Category: Indonesia

  • <—-Kisah Sebelumnya Lazim seperti biasanya….Sifat normal manusia….”Diam dikala kenyang”…..Bahasa halusnya…..”Habis makan bego”….Itulah kondisi singkat yang bisa digambarkan setelah bersarapan bubur ayam. Aku menginjak pelan pedal gas menelusuri Jalan Soekarno-Hatta yang mulai padat. Waktu masih menunjukkan pukul sembilan pagi. Mobil yang kukendarai mulai meninggalkan Kotabumi Selatan, melewati jalanan dua arah dengan satu ruas di setiap arahnya.…

  • Kamis pagi bertepatan dengan perayaan Hari Buruh Internasional……Langit tampak cerah, tak ada mendung seperti hari-hari sebelumnya. Hari itu harusnya aku menikmati libur di rumah. Tapi aku tak segera meninggalkan “Kota Tapis Berseri” usai menjalankan tugas kantor. Aku urung pulang ke ibukota, tetapi memilih untuk mengajak dua sahabat akamsi (anak kampung sini) yang bekerja sekantor denganku…

  • <—-Kisah Sebelumnya Gemerlap pelita bumi membuka aura kecantikan Pelabuhan Bebas Sabang. Bentangan corniche didesain begitu ciamik, tak kalah dengan lajur yang sama milik beberapa kota di negara-negara yang pernah kukunjungi. Kapal-kapal berukuran sedang diparkirkan teratur, terpaan gelombang laut membuat setiap haluan kapal mengangguk-angguk harmonis. Pemandangan itu membuatku khusyuk berdiri di ujung corniche, bersandar di pagarnya,…

  • <—-Kisah Sebelumnya Tak ada acara lain dalam memburu sunset yang sebentar lagi lindap di ufuk barat melainkan dengan menggeber gas sepeda motor sewaan, melibas tikungan demi tikungan di jalanan pantai utara Pulau Weh. Itu juga karena musabab hilangnya banyak waktu ketika aku mendapati kesulitan jaringan internet di Pulau Rubiah saat menghubungi pengemudi perahu demi mengeluarkanku…

  • <—-Kisah Sebelumnya Hampir pukul setengah dua siang ketika aku meninggalkan Tugu Nol Kilometer RI. Rasa penasaranku telah lindap dalam memori pengalaman terdalam. Tak lain karena keberhasilan diri mengunjungi destinasi penting dalam passionku sebagai seorang solo-traveler. Bertolak dari Titik Nol Kilometer Indonesia, aku tak perlu lagi keseringan menatap layar telepon pintar demi menuju Teupin Layeu, aku…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku tak lama mengintip biru jernihnya Pantai Gapang, karena tujuan utamaku bukanlah pantai itu. Setelah mengambil beberapa gambar seperlunya, aku kembali menggeber sepeda motor sewaan menuju barat. Tujuanku tak jauh lagi dari Pantai Gapang. Hanya berjarak tiga kilometer lagi. Itu berarti aku hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit demi menujunya. Tak lama turun…

  • Aku berhasil menitipkan backpack di PUM Losmen. Itu juga setelah aku berkali-kali menekan lonceng losmen yang sedikit soak. Bang Ari yang masih menyipitkan mata terbangun, keluar dari kamar dan menemuiku. “Kan bisa WA bang?”, dia menegurku “Oh, maaf Bang Ari, tadi sudah saya WA tapi tidak dibalas sama Abang”, aku menegaskan sembari memohon maaf. “Saya…

  • <—-Kisah Sebelumnya Suhu udara menghangat…. Matahari mulai mendaki ufuk timur ketika aku tuntas menikmati jengkal demi jengkal petilasan Candi Gumpung. Rasa kagum memenuhi ruang imajinasi, berhasil membawaku ke dalam hayalan ritual-ritual keagamaan masa lalu yang berlangsung di candi itu. Sementara itu, aku membuang tatapan ke sisi lain. Ada sebidang sebaran candi lagi di pojok utara.…

  • Ramadhan hari kedua belas…. Pagi itu langit cerah sempurna, pertanda akan sangat terik pada siang harinya. Sementara itu itu, aku telah bersiap untuk perjalanan cukup jauh, tak kurang dari 25 km aku akan menempuhnya. Hampir pukul delapan pagi ketika aku sudah duduk di sofa lobby OYO 2049 Tassa Kost Syariah yang berlokasi di kawasan Telanaipura.…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku mengembalikan snorkle yang kusewa beberapa jam lalu. Menaruhnya di etalase sewa, karena si empunya persewaan sedang tak ada di tempat. Aku bertanya kepada seorang lokal yang sedang melintas di depan persewaan. Menanyakan keberadaan kamar bilas untuk umum. Tetapi usahaku nihil hasil. Menurutnya susah untuk menemukan tempat bilas umum di Gili Trawangan. Adapun…