Category: Oman

  • <—-Kisah Sebelumnya Posisi duduk yang berada di bangku tengah, membuatku hanya mampu sesekali mengintip kondisi di luar pesawat melalui jendelanya dari kejauhan. Begitu juga ketika Air Arabia G9 115 perlahan merendah dan bersiap mendarat di Sharjah International Airport. Panorama daratan dengan warna dominan coklat khas padang pasir menjadi latar yang bisa kunikmati ketika pesawat hampir…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku terduduk di salah satu bangku berwarna hijau di waiting room Gate C3 Muscat International Airport. Aku menunggu kedatangan Air Arabia G9 115 yang rencananya akan mengantarkanku untuk transit di Sharjah sebelum sampai di tujuan akhir Manama, Bahrain. Aku cukup sabar dan tenang ketika menunggu kedatangan pesawat tersebut. Aku menjadi penumpang pertama yang…

  • <—-Kisah Sebelumnya Pukul setengah lima pagi aku terbangun dari sebuah bangku panjang di salah satu sudut food court Muscat International Airport Lantai 2. Aku bergegas menuju Musholla di lantai yang sama untuk menjalankan shalat dan setelahnya aku kembali ke bangku yang sama untuk menyantap cheese cake dan strawberry yogurt yang kubeli di Lulu Hypermarket pada…

  • <—-Kisah Sebelumnya Ruwi-Mwasalat Bus Station mulai diselimuti gelap, hanya sisa semburat senja saja yang memiliki dominasi akhir di atas atap alam terminal bus terbesar di kawasan Ruwi tersebut. Degup jantungku perlahan melambat usai mendudukkan diri di sebuah bangku terminal, beberapa waktu sebelumnya aku berjibaku di sepanjang Al Fursan Street dengan langkah super cepat demi mendahului…

  • <—-Kisah Sebelumnya Satu setengah jam lamanya, aku menyambangi setiap sudut Muscat Sports Club hingga matahari tergelincir menuju ufuk barat. Waktu menunjukkan pukul setengah empat sore…. Aku pun memutuskan untuk undur diri, mengakhiri petualangan dan beranjak kembali menuju penginapan. Aku harus mengambil backpack yang kutitipkan usai check-in siang sebelumnya. Rencananya, setelah mengambil backpack, aku akan menuju…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku meninggalkan Al Wadi Al Kabeer Park pada pukul setengah dua siang. Tentunya matahari masih menyengat kuat. Langkahku berlanjut ke arah selatan. “Sudah kepalang  tanggung….Aku akan menuju ujung selatan distrik Al Wadi Al Kabeer sekalian”, aku membatin yakin. Aku melanjutkan petualangan melalui sisi selatan An Nuzhah Street. Sesekali aku harus berhenti di teras-teras…

  • <—-Kisah Sebelumnya Tubuhku remuk redam, hampir dari dua hari sebelumnya aku menghabiskan waktu di jalanan dan perjalanan. Otomatis fatigue segenap otot membuatku cepat terlelap dan akhirnya lambat terbangun di pagi itu. Beruntung aku masih bisa menyempatkan diri untuk menjalankan Shalat Subuh, walaupun setelahnya aku kembali terlelap di kasur empuk OYO 117 Majestic Hotel. Pukul sepuluh…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku berkejaran dengan gelap demi tiba di halte bus Fish Market yang terletak di tepian Harat A’Shamal Street. Bersyukur sekali, aku tiba di halte tepat bersamaan dengan merapatnya Mwasalat Bus Line 4 yang berwarna dominan merah. Aku segera melompat dari pintu depan ketika bus tersebut berhenti mendecit di depan halte. Membayar dengan 200…

  • <—-Kisah Sebelumnya Aku menyandarkan diri di sebuah tanggul batu di tepian pantai, memandangi indahnya permukaan laut yang disiram cahaya matahari yang mulai memerah. Sementara para nelayan di dermaga tampak sibuk menyiapkan jaring, menggulungnya rapi untuk kemudian dinaikkan ke perahu-perahu kayu yang mengangguk-angguk di terpa gelombang dan ujungnya diikatkan pada tiang-tiang tambat dermaga. Jangan dibayangkan seperti…

  • <—-Kisah Sebelumnya Sebuah bangunan kecil nan unik menarik perhatianku ketika berada di lantai teratas beranda utara Muttrah Souq. Bangunan itu berada di sisi timur pasar. Maka tanpa berpikir panjang, aku pun menuruni tangga dan melangkahkan kaki menujunya. Hanya perlu bergerak sejauh seratus meter, maka aku pun tiba di depan bangunan mungil itu. “Omani Heritage Gallery….”,…