Batu Caves….India Trace in North of Kuala Lumpur

A. KLIA2 to Batu Caves Route

Step 01. KLIA2-KL Sentral

Heading to 1st floor which is location of KLIA2 Transportation Hub, I rushed to Skybus sales counter. Rates of USD 2.6 was enough to move me from KLIA2 to KL Sentral which is located in center of Kuala Lumpur city. I spent 50 minutes traveling to see situation of Selangor state’s streets.

Step 02. KL Sentral-Batu Caves

Trip in year 2014

From KL Sentral, I headed to KTM Komuter Laluan Seremban ticket counter to reach Batu Caves. At that time, commuter tickets couldn’t be obtained at automatic fare machines like LRT tickets in Kuala Lumpur. So I had to go to ticket counter to manually buy it. Its price is quite cheap, only USD 0.5 for one way. Distance from KL Sentral to Batu Caves is 13 km with 45 minutes travel time.

Trip in year 2018

Check out my second and most recent trip to Batu Caves at this link: New Route to Batu Caves, Malaysia

B. About Batu Caves

Corridor between commuter station to Batu Caves.

Taking a light step through exit gate at Batu Caves Station and gathering curiosity which is increasingly rising when I moved in a roofed pedestrian corridor. The corridor which its end is right entrance of Batu Caves.

I looked small under it.

Entering from right side, the 15 meter high statue of Lord Hanuman welcomed. Its green body added sacredness of “Wanara” King. It was undeniable because indeed many long-tailed monkeys present around temple which is located next to statue.

A monkey which is eyeing my camera….
Temple was quite crowded with visitors.
Incense were burned in front of temple.

Ramayana Cave Suyambu Lingam on left side of green temple solemnity presents Ramayana epic through several character statues which imply a storyline. Set aside USD 1.3 to just enjoy its majesty.

Ramayana Cave gate.

The sun sting didn’t deter my enthusiasm and spirit for being present in front of Venkatachalapathi Temple which was built above 19 stairs. This temple praises Lord Vishnu incarnation who is carrying out his duties as a “destroyer of sin”. Do you know Lord Vishnu who rides Garuda (the king of all birds) and armed with chakra?

Take your shoes off before climbing stairs!

To ensure tourists don’t miss any part of Batu Caves, they prepares a sign with 17 different directions.

That is….

Understanding Hindu history through beauty of art is what Cave Villa wants to show. USD 3.9 is a pretty expensive value to explore this cave.

Buy ticket there.

Lord Shiva who be illustrated as Nataraja “the Lord of Tandavam” (the name of a religious dance in Hinduism) and Lord Murugan who were essentially born as 6 babies, were eventually transformed into a single powerful figure of Lord Murugan, are two stories which is explained in this cave.

Standing on Batu Caves main part i.e a large courtyard which is full of pigeons which always loves to beg for food from tourists.

That are pigeon…. benign but in fact are not.
The worship building on Batu Caves courtyard was being renovated.

Visiting statue of the highest Hindu God in the world, His mother is Parwati Lord and his father is Lord Shiva. Lord Murugan is his name …. Armed with a sacred scepter and his majesty is represented on his soaring as high as 43 meters.

Gold color makes it very prominent in anyone’s eyelids.

Prepare your calves to steps on 272 stairs to main temple which hides on a 400 million-year-old limestone hill.

Dress modestly…Try not to wear shorts.

Humid air and cold temperature like a fridge make this cave as a special place in the middle of stinging area around hill.

Combination of lighting and layout of God statues makes it sacred.

Before leaving this site, you can visit Gheeta’s Souvenir Shop on left front of courtyard.

Souvenir shop.
Parking lot.

If you don’t want to buy souvenirs, you can buy indian foods and snacks which are sold in front right of courtyard.

Indian snacks with Indian aroma.

Couldn’t buy souvenirs because I didn’t have plane luggage….Then I just enjoy lunch or drink coconut water in canteens around Batu Caves.

Twice visited….Twice also lunch here.
Nasi lemak in Indian taste….Hahaha.
Coconut water with ice was drank in middle of sun sting.….Beuh.

Of course, you know Batu Caves, because of its popularity … But try to explore about values which can be obtained from this site.

So….Batu Caves….Let’s go there!.

