Category: Qatar
-
<—-Kisah Sebelumnya Penerbanganku masih sore nanti. Jam 19:00 tepatnya. Jadi aku akan bersantai dahulu hingga masa inapku di Casper Hotel habis tepat di tengah hari. Sedari Shalat Subuh, aku kembali menggulung badan dengan selimut dormitory, nyaman sekali memejamkan mata dalam hangat selimut di tengah bekunya pagi. Hingga alarm iri dan meneriakiku….Sudah pukul sembilan. Aku harus…
-
<—-Kisah Sebelumnya Staff Museum : “Hello, how many part of museums which you have visited, Sir?” AKu : “Just two….Company House and Bin Jelmood House, Ms”. Staff Museum : “Oh, you on right step. Now you are in Mohammed Bin Jassim House. It will tell you about old Msheireb and the modern one”. Aku : …
-
<—-Kisah Sebelumnya Aku meninggalkan Doha Sports City menjelang maghrib. Keluar dari Villaggio Mall, menuju Stasiun Al Aziziyah yang hanya berjarak 100 meter dari pintu nomor empat shopping mall kenamaan itu. Di pintu masuk stasiun…..terjadilah insiden tipis antar pengelana…. “Hello, do you want go with metro?”, ucap pemuda ikal, berkulit putih dan berwajah khas Arab tetapi…
-
<—-Kisah Sebelumnya Sudah pukul 14:00, masih ada sedikit waktu sebelum angin sore pembawa hawa dingin hadir. Aku sengaja menaruh destinasi ini sebagai penutup wisata hari ketiga di Qatar. Tampak luar, tak ada yang mencolok, tak ada yang istimewa, itu hanya bangunan biasa yang dibuka untuk umum sejak 2006 silam. Hanya saja, nameboard besar bertajuk Gondolania…
-
<—-Kisah Sebelumnya Meninggalkan Aspire Park di sebelah utara, aku bersiap memasuki sports complex yang membentang di bagian utara hingga ke barat dari Aspire Zone. Cukup luas, sports complex ini didominasi oleh lapangan bola, baik lapangan untuk latihan ataupun lapangan laga resmi. “Private Field No Access”, papan berwarna merah jambu diletakkan di sisi lapangan dan tampak…
-
<—-Kisah Sebelumnya Indomie seharga Rp. 6.000 yang kubeli di Abdulla Ali Bumatar minimarket semalam, akhirnya menemani santap pagiku di pantry Casper Hotel. Aku masih enggan keluar hotel, walau jarum jam telah jatuh di angka delapan, tak lain karena udara dingin yang berhasil mematahkan semangatku. Tepat pukul sepuluh pagi, aku mulai memaksakan langkah dan kemudian menunggu…
-
<—-Kisah Sebelumnya Selain mengunjungi tempat-tempat wisata gratisan, memasak adalah hal lazim yang dilakukan para backpacker untuk mengerem pengeluaran di hari-hari perjalanannya. Karena mereka juga harus pandai menciptakan dana cadangan untuk mengantisipasi jika terjadi biaya tak terduga. Begitu pula dengan hari-hariku di Qatar, memasak sudah menjadi rutinitas setiap pagi dan malam mengingat biaya hidup di Qatar…