Malaysia Airlines MH 724 from Jakarta (CGK) to Kuala Lumpur (KUL)

<—-Previous Story

MH 724 flight path (source: flightaware.com).

After checking at immigration counter, I went down one floor and then walked west along travelator at Departure Hall Terminal 3 Ultimate.

Within fifteen minutes I arrived at Terminal 3 Existing. Meanwhile, a dark hue began to appear from the airport window. Only one thing which crossed my mind…..Doing a Maghrib and Isha’ Jama’ prayers. I have memorized Terminal 3 Existing since 2013, so I know where the prayer room was, which wasn’t far from the final bend of Terminal 3 Ultimate in west side.

After praying, I sat down to enjoy oatmeal which I poured in mini foldable lunch box, fortunately there was a free water station which provided warm water to brew that powdered food. That was the first dinner in my adventure to explore Kuala Terengganu, India and Middle East.

After eating a simple dinner, I rushed to gate 4 to prepare myself for boarding. Just a few minutes sitting in waiting room, announcements filled the airport ceiling….. Yup, delayed.

The predicted delay time for a hour made me have to do other activities to avoid boredom. I decided to recharge my smartphone which had run out of power. Meanwhile, I threw my eyes out of the airport building to watch busy loading activities carried out at the feet of giant Boeing 747 belonging to Japan Airlines, Airbus 330 belonging to Turkish Airlines and Korean Air in the east side of Terminal 3 Existing.

Another fun thing I did to get rid of the boredom was eavesdropping on the conversation of a beautiful Indonesian woman who was solemnly making a video call with her lover who was in Europe….Hhmmhhh, I was naughty.

I also took the time to talk to a native Chinese who opened a restaurant in Cikarang Industrial area. According to him, he would temporarily return to China after almost a year of not going home. The difficulty in speaking Indonesian and English made us struggle to converse with the addition of sign language and our own body language….Hmmmmhhh, he was a Chinese businessman.

Yuhuu….That was my plane.
Look at that sweet Malay face……Hmmmhh.

Finally, on 20:15 hours, boarding time arrived……

I immediately entered the queue column in right side for passport and boarding pass checking by ground staffs. After the inspection, I walked down the aerobridge to enter the cabin of Malaysia Airlines plane which was a member of the world’s largest aviation alliance “Oneworld”….Yes, I found my seat in the middle cabin, right on the left side window seat numbered 26F.

Malaysian Airline MH 724 was a 1 hour 34 minute flight using a Boeing 737-800 aircraft and covered a distance of 1,216 km. And that was the second time I enjoyed to flying with Malaysia Airlines. One and a half years earlier I had tried the morning flight Malaysia Airlines MH 726 with same destination.

I was very lucky to be able to catch this premium flight from my neighboring country in a promo which lasted ten months before the flight. And the main destination wasn’t Kuala Lumpur, but Kuala Terengganu.

After carrying out the boarding process and a demonstration of flight safety procedures by cabin crew, the plane was prepared at the end of runway to take-off. Not long after, after getting permission from Air Traffic Controller (ATC), the plane took off and nearing nine o’clock in the evening, the plane was airborne.

When the plane had entered the cruising stage, flight attendants began to distribute in-flight meals. The Low Lactose Meal (NLML) which I ordered long time before the flight arrived.

Low Lactose Meal (NLML) which contained potatoes, carrots and boiled chicken….nyammmm.
Let’s read the magazine…

Since it was a short flight, after dinner I tried to take advantage of the time by exploring the neighboring country through Malaysia Airlines’ inflight magazine, “Going Places” and occasionally flipping through Temptations e-cataloque for a little peek at the prices of souvenirs belonging to Malaysia Airlines….Hmmh, of course I wouldn’t buy it.

I ran out of ideas so in the rest of flight I tried to close my eyes for a moment because tonight I definitely won’t be sleeping well at Kuala Lumpur International Airport to wait for the morning. I didn’t really sleep well for the rest of flight, until finally the pilot announced that the plane would be landing soon while informing me that the weather was good in Kuala Lumpur.

Malaysia Airlines MH 724 was preparing to land, took a straight position towards the runway and slowly lowered its big wheels to tread the runway and helped the pilot to stop the plane.

The beauty of Kuala Lumpur.

Welcome to KLIA….Welcome Malaysia.

To get flight tickets from Jakarta to Kuala Lumpur, you can search for them at 12go Asia with the following link:  https://12go.asia/?z=3283832

Next Story—->

Malaysia Airlines MH 724 dari Jakarta (CGK) ke Kuala Lumpur (KUL)

<—-Kisah Sebelumnya

Jalur penerbangan MH 724 (sumber: flightaware.com).

Selepas pemeriksaan di konter imigrasi, aku turun satu lantai untuk kemudian melangkah ke arah barat menyusuri panjangnya travelator di Departure Hall Terminal 3 Ultimate.

Dalam lima belas menit aku tiba di Terminal 3 Existing. Sementara rona gelap mulai tampak dari kaca bandara. Hanya satu yang terbesit dalam fikiranku…..Shalat Jama’ Maghrib dan Isya’. Aku sudah hafal Terminal 3 Existing sejak 2013, jadi aku tahu dimana letak mushollanya, yaitu tak jauh dari tikungan akhir Terminal 3 Ultimate sisi barat.

