang disimbokan pada keharmonisan pahatan tiga ekor Ikan Selais yang merupakan satwa endemik di Pekanbaru. Sebagaimana mestinya jalan protokol, maka Jalan Jenderal Sudirman…
-
<—-Kisah Sebelumnya Bundaran di tenggara Masjid Agung An-Nur itu berhiaskan tugu bambu runcing berwarna kuning berlatar Universitas Riau tepat sejejar dibelakangnya. Aku terus mengarahkan Canon EOS M10 ku ke arah tugu hingga pengemudi ojek online datang memanggilku. Sepertinya aku akan menghabiskan sore itu bersama warga lokal untuk menimati suasana kota di sebuah Ruang Terbuka Hijau…
-
<—-Kisah Sebelumnya Kusempatkan memejamkan mata sejenak begitu menyelesaikan proses check-in di Hotel Sri Indrayani. Semalam yang tak nyenyak di bangku tengah Bus INTRA, bersambung dengan empat jam berjalan kaki demi mengeksplorasi daerah Senapelan telah membuat otot betisku kelelahan dan mataku terasa berat. Smartphone yang masih mengisi ulang daya itu pun berteriak membangunkanku, tepat satu jam…
-
<—-Kisah Sebelumnya Satu perandaian yang tak pernah terwujud adalah memasuki Rumah Singgah Tuan Kadi. Ingin rasanya duduk menghampar di dalamnya dan menikmati untaian sejarah dalam bilik-bilik mungilnya. Secara bersamaan, keringat yang terus meleleh di pelipis mata, pelan tapi pasti meluruhkan setiap perandaian di kepalaku. Pintu-pintu rumah itu tertutup rapat seakan berkata kepadaku “Sudahlah pergi saja,…
-
<—-Kisah Sebelumnya Aku mulai meninggalkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas dengan berjalan kaki. Menyusuri Jalan Wakaf, aku perlahan mendekati seorang polisi lalu lintas yang sedang mengatur sebuah perempatan. Tak canggung, aku memanggilnya ketika dia masih membunyikan peluit mengikuti kedipan lampu hijau yang otomatis menggerakkan puluhan kendaraan untuk melintas perempatan itu. Tak yakin menjawab…
-
<—-Kisah Sebelumnya Gagal check-in lebih cepat, kuputuskan tiga hingga empat jam ke depan untuk menjelajah area Senapelan, area dimana Kesultanan Siak Sri Indrapura pernah menggapai masa keemasannya. Aku mencoba menapak tilas sejarah kesultanan dengan melawat ke beberapa peninggalannya yang abadi hingga kini. Atas alasan itu, berangkatlah aku menuju Sungai Siak yang kesohorannya melegenda di Nusantara.…
-
<—-Kisah Sebelumnya Memasuki Pekanbaru, semua penumpang Bus INTRA diturunkan di sebuah bangunan warung non-permanen berbahan kayu warna hijau. Memasuki bagian belakang warung makan, deretan panjang kamar mandi sederhana memudahkanku untuk berbasuh muka dan besiap diri untuk mengeksplorasi “Kota Madani”. Memasuki jalanan kota untuk pertama kalinya diatas jok ojek online, aku mulai menyimpan rasa penasaran tentang…
-
Is “Ikan Selais Tiga Sepadan” Monument, the first icon which I met on Jenderal Sudirman Street. It is caused by this monument which is the closest spot to Putri Kaca Mayang Park. Depiction of community harmony which is symbolized by harmony of three Selais fish sculptures which are endemic animal in Pekanbaru. As should be…
-
A roundabout in southeast of An-Nur Great Mosque is decorated with a yellow pointed bamboo monument with background of University of Riau right behind it. I continued to direct my Canon EOS M10 towards the monument until an online motorcycle taxi driver came to call me. Looked like I would spend the afternoon with local…
-
I took a moment to close my eyes after I finished check-in process at Sri Indrayani Hotel. An uneasy night on a middle bench of INTRA Bus, continued for four hours on foot to explore Senapelan area had made my calf muscles exhausted and my eyes felt heavy. My smartphone which was still charging, shouted…