Batu Caves….Jejak India di Utara Kuala Lumpur

<—-Kisah Sebelumnya

A. Rute KLIA2 ke Batu Caves

Step 01. KLIA2-KL Sentral

Menuju lantai 1 yang merupakan letak dari Transportation Hub KLIA2, aku bergegas menuju konter penjualan Skybus. Tarif sebesar Rp. 35.000 cukup untuk memindahkanku dari KLIA2 ke KL Sentral yang terletak di tengah kota Kuala Lumpur. Perjalan selama 50 menit kuhabiskan dengan melihat suasana jalanan negara bagaian Selangor.

Step 02. KL Sentral-Batu Caves

Perjalanan Tahun 2014

Dari KL Sentral, aku menuju konter tiket KTM Komuter Laluan Seremban untuk mencapai Batu Caves. Saat itu tiket komuter tidak bisa didapatkan di automatic fare machine seperti layaknya tiket LRT di Kuala Lumpur. Jadi Aku harus menuju ke loket untuk membelinya secara manual. Harganya cukup murah, hanya Rp. 7.000 untuk one-way. Jarak tempuh KL Sentral ke Batu Caves adalah 13 km dan waktu tempuhnya 45 menit.

Perjalanan Tahun 2018

Lihat perjalanan kedua dan terbaruku ke Batu Caves di link ini: Rute Baru Menuju Batu Caves, Malaysia

B. Batu Caves Selayang Pandang

Koridor antara stasiun komuter ke wisata Batu Caves.

Melangkah ringan melalui exit gate di Stasiun Batu Caves dan mengumpulkan rasa penasaran yang semakin naik kadarnya begitu berpindah di koridor pejalan kaki berpelindung. Koridor yang ujungnya adalah pintu masuk sebelah kanan dari wisata Batu Caves.

Kecil gue….dikangkangin.

Memasuki dari sisi kanan, patung Dewa Hanoman setinggi 15 meter menyambut. Hijau tubuhnya menambah kesakralan Sang Raja Wanara. Tak bisa disangkal karena memang para monyet berekor panjang hadir di sekitar kuil yang letaknya berdampingan dengan si patung.

Si cigak yang mengincar kameraku….
Kuil yang cukup ramai dengan pengunjung.
Dupa yang dibakar di depan kuil.

Ramayana Cave Suyambu Lingam di sisi kiri kuil berwarna hijau itu dengan khusyu’ menyajikan epik Ramayana melalui beberapa patung sang tokoh yang menyiratkan alur cerita. Sisihkanlah Rp. 17.500 untuk sekedar menikmati keagungannya.

Gerbang Ramayana Cave.

Sengatan Sang Surya tak menghalangi antusias dan semangatku untuk hadir di depan Venkatachalapathi Temple yang beralaskan 19 anak tangga. Tempat memuji jelmaan Wisnu yang sedang menjalankan tugasnya sebagai “penghancur dosa”. Kenalkah kamu dengan Dewa Wisnu yang berkendara raja para burung “Garuda” dan bersenjatakan cakra?

Lepaskan sepatumu sebelum menaiki tangganya !.

Untuk memastikan wisatawan tak melewatkan satu bagian pun dalam wisata Batu Caves, pengelola wisata mempersiapkan penunjuk arah yang mengarah ke 17  bagian bagian berbeda.

Ini dia….

Memahami sejarah Hindu melalui keindahan seni, itulah yang ingin dipamerkan Cave Villa. Rp. 52.500 adalah nilai yang cukup mahal untuk menjelajah gua ini.

Beli tiket di situ ya.

Dewa Siwa yang diilustrasikan sebagai Nataraja Sang Penguasa Tandavam (nama tarian religi dalam Hindu) dan Dewa Murugan yang pada hakikatnya dilahirkan sebagai 6 bayi yang pada akhirnya keenamnya menjelma menjadi satu sosok Dewa Murugan yang perkasa adalah hal yang ingin dijelaskan dalam gua ini.

Menjejak bagian utama Batu Caves, pelataran luas penuh dengan merpati yang selalu gemas memohon makanan dari wisatawan.

Begitulah merpati….Jinak menipu.
Bangunan peribadatan di pelataran Batu Caves sedang direnovasi.

Membesuk patung Dewa Hindu tertinggi di dunia, Ber-ibu Dewi Parwati dengan ayah Dewa Siwa. Dewa Murugan namanya….Bersenjata tongkat suci dan keagungannya direpresentasikan menjulang setinggi 43 meter.

Warna emas yang menjadikannya sangat menonjol di pelupuk mata siapapun.

Persiapkan betismu untuk menapakai 272 anak tangga menuju kuil utama yang bersembunyi di atas bukit kapur berusia 400 juta tahun.

Berpakaian sopan ya…Usahakan jangan bercelana pendek.

Udara lembab dan suhu sedingin almari es menjadikan gua ini menjadi tempat yang khusyu’ di tengah menyengatnya area di sekitar perbukitan.

Perpaduan pencahayaan dan tata letak patung para Dewa menjadikannya sakral.

Sebelum meninggalkan wisata ini, kamu bisa mengunjungi Gheeta’s Souvenir Shop di kiri depan pelataran.

Toko souvenir.
Parking lot.

Kalau kamu tidak mau beli souvenir, bisa juga membawa oleh-oleh jajanan khas India yang banyak di jual di kanan depan pelataran.

Jajanan India dengan aroma khas India.

Tak bisa membeli oleh-oleh atau souvenir karena tak punya bagasi pesawat sepertiku?….Nikmati saja makan siang atau minum air kelapa muda di kantin sekitaran Batu Caves.

Dua kali berkunjung….Dua kali pula lunch disini.
Nasi lemak versi India….Hahaha.
Es kelapa muda diminum diteriknya matahari….Beuh.

Tentu kamu tahu Batu Caves ini, karena kepopulerannya….Tapi coba dalami tentang nilai yang bisa didapatkan dari wisata ini.

So….Batu Caves….Ayo meluncur kesana!.

Kisah Selanjutnya—->

New Route to Batu Caves, Malaysia

<—-Previous Story

In 2014, I had visited Batu Caves. At that moment I went from KL Sentral to Batu Caves used Seremban Line Commuter Train with ticket fare 2 Ringgit.

March 30th, 2018, I visited Kuala Lumpur and I wanted to visited Batu Caves again. But when I bought ticket at KL Sentral commuter ticket counter, the commuter train to Batu Caves currently unserved passengers from KL Sentral. I knew it because I notice a tourist who talk to ticket counter staff. Finally I decided to got out from queue before actually reached in front of ticket counter staff.

I finally headed to KL Sentral information counter to ask how to reached Batu Caves. According to information staff, to reached Batu Caves, I must use KTM 1 free bus from KL Sentral to Sentul Station. Well from Sentul Station then continued using commuter train to Batu Caves. I ask where did the free bus located, actually KTM 1 bus shelter was in front of Airport Coach / Sky Bus Shelter in KL Sentral.

KTM1 path

Top Left: Direction board was in front of Skybus shelter that directed tourists to KTM 1 bus to Sentul Station

Right: Direction on the floor directed me towards KTM Bus 1 shelter.

Bottom Left: KTM 1 Bus parked at Sentul Station.

Free bus KTM would go if passengers was full, I didn’t wait to got a seat. When bus had available space then I immediately got in. The journey from KL Sentral to Sentul Station took approximately 25 minutes on the fluently road.

Once arrived at Sentul Station, I immediately headed into station to bought commuter train tickets. I immediately bought a round-trip ticket because it was cheaper 1 Ringgit than one-way ticket. Once I paid 5 Ringgit then I got a ticket pass to got in the train line. This card would bring me back to Sentul Station again after finishing Batu Cave visitation.

Sentul Station
 

Top Left: Sentul Station inside

Top Right: Sentul Station ticket counter

Bottom Right: Ticket pass (Sentul station to Batu Caves station round trip)

Lower Left: Commuter Train that carried passengers from Sentul Station to Batu Caves station

Once got in to train line,  a commuter train was waiting. This Chinese-made train stopped long enough to waited for passengers until all seats were full.

It was clear that KL Sentral point still exist on the route map above the train door, it indicated that initially this train passed KL Sentral when it ran towards Batu Caves, but the line had been changed and shortened into Sentul Station-Batu Caves Station.

I noticed that the flow of passengers up and down along the way to Batu Caves was very quiet, it also seen from some station buildings along trip that poorly maintained in cleanliness so the building seen dull and some escalator didn’t work. The line was arguably quiet.

After 20 minutes finally I arrived at Batu Caves.
Some interesting views in Batu Caves that I got:

Batu Caves2

Top Left: The corridor that was used to sold souvenirs after exit from Batu Caves Station

Top Right: The Murugan Statue that became the icon of Batu Caves tourism.

Bottom Right: Took off the shoes before entering Venkatachalapathi temple

Bottom Left:  Food stalls around Batu Caves.

And before moved to Petronas Twin Tower, I decided to lunch at a food stall around Batu Caves. Most of food stalls were managed by Malaysian Indians because Batu Caves was their worship place.

