Di Indonesia, Alun-Alun selalu identik dengan pusat kota dan kantor pemerintahan dan biasanya akan menjadi landmark bagi daerah yang bersangkutan.
Begitu pula dengan Alun-Alun Cilacap. Saya akan membedah apa saja yang ada di Alun-Alun ini.
Datanglah pada malam hari untuk menangkap keindahan Alun-Alun Cilacap.
1. Tugu Nelayan
Tugu ini menampakkan patung pasangan suami istri nelayan yang sedang mengangkat bunga wijayakusuma. Terletak tepat di depan pelataran Alun-Alun. Pada malam hari, air mancur pada tugu ini akan memendarkan berbagai warna secara bergantian sehingga kita bisa menikmati paduan keindahannya dari sisi pelataran Alun-Alun.
Tugu ini terlatak di jalan protokol yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan menjadi pusat dari persimpangan 3 arah. Saat malam minggu tiba, arus lalu lintas yang melewati tugu ini akan ditutup dan akan menjadi tempat wisata malam untuk masyarakat Cilacap.
2. Masjid Jami’ Darussalam
Hal yang terlihat menarik dari masjid jami’ ini adalah pada menara masjidnya. Seperti di air mancur Tugu Nelayan, menara masjid jami’ ini juga akan memancarkan berbagai warna yang sangat harmonis dengan warna pada air mancur Tugu Nelayan.
Terletak di sebelah barat Alun-Alun dan diapit oleh 2 jalan utama yaitu Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Masjid.
Ruangan bagian bawah pada menara masjid ini bahkan menjadi sebuah stasiun radio yaitu 107.2 Radio Da’wah Daarussalaam FM Cilacap.
3. Kantor Bupati Cilacap
Dimana ada alun-alun maka disitulah letak kantor pemerintahan berada. Terletak di sebelah utara alun-alun, Kantor Bupati ini memiliki gerbang dan halaman yang luas sebelum benar-benar memasuki bangunan utama kantor.
3. Lembaga Pemasyarakatan Cilacap
Terletak di Jalan Mataram 1, Bangunan ini adalah Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB yang berkapasitas maksimal 500 narapidana.
Pada malam hari terlihat Lembaga Pemasyarakatan ini sangat sunyi dan terkesan ngeri saja ketika lama-lama berada di depannya.
4. Kejaksaan Negeri Cilacap
Saya terlewat untuk memotret obyek ini karena saya fikir sudah tidak ada lagi bangunan di alun-alun setelah memotret Lembaga Pemasyarakatan. Bangunan Kejaksaan sendiri diapit oleh Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Mataram 1, tepat di ujung depan sebelah kanan alun-alun.
5. Air Mancur
Terletak di seberang Jalan Jenderal Sudirman tepat di depan pelataran Alun-Alun. Air mancur ini terdapