Raksasa LCC Asia Tenggara bernomor terbang AK 0170 itu mendaratkanku dengan mulus di tanah “Naga Kecil Asia”, melalui halaman depannya yaitu Kaohsiung International Airport tepat pada pukul 13:05.

Taiwan yang selama ini hanya kudengar sebagai negara yang selalu menentang kedigdayaan “Tirai Bambu”. Negara yang menjadi tujuan ke-3 para pahlawan devisa Indonesia untuk berburu nafkah setelah Malaysia dan Saudi Arabia. Negara yang juga terkenal dengan sebutan “Si Kecil” pemilik banyak bandara. Bayangkan, negara pulau kecil itu memiliki 37 bandara dengan Taoyuan International Airport sebagai bandara terbaiknya. Ini menunjukkan bahwa Taiwan adalah negara yang sangat sibuk.
Dan akhirnya pada 27 Desember 2016, Aku diizinkan untuk menyambanginya.
Kedatanganku di Taiwan adalah sesi singgah, sebelum Aku menuju destinasi utamaku yaitu Jepang dan Korea Selatan di sesi akhir petualanganku kala itu. Boleh dikatakan ini adalah perjalanan prestisius di tahun ke-6 ku menjadi backpacker.
Kalau Kamu ga kebayang dimana Taiwan, Taiwan itu kalau Kita sedang jalan maka akan lebih jauh dari Hong Kong tetapi lebih dekat daripada Jepang. Nah udah kebayang kan?…..Kalau belum, ya coba lihat peta si Dora…hihihi
Okay….Pada artikel sebelumnya Aku menceritakan kisah ketika menginap di Kaohsiung International Airport sebelum meninggalkan kota ini menuju ke Tokyo.
Kalau Kamu lupa. lihat disini kisahnya:
https://travelingpersecond.com/2018/03/04/menginap-di-kaohsiung-international-airport-taiwan/
Well….Lalu apa yang akan kuceritakan tentang Taiwan kali ini….
Gini aja….akan kutunjukkan bagaimana ketika aku mulai mendarat hingga mencapai tengah kota Kaohsiung.
Kita mulai ya, gaes….
Sebelum mendarat, maka prosedur setiap maskapai pada umumnya, mereka akan memberikanmu arrival card dan Kamu bisa mengisinya selama flight.

Tak sabar menikmati keindahan Taiwan, mataku terus mencuri pandang ke jendela pesawat ketika mendarat. Menyapu dengan cepat arsitektur sederhana Kaohsiung International Airport dari dalam kabin Air Asia.
Begitu melewati aerobridge, Aku dihadapkan pada sebuah lorong panjang dengan berbagai wallpaper bertema “Welcome to Kaohsiung”.

Sekedar informasi buat Kamu bahwa Kaohsiung adalah kota terbesar kedua di Taiwan setelah ibu kotanya Taipe, jadi Kamu harus mengunjunginya jika ada waktu.
Setelah berjalan menyusuri koridor selama 10 menit, Aku memulai memasuki area konter Imigrasi.

Perhatianku tertuju pada siswa-siswi asal Indonesia. Mereka mengantri dengan bercanda riang….Kulihat mereka menenteng passport dan lembar e-visanya masing-masing. “Hebat, siswa zaman sekarang, mainannya keluar negeri, zamanku boro-boro, piknik ke kota sebelah aja langka”, gumamku sedikit ngiri…hihihi
Menyelesaikan proses imigrasi dengan cepat karena aku telah menunjukkan e-visa dan visa waiver Jepang. Oh ya, sekedar Kamu ketahui bahwa untuk memasuki Taiwan kamu hanya memerlukan free e-Visa apabila sudah memiliki Visa Jepang.
Keluar konter imigrasi maka Aku mulai menyusuri Arrival Hall ini:

Didekat pintu keluar Arrival Hall, Kamu bisa mendapatkan segala brosur untuk membantumu mengeksplorasi Kaohsiung. Kamu juga dengan mudah akan mendapatkan ATM dan konter penjualan SIM Card Local di selasar ini:
Ini adalah ruangan terakhir arrival hall sebelum Kamu benar-benar meninggalkan bandara.

Aku sendiri memutuskan menggunakan MRT untuk menuju ke tengah kota. Berarti Aku harus menemukan dimana letak stasiun MRT nya ya….hahahah
Heiii….jangan buru-buru keluar dari arrival hall….diamlah sejenak dekat pintu keluar, lalu lihatlah di seberang depan ada bangunan lift menuju ke MRT. nih……

Setelah menaiki lift itu maka Aku menemukan stasiun MRT Kaohsiung International Airport

Aku membeli two day pass untuk kunjungan 3 hari 2 malamku di Kaohsiung….MRT datang nih…yuk lihat interiornya:

Menikmati halusnya suara MRT, Aku menuju ke Stasiun Houyi dimana Paper Plane Hostel tempatku menginap selama berwisata ke Kaohsiung berada. Dalam waktu 30 menit akhirnya aku sampai di Stasiun Houyi:

Dari pintu keluar MRT ini, Aku hanya perlu berjalan ke belakang lalu berbelok ke kanan sekitar 50 meter untuk menemukan hostelku:

Aku tinggal selama dua malam dan mengenal teman-teman baru di dormitory, satu orang asal Vietnam dan satu lagi mahasiswa asli Bandung tapi besar di Amerika (tuh, mereka ada di foto atas) . Mereka adalah teman kampus yang sedang jalan-jalan berdua sepertinya.
Sore itu juga selepas check-in, Aku segera menuju pasar kuliner jalanan terbesar di Kaohsiung…dimanakah itu?….tunggu ya tulisan selanjutnya!
wowww
di taiwan ini banyak temen”ku kuliah di sanaaa
Di taiwan mananya mas temannya… Di ibukotanya ya….. Taipei?
great post…nice photos
Thanks.. I Hope my articles can be reference for other backpacker to visit Kaohsiung
pleasure
selama disana pakai aplikasi gitu ga buat ngecek transportasinya? Aku jadi buka buka lagi dong postingannya yg soal taiwan, tapi ngga mampir taipei ya waktu itu
Kagak pakai aplikasi apa-apa, cuma bawa map mrt ajah kok waktu itu….. Asal sudah tahu, destinasi yang mau dituju tersebut dekat dg stasiun mana.
Hoo baiklaah, makasih infonya 😁
Awas jangan ikut ikutan gile kaya Gua yaaa….. Tar nyasar loh 😁
Hahahah siapp
Nah gitu donk…. Enjoy your trip