Category: Malaysia
-
<—-Kisah Sebelumnya Menjelang jam empat sore….. Aku tiba di halaman depan Museum Pusat Negara. Aku sendiri tak segera bergegas memasuki museum meskipun udara dingin di luar semakin mengintimidasi. Aku lebih sibuk memilih tempat berdiri terbaik demi mengabadikan perwujudan bangunan museum yang telah berusia 39 tahun itu. Sekilas pandang, bangunan itu tampak tinggi menjulang dan kokoh…
-
<—-Kisah Sebelumnya Empat puluh lima menit lamanya aku menghangatkan badan di Almaty Central Mosque….. Bersembunyi di balik masjid telah menguak perangai pengecutku saat menantang suhu -13o Celcius di pusat kota Almaty. “Kau ingin terus bersembunyi di masjid atau melakukan eksplorasi, Donny?” naluri petualangku mulai melontarkan komplain. Tanpa pikir panjang pun, aku segera menuruni lantai atas…
-
<—-Kisah Sebelumnya Aku melangkah penuh kepayahan karena tebalnya busana yang kukenakan. Melewati jalur pedestrian lebar bardasar pavling block berwarna merah yang membelah salah satu sisi jalan yang tertutup sempurna oleh lapisan salju, salju itu menumpuk hingga memenuhi sepanjang saluran drainase. Sementara itu di sisi lain jalan, kendaraan alat berat wheel loader buatan Tiongkok sangat sibuk…
-
<—-Kisah Sebelumnya Dalam pejaman mata, aku tahu bahwa Arsen memasuki kamar pada tengah malam. Lalu mematikan lampu yang sengaja kuhidupkan ketika beranjak tidur demi menghangatkan ruangan, menyamarkan beku udara luar yang mengintimidasi. Arsen dengan cepat mengambil ranselnya, mematikan lampu dan pergi meninggalkan kamar. Aku yang terpejam tetap enggan membuka mata karena telah nyaman berada di…
-
<—-Kisah Sebelumnya Memasuki pintu gostinitsa*1), aku berdiam sejenak di sebaliknya. Menggengam telapak tanganku, melemaskannya dari kebekuan. Tak lama setelahnya, aku menaiki tangga menuju lantai dua dimana meja resepsionis berada. “Hello, I’m Donny from Indonesia. Can you check my booking order for 2 nights, Mam!”, aku langsung menuju ke inti pembicaraan “No English, please…!.”, aku tersentak…
-
<—-Kisah Sebelumnya Gemeretak gigi mengiringi langkahku meninggalkan Almaty International Airport. Gentar mulai menggoda nyali, membuat imajinasiku menuju Tahar Hotel menjadi sulit. Dalam gulita malam, aku membalikkan badan, mengamati sejenak keindahan bangunan terminal bandara yang sedari beberapa bulan sebelumnya hanya bisa aku kagumi dari halaman muka berbagai web pariwisata internasional. Nameboard dengan aksara Kiril itu menjadi…
-
<—-Kisah Sebelumnya Hampir pukul empat sore…. Sebuah layar LCD mungil milik bandara memperlihatkan suhu luar ruangan yang telah menyentuh minus 7o Celcius, suhu yang menyiutkan nyali siapapun yang berasal dari daerah dua musim sepertiku. Aku berjalan penuh ketergesaan di sepanjang conveyor belt-baggage claim Almaty International Airport. Selanjutnya menuju exit gate sembari mengamati kesibukan para pelancong…
-
<—-Kisah Sebelumnya Pramugari telah membuka pintu kabin bagian depan dan juluran aerobridge telah menempel di badan pesawat. Aku berdiri dari tempat duduk bernomor 15C, merengkuh backpack di kompartemen bagasi di atas dan bersiap diri untuk keluar dari kabin. Tepat pukul setengah empat sore…. Aku akhirnya menginjakkan kaki di bangunan terminal Almaty International Airport, bandara terbesar…
-
Aku turun dari bus berkelir hijau setelah setengah jam lamanya menaikinya dari pusat kota Tashkent. Bus kota bernomor 67 itu ternyata tak mengantarkan segenap penumpangnya hingga drop off zone, melainkan hanya pada pemberhentian tunggalnya, yaitu halte bandara. Maka untuk menghindari kesalahan memilih, aku memutuskan untuk bertanya kepada seorang pengendara taksi tentang keberadaan terminal internasional. “Where…
-
A Collaboration Post with BanBanjara Introduction Bangalore, also referred to as the “Garden City of India,” is a thriving city renowned for its energetic urban environment and thriving IT sector. But sometimes, in the middle of this hectic existence, the pull of nature becomes too strong. Nestled in the Western Ghats, Wayanad is a verdant…