Air Asia D7 505 dari Seoul ke Kuala Lumpur

<—-Kisah Sebelumnya

Jalur penerbangan D7 505 (sumber: flightaware.com)

Aku terduduk di salah satu bangku dekat gate 112 milik Satellite Concourse Building Incheon International Airport setelah beberapa menit lalu dipindahkan oleh shuttle train dari Terminal 1. Waktu boarding yang tinggal setengah jam lagi, membuatku tak bisa mengambil resiko untuk mengeksplorasi seisi bangunan terminal bandara itu.

Aku lebih memilih mengamati lalu lalang pesawat terbang. Sebagian dari mereka tampak fokus mendaratkan roda di runway bandara dan sebagian yang lain tampak mengantri hingga mendapatkan izin dari Air Traffic Controller (ATC) untuk mengudara. Kebiasaan seperti itu memang sering aku lakukan karena ketertarikan diriku akan pesawat dan industri penerbangan. Dari kebiasaan melakukan pengamatan tersebut, tak jarang aku menemukan nama-nama maskapai baru yang dikemudian hari aku biasa menyasarnya demi menikmati jasanya dalam berkeliling dunia.

Bagiku, hari itu terasa sangat spesial dalam sejarah perjalananku, karena Air Asia D7 505 akan menjadi perjalanan pertamaku menggunakan pesawat berbadan besar. Jika pada penerbangan-penerbangan sebelumnya aku selalu menunggangi pesawat berbadan kecil, sejenis Airbus A320 ataupun Boeing 737, tetapi kini aku akan menunggangi Airbus A330 dengan 9 kolom bangku….Sore itu begitu benar-benar menciptakan rasa penasaran dan ketidaksabaran.

Setengah jam kemudian, gate benar-benar dibuka. Aku mulai mengambil posisi di kolom antrian kanan.

Belanjaan duty free kasih ke mama saja, biar mama yang pegang”, seorang penumpang pria berseru pada putranya yang menenteng dua botol besar minuman berlakohol. Mendengar bahasa bangsa saat berada di negeri orang memang menjadi kado istimewa yang bisa membantu menaikkan mood untuk selalu merasa dekat dengan rumah. Kini di sebelah kiriku ada seorang WNI keturunan Tiongoa yang tampaknya juga sedang dalam perjalanan pulang.

Dari kota mana, pak?”, aku memberanikan diri bertanya.

Loh, masnya dari Indonesia juga? Saya dari Bekasi, mas.

“Oh, saya dari Jakarta Timur, Pak”.

“Oh, deket ya kita. Ngerjain bisnis apa, mas di Jakarta?”

“Saya kerja aja kok, Pak di Jakarta. Ndak ada bisnis”.

“Oh gitu ya, sendirian ya mas?”

“Iya Pak”

“Wah keren….keren…”

Percakapan kami tak berlangsung lama karena pertemuan itu harus berakhir ketika ground staff memerikasa tiket dan paspor kami. Setelahnya kami terpisah di lorong panjang aerobridge.

Di ujung aerobridge, aku disambut oleh pramugari berwajah Melayu di pintu pesawat lalu aku diarahkan untuk berbelok ke arah kabin depan. Sesuai dengan boarding pass aku mencari kursi bernomor 14K yang ternyata berposisi di window seat sisi kanan. Itulah tempat duduk yang harus kunikmati selama penerbangan panjang nanti.

Oh ya, nomor penerbanganku kali ini adalah D7 505. Mau tau makna kodenya?….

Jika QZ adalah kode penerbangan yang dioperasikan oleh Indonesia Air Asia dan AK adalah kode penerbangan untuk Air Asia Malaysia maka D7 adalah kode penerbangan milik Air Asia X khusus untuk penerbangan jarak jauh.

D7 505 sendiri adalah penerbangan berjarak 5.000 Kilometer dengan waktu tempuh 5 jam 50 menit. Penerbangan bermula dari Incheon International Airport, Korea Selatan dan akan berakhir di Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia.

Hmmhh…..Selama penerbangan….

Ternyata, window seat yang kutempati terasa tak nyaman karena lengkungan kabin pesawat membatasi kenyamananku selama penerbangan. Selama terbang di kelas ekonomi itu, aku hanya bisa mengisi waktu dengan membolak-balik majalah Travel 360 yang merupakan inflight magazine milik Air Asia. Ketika tatapku mulai lelah dalam membaca,  maka aku berlanjut  menghabiskan waktu dengan memejamkan mata. Beruntung almond kemasan yang kubeli di Namdaemun Market kemarin hari membuat penerbanganku sedikit tak membosankan.

Separuh penerbangan yang dalam kondisi terang  membuatku leluasa menikmati pemandangan Laut Kuning dan Laut China Timur, sedangkan selebihnya penerbangan berlanjut dalam gulita yang membuatku tak bisa berbuat banyak. Hingga akhirnya pesawat tiba di Kuala Lumpur sekitar pukul sepuluh malam.

Seusai penerbangan itu, aku masih harus melewati babak terakhir pejalananku menjelajah Asia Timur dengan bermalam selama 9 jam di Kuala Lumpur International Airport 2 sebelum esok hari kembali ke tanah air menggunakan connecting flight Air Asia AK 382.

Untuk mendapatkan tiket penerbangan dari Seoul ke Kuala Lumpur, Anda bisa mencarinya di 12go Asia dengan link berikut:  https://12go.asia/?z=3283832

Kisah Selanjutnya—->

One thought on “Air Asia D7 505 dari Seoul ke Kuala Lumpur

Leave a Reply