Sepertinya Aku terlihat keren menyusuri Tomok dengan backpack ukuran 45 liter di punggung….hehehe, seperti bule-bule backpacker padaumumnya….# GaKreatifNih.
Penjaja souvenir tak lelah menawariku sepanjang perjalanan menuyusuri Tomok. ” Bang kalau ga beli gapapa deh Aku ikhlas asalkan abang nikahin Aku”, ujarnya…..#pokjidat.
Keluar area pelabuhan dan menyeberang jalan utama Tomok, kembali melewati lorong souvenir sampai aku menemukan panggung pertunjukan Si Gale-Gale. Kursi pertunjukan yang kosong mengantarkanku untuk bertanya pada seorang Ibu. Katanya kalau mau nonton harus membayar 80 ribu per pertunjukan, perorangan atau rombongan.

Kuputuskan pergi sampai akhirnya aku menemukan Desa Wisata Tomok Parsaoran. Perkampungan kecil dengan rumah adat yang rapi.
Ditempatin kagak ya? kok sepi
Melanjutkan perjalanan, Aku sampai di Pemakaman Raja Sidabutar. Disambut oleh seorang Bapak penjaga makam di gerbang. Dia menaruh kain ulos di pundak kananku lalu mempersilahkan masuk. Area makam yang terawat dan bersih ini diperuntukkan untuk keluarga Raja Sidabutar. Kunjunganku tidak dikenakan biaya dan hanya perlu mengisi kontak sumbangan kebersihan saja.
Pahatannya bagus kan….
Keluar area makam dari pintu yang berbeda, mengarahkanku pada jalan menuju Museum Batak Tomok. Sebuah rumah adat Batak yang sekejap mirip rumah adat Toraja.
Para turis Korea yang sibuk berfoto di depan museum tak memungkinkanku untuk meng-capture area depan museum. Kuputuskan masuk ke dalam dahulu. Dengan membayar 5 ribu, Aku leluasa menikmati setiap benda adat Batak tradisional dengan penjelasan fungsinya dalam kehidupan budaya mereka.
Di dalam museum disediakan toko souvenir benda-benda duplikat dari barang-barang yang ada di museum.
Aku mulai meninggalkan museum pada jam 16:05.
Tuh museumnya gaes.
Pucuk dicinta ulam tiba….dalam langkahku keluar Tomok, Aku melihat Si Gale-Gale sedang beraksi karena ada rombongan pebisnis Jakarta yang memborongnya. Menyelinap masuk, Aku sukses nimbrung di bangku belakang. Pertunjukan diiringi lagu Batak dan dipimpin seorang MC. Ada seorang dibelakang layar yang memainkan Si Gale-Gale.
MC meminta beberapa orang untuk menari di depan bersama. Para pebisnis itu saling tunjuk hingga ada 4 orang maju ke depan. “Ayo satu lagi maju !”, seru MC. Akhirnya ada satu orang berlari maju ke depan, para pebisnis itu sepertinya heran tak kenal siapa dia.
OMG…..orang yang maju itu ternyata Guweh…dasar orang gila
Semua anggota dalam rombongan itu bengong, ada penyusup masuk dan mengambil alih panggung mereka..hahaha.
Tapi akhirnya mereka membolehkanku dan mulai bertepuk tangan, Menarilah diriku dengan senangnya. Di akhir pertunjukkan aku menyalami mereka dan berterimakasih karena bisa gratis bergabung dalam pertunjukan yang mereka borong. Mereka pun semua tersenyum dengan senang hati. Penutup yang indah untuk wisata Tomok kali ini.
Trip di Tomok kuakhiri dengan makan siang yang sangat terlambat. .
Milik orang Siantar bro….
Setelahnya Aku diantar pemilik rumah makan menuju Bagus Bay Homestay di daerah Tuk-Tuk dengan cukup membayar 20 ribu
Harganya cuma 60 ribu/malam
Di homestay inilah aku kembali bertemu Eloise yang sepertinya baru tiba dari Medan….Lalu apa yang kita rencanakan?
Pas di sana itu rasanya salah satu yang paling keinget itu satu
Susah nyari masjid!
Xixixi
Ho oh……syusyah mas…..sholat di kamar mulu…hihi
Aaah… Tomok memang aduhai memesona. Balik lagi ke sana aaah
*Cek saldo tabungan 😀
Walah pakai cek saldo segala…..Wes ayo berangkaaaatttt…..hahahaha. udah lama ya kesananya mas?
Cek saldo siapa tahu ada vendor yang khilaf transfer pembayaran, mas… Hahahaha
Ke Tomok terakhir medio 2015
Hahahaha…..iya ya bener……kayaknya sering tuh dapat transfer nyasar, sering keliling negri….btw, 22-25 Nov Saya ke semarang. Ada makanan dan venue yg bisa Kucobain ndak?….minta inpo ama Suhu Semarang…..hahahah
Semarang… Hmmm
Mesti mampir ke Toko “OEN” di jalan Pemuda, es krim dan kue-kue nya patut dicoba; gaya Belanda.
Sabtu – Minggu, silahkan mampir ke Pasar Semawis di daerah Pecinan Semarang… Street food semuanya tuh. Ada yang halal dan haram. Enak-enak makanannya. Ada minuman tradisional yang harus dicoba, namanya Jamu Jun… Walaupun namanya jamu tapi minuman ini nggak pahit, Google saja ya… Yang jualan agak di ujung dari pasar Semawis ini, tanya saja pasti orang pada tahu kok.
Kalau sempat, mampir ke Magelang. Kita bisa ketemuan dan kulineran bareng… Sementara posisi ku di Magelang.
Wesss mantaabbbbb…..primbonnya dibuka….siap Mase. Boleh tak telusurinya nanti…..Kalau sempat ke Magelang Aku bakal Halo Halo njenenengan.
Siap. Magelang banyak tempat kuliner enak juga
Oh ya, di Semarang jangan lupa berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah. Arsitekturnya keren, jika beruntung payungnya pas terbuka keren… Itu miniatur masjid Nabawi di Madinah
Iyap betul….tak jadikan Salah satu list kunjungan….Keren keknya
Mase….Maaf yo aku ndak bisa ke Magelang….we meet next time ya….waktunya mepet.
Siap. Magelang dan Borobudur nggak kemana mana 🙂
Rebes….next time pasti kopdar kita…..nulis dan jeprat jepret bareng.
Siap. Drop me a note or DM di IG ya
Siap ndan…..
keren tuh penjaja souvenirnya, minta dinikahin
Andaikan Aku bujangan Mas….pasti…..wkwkwk
MAY I REPOST/REBLOG YOUR EXCELLENT POSTS?
It’s no problem….do you want a English version?
It would be nice!
Okay I will publish today the English version
THANK YOU —SO GRACIOUS OF YOU! 😀
You are welcome Jonathan
Hi Jonathan…the English article is ready.
THANK YOU FOR YOUR EFFORTS!