Citilink QG 145 dari Semarang (SMG) ke Jakarta (HLP)

<—-Kisah Sebelumnya

Rute penerbangan Citilink QG 145. Sumber: https://flightaware.com/

Titan mentraktirku makan siang sebelum tiba di hotel. Seporsi nasi pecel di dekat SMAN 1 Semarang. Kemudian dia juga membekaliku Bandeng Presto khas Semarang untuk dibawa pulang ke Jakarta. Wah, baik sekali teman saya yang satu ini.

Sebelum benar-benar check-out, Titan yang penasaran tentang bagaimana caraku memilih penginapan murah, ikut bersamaku ke ruangan dormitory. Diperhatikannya lekat-lekat ruangan dormitory beserta kapsul-kapsul tidurnya. “Hebat kamu Don, bisa tidur di kapsul seperti ini”, ungkapnya sambil tersenyum. “Di luar negeri aku juga melakukan hal yang sama, Titan. Itu mengapa aku bisa traveling dengan biaya yang murah”, jawabku sambil berbisik.

Toyota Calya berwarna orange metallic, menjemputku di Sleep & Sleep Capsule. Serentak aku berpamitan dengan Titan untuk meninggalkan Semarang. Terimakasih Titan.

Pukul 15:25 aku sudah tiba di bandara. Tanpa basa-basi dan eksplorasi, aku bergegas menuju ke konter check-in. Aku hanya berjarak empat puluh lima menit dari boarding time. Konter yang tak terlalu ramai membuatku bisa menyelesaikan proses check-in hanya dalam lima belas menit dan akhirnya boarding pass sudah digenggaman….Aman.

Aku terus fokus menuju ke waiting room dengan cepat. Kini aku hanya berjarak tiga puluh menit menuju penerbangan pulang. Dan tepat lima belas menit sebelum boarding, aku sudah mencapai waiting room dan duduk terengah. Tak lama menikmati keelokan ruangan tunggu itu, panggilan dari ground staff untuk bersiap terbang pun menggema. Aku kini bersiap di Gate 3A untuk memasuki kabin pesawat.

Tiket menuju Jakarta.
Interior kabin Citilink QG 145. Terduduk di bangku bernomor 10A.

Kini aku sudah duduk di bangku yang sesuai dengan nomornya di boarding pass. Aku bersiap menuju Halim Perdanakusuma International Airport yang berjarak 394 Km dari Ahmad Yani International Airport. Aku akan mengudara bersama selongsong terbang Airbus A320 dengan ketinggian maksimal 26.000 kaki, dengan kecepatan 520 mph dan waktu tempuh 53 menit.

Selama proses boarding, aku terus menikmati keindahan terminal penumpang baru milik Ahmad Yani International Airport dari jendela pesawat. Tampak pesawat hilir mudik datang dan pergi di sisi kiri pesawat yang kunaiki. Langit tampak mendung, pertanda aku harus siap mengalami sedikit guncangan sesaat setelah take-off nanti.

Waktu yang dinanti tiba, pesawat sudah bersiap di landas pacu dan menunggu izin untuk menggeber mesin jetnya menuju udara. Aku hanya sibuk membaca inflight magazine Linkers milik maskapai Citilink. Perlahan pesawat mulai melaju dan menampilan keseluruhan bentuk bandara dari ujung ke ujung. Cantik nian Ahmad Yani International Airport.

Pesawat ATR milik Wings Air.
Air Asia tujuan manakah itu?.
Bangunan terminal beserta ATC Ahmad Yani International Airport saat take-off.

Sebelum menembus gumpalan awan tebal diatas, penerbangan ini sempat secara cepat menampilkan keindahan pantai utara Semarang. Perpaduan awan gelap dengan sinar matahari berwarna oranye yang menembus sela-sela awan dipadu dengan birunya laut dengan rayapan-rayapan kapal di sekitar pelabuhan…Hmmhh, Semarang yang sangat otentik.

Getaran mulai terasa ketika pesawat ingin menstabilkan ketinggian terbangnya. Tetapi setelahnya langit kembali bersih dan menampakkan keindahan dari ketinggian. Sore itu aku tak mau memejamkan mata dan melewatkan pertunjukan langit yang menakjubkan itu.

Pesisir utara Semarang….Wouww aduhai.
Matahari versi langit dan Matahari versi laut….Indah bukan?.
Pilot sangat mahir menghindari kumpulan awan….Penerbangan yang mulus.

Penerbangan yang benar-benar terasa sangat singkat. Citilink mulai merendahkan diri diatas langit ibukota. Mempertontokan daratan Bekasi yang sangat padat. Beberapa ikon kota tampak jelas terlihat dari atas. Stadion Patriot Candrabhaga yang pernah kusambangi saat pertandingan Piala Presiden antara Bali United dan Semen Padang FC hanya demi melihat sosok Irfan Bachdim lebih dekat.

Sedangkan pemandangan lain adalah jalur LRT yang sedang dibangun di sepanjang ruas tol Cikampek, terlihat sangat elok. Itulah jalur yang kulewati hampir setiap hari sepanjang profesiku menjadi tenaga penjual di Ibukota.