Usai menjalankan shalat, aku sempat mendudukkan diri untuk menikmati serbuk oatmel yang kutuang di mini foldable lunch box, beruntung ada free water station yang menyediakan air hangat untuk menyeduh makanan serbuk itu. Itulah makan malam pertama dalam petualanganku menyisir Kuala Terengganu, India dan Timur Tengah.

Usai menyantap dinner sederhana itu, aku bergegas menuju gate 4 demi mempersiapkan diri menjelang boarding. Baru beberapa menit duduk di waiting room, pengumuman memenuhi langit-langit bandara…..Yupz, delay.

Waktu delay yang diprediksi berlangsung selama satu jam membuatku harus melakukan aktifitas lain demi menghindari kejenuhan. Aku memutuskan untuk mencharge ulang smartphoneku yang sudah kehabisan daya. Sementara pandangan mata kulempar jauh keluar bangunan bandara untuk menyaksikan aktifitas loading yang sibuk dilakukan di kaki-kaki raksasa Boeing 747 milik Japan Airlines, Airbus 330 milik Turkish Airlines dan Korean Air di sisi timur Terminal 3 Existing.

Keisengan lain yang kulakukan untuk mengusir kejenuhan itu adalah menguping percakapan wanita cantik Indonesia yang sedang khusyu’melakukan video WhatsApp call dengan kekasih bulenya yang berada di Eropa….Hhmmhhh, kekasih bule….Duhhh.

Aku juga menyempatkan bercakap dengan warga asli Tiongkok yang membuka restoran di area Industri Cikarang. Menurut tuturnya, dia untuk sementara akan kembali ke Tiongkok setelah hampir setahun tak mudik. Kesulitan berbahasa Indonesia maupun Inggris membuat kami berjibaku dalam bercakap dengan imbuhan bahasa isyarat dan bahasa tubuh kami masing-masing….Hmmmmhhh, pengusaha asli Tiongkok.

Yuhuuu….Itu pesawatku.
Lihat wajah manis Melayu ituh……Hmmmhh.

Akhirnya, pukul 20:15, boarding time pun tiba……

Aku segera memasuki kolom antrian sisi kanan untuk pemeriksaan paspor dan boarding pass oleh ground staff. Usai pemeriksaan aku pun menyusuri aerobridge untuk memasuki kabin pesawat Malaysia Airlines yang merupakan anggota dari aliansi penerbangan besar dunia “Oneworld”….Yes, aku menemukan bangkuku di kabin tengah, tepat di window seat sisi kiri bernomor 26F.

Malaysian Airline MH 724 merupakan penerbangan selama 1 jam 34 menit menggunakan pesawat Boeing 737-800  dan menempuh jarak sejauh 1.216 km. Dan ini adalah kali kedua aku menikmati penerbangan bersama Malaysia Airlines. Satu setengah tahun sebelumnya aku pernah mencicipi penerbangan pagi Malaysia Airlines MH 726 dengan tujuan yang sama.

Aku beruntung sekali bisa menangkap penerbangan premium Negeri Jiran ini pada promo yang berlangsung sepuluh bulan sebelum penerbangan. Dan tujuan utamanya bukanlah Kuala Lumpur, tetapi Kuala Terengganu.

Usai melakukan proses boarding dan demo prosedur keselamatan penerbangan oleh para awak kabin, pesawaat pun bersiap di ujung runway untuk melakukan take-off. Tak lama kemudian, setelah mendapatkan izin dari Air Traffic Controller (ATC) pesawat pun melakukan take-off dan mendekati pukul sembilan malam, pesawat pun airborne.

Ketika pesawat telah memasuki tahap cruising, para pramugari mulai membagikan inflight meal. Sajian Low Lactose Meal (NLML) yang kupesan jauh-jauh hari sebelum penerbangan pun tiba.

Low Lactose Meal (NLML) yang berisi kentang, wortel dan ayam rebusan….nyammmm.
Baca majalah yukkkk….

Karena ini penerbangan pendek, usai makan malam aku berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan menjelah wisata Negeri Jiran melalui inflight magazine milik Malaysia Airlines yaitu “Going Places” dan sesekali membolak balik Temptations e-cataloque untuk sedikit mengintip harga souvenir souvenir milik Malaysia Airlines….Hmmh, tentu aku tak akan membelinya.

Kehabisan ide maka di sisa penerbangan aku berusaha untuk memejamkan mata sejenak karena malam ini pasti aku tak akan nyenyak tidur di Kuala Lumpur International Airport demi menunggu pagi. Tak benar-benar lelap aku tertidur di sisa penerbangan, hingga akhirnya pilot mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat sembari menginformasikan cuaca yang bagus di Kuala Lumpur.

Malaysia Airlines MH 724 pun bersiap mendarat, mengambil posisi lurus menuju runway dan perlahan menurunkan roda-roda besarnya untuk menapaki landasan dan membantu pilot untuk menghentikan laju pesawat.

Indahnya Kuala Lumpur.

Selamat datang KLIA….Selamat datang Malaysia.

Untuk mendapatkan tiket penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Kamu bisa mencarinya di 12go Asia dengan link sebagai berikut:  https://12go.asia/?z=3283832

Kisah Selanjutnya—->