Next Story—->

Rute Baru Menuju Batu Caves, Malaysia

<—-Kisah Sebelumnya

Artikel ini telah diupdate kembali pada 18 Agustus 2019….Silahkan membaca kembali….Salam backpacker.

Pada tahun 2014, Aku pernah mengunjungi Batu Caves. Saat itu Aku bertolak dari KL Sentral menuju Batu Caves menggunakan kereta komuter Laluan Seremban dengan tarif masih 2 Ringgit.

30 Maret 2018, Aku kembali mengunjungi Kuala Lumpur dan maksud hati hendak berkunjung ke Batu Caves kembali. Tetapi ketika ingin membeli tiket di konter tiket komuter KL Sentral ternyata kereta komuter ke Batu Caves saat itu tidak dapat melayani penumpang dari KL Sentral. Aku tahu info ini karena Aku merhatiin bule yang bicara sama petugas konter. Akhirnya kuputuskan keluar dari antrian sebelum benar-benar sampai di depan petugas konter tiket.

Aku akhirnya menuju konter informasi KL Sentral untuk menanyakan cara menuju ke Batu Caves. Menurut petugas informasi, untuk menuju Batu Caves, Aku harus menggunakan Free Bus KTM 1 dari KL Sentral ke Stasiun Sentul. Nah dari Stasiun Sentul baru dilanjutkan menggunakan kereta komuter menuju Batu Caves. Aku bertanya dimanakah letak free bus itu berada, ternyata bus itu berada sejajar dengan Shelter Airport Coach/Aerobus/Sky Bus di KL Sentral.

Papan Petunjuk yang terletak di depan shelter Skybus KL Sentral yang mengarahkan turis menuju bus KTM 1 menuju Stasiun Sentul
Petunjuk di lantai menuju Bus KTM 1
Bus KTM 1 sedang parkir di Stasiun Sentul.

Free bus KTM ini akan jalan jika penumpang sudah penuh, Aku sih ga perlu nunggu untuk dapat tempat duduk. Begitu masih muat maka Aku segera naik. Perjalanan dari KL Sentral menuju Stasiun Sentul menempuh waktu kurang lebih 25 menit di jalanan yang tergolong lancar.

Begitu tiba di Stasiun Sentul, Aku segera menuju ke dalam stasiun untuk membeli tiket kereta komuter. Aku langsung beli tiket pulang-pergi karena lebih murah 1 Ringgit daripada belinya one-way. Begitu menyerahkan uang 5 Ringgit maka Aku mendapatkan pass card untuk masuk ke jalur kereta. Kartu ini lah yang akan membawaku kembali ke Stasiun Sentul lagi ketika pulang.

Bagian dalam Stasiun Sentul
Konter tiket Stasiun Sentul
Pass card (Stasiun Sentul-Batu Caves pp)
Kereta Komuter yang mengangkut penumpang dari Stasiun Sentul ke Batu Caves

Begitu masuk ke jalur kereta ternyata kereta komuter sudah menunggu. Kereta buatan Tiongkok ini berhenti cukup lama untuk menunggu penumpang dan membiarkan semua kursi terisi penuh.

Terlihat  jelas pada route board diatas pintu kereta masih ada KL Sentral point, ini menunjukkan bahwa pada awalnya kereta ini melewati KL Sentral untuk menuju ke batu Caves, tetapi jalur itu sudah dirubah dan diperpendek menjadi Stasiun Sentul-Batu Caves.

Yang kuperhatikan arus penumpang naik dan turun sepanjang perjalanan menuju Batu Caves sangatlah sepi, hal ini terlihat pula dari beberapa bangunan stasiun yang dilewati seperti kurang terawat kebersihannya sehingga bangunan nampak kusam dan beberapa escalator tidak berfungsi. Jalur ini boleh dibilang sepi.

Setelah berjalan selama 20 menit akhirnya Aku tiba di Batu Caves.

Berikut beberapa view menarik di Batu Caves yang kudapatkan:

Koridor yang dimanfaatkan berjualan souvenir setelah keluar dari Stasiun Batu Caves
Patung Murugan yang menjadi icon dari wisata Batu Caves
Melepas sepatu sebelum masuk ke Venkatachalapathi temple
Warung makan di sekitar Batu Caves.

Dan sebelum berpindah destinasi ke Petronas Twin Tower, Kuputuskan untuk lunch di warung makan sekitar Batu Caves. Warung makan yang tersedia kebanyakan dikelola oleh warga Malaysia keturunan India karena memang Batu Caves adalah tempat peribadatan mereka kebanyakan.

Kisah Selanjutnya—->