Stadion Patriot Chandrabhaga tampak dari ketinggian.
Konstruksi jalur LRT yang sedang dalam proses pengerjaan.

Citilink QG 145 mendarat di Halim Perdanakusuma International Airport dengan sangat mulus. Seperti biasa penumpang akan turun dan berjalan kali di area apron menuju ke bangunan utama terminal. Aku bergegas menuju conveyor belt untuk mengambil bagasi dan kemudian pulang menggunakan ojek onlie menuju rumah.

Menuruni pesawat di area apron.
Beberapa pemunpang menunggu kehadiran Apron Free Shuttle Bus. Aku lebih memilih berjalan kaki saja.

Pernerbangan indah kesekian kali bersama Citilink. Terimakasih Citilink.

Alternatif untuk tiket pesawat dari Semarang ke Jakarta bisa dicari di 12Go atau link berikut: https://12go.asia/?z=3283832

TAMAT

Citilink QG 145 from Semarang (SMG) to Jakarta (HLP)

Citilink QG 145 flight route. Source: https://flightaware.com/

Titan treated me to lunch before arriving at hotel. A portion of Pecel 1* rice near Public Senior High School 1 Semarang. Then he also supplied me with typical Semarang Presto 2* Milkfish to take back to Jakarta. Wow, he was my kind friend.

Before actually checking out, Titan, who was curious about how I chose cheap lodging, he came with me to dormitory room. He paid close attention to dormitory room and its sleeping capsules. “Great Donny, can you sleep in a capsule like this?“, he said with a smile. “When abroad, I did the same thing, Titan. That’s why I can travel at a low cost”, I replied in a whisper.

Toyota Calya in orange metallic color, picked me up at Sleep & Sleep Capsule. Simultaneously, I said goodbye to Titan to leave Semarang. Thank you Titan.

On 15:25 hours, I arrived at the airport. Without further ado and exploration, I hurried over to check-in counter. I was only forty-five minutes from boarding time. Less crowded counters allowed me to finish check-in process in fifteen minutes and finally my boarding pass was in my hand….Nice.

I continued to focus on heading to waiting room quickly. I was only thirty minutes away from flight. And exactly fifteen minutes before boarding, I reached waiting room and sat down with gasping. Not long, after enjoying the beauty of waiting room, A call from ground staff to got ready to fly echoed. Now, I was preparing at Gate 3A to enter aircraft cabin.

Ticket to Jakarta.
Citilink QG 145’s cabin interior. Sat on seat number 10A.

Now I was sitting on seat which matched with its number on boarding pass. I was getting ready to go to Halim Perdanakusuma International Airport, which was 394 Km from Ahmad Yani International Airport. I would fly with Airbus A320’s flying casings with a maximum altitude of 26,000 feet, with a speed of 520 mph and a travel time of 53 minutes.

During boarding process, I continued to enjoy the beauty of Ahmad Yani International Airport’s new passenger terminal from plane window. Seen some planes were back and forth coming and going on left side of plane which I was riding. The sky was cloudy, a sign that I should be prepared for a little turbulence right after take-off.

The time when had been waiting arrived, the plane was already getting ready on runway and waiting for permission to spur its jet engine into air. I was just busy in reading Citilink’s inflight magazine, i.e Linkers. Plane slowly began to advance and showing overall shape of airport from end to end. Beautiful of Ahmad Yani International Airport.

Wings Air’s ATR aircraft.
Which destination was that Air Asia to ?.
Terminal building along with ATC of Ahmad Yani International Airport during take-off.

Before breaking through thick clouds above, this flight quickly showed the beauty of Semarang’s north coast. Combination of dark clouds with orange sunlight which penetrated between clouds, combined with blue sea with the creeping of ships around port….Hmmhh, a very authentic Semarang.

The vibrations began to be felt when plane wanted to stabilize its flying altitude. But after that, sky returned clean and revealed its beauty from a height. That afternoon, I didn’t want to close my eyes and mised that amazing sky show.

Semarang north coast….Wouww, awesome.
The sun version of sky and the sun version of sea …. Beautiful isn’t it ?.
Pilots were very adept in dodging clouds….Smooth flight.

Flight incredibly felt short. Citilink began to get down above capital sky. Land of Bekasi was very dense. Several city icons were clearly visible from above. Patriot Candrabhaga Stadium, which I visited during President Cup match between Bali United and Semen Padang FC, just for seeing Irfan Bachdim’s figure closer.

While another view was LRT line which was being built along Cikampek toll road, it looked very beautiful. That was the path which almost I have taken every day throughout my profession as a salesman in capital city.

Patriot Chandrabhaga Stadium was visible from a height.
LRT line which was currently under construction.

Citilink QG 145 landed at Halim Perdanakusuma International Airport very smoothly. As usual, passengers would get off and walked at apron area to main terminal building. I rushed to conveyor belt to pick up luggage and then went home using an online motorcycle taxi.

Get off the plane in apron area.
Several visitors were waiting for Apron Free Shuttle Bus. I prefered to walk..

Many beautiful flights with Citilink. Thank you Citilink.

Alternatives for flight tickets from Semarang to Jakarta can be searched on 12Go or the following link: https://12go.asia/?z=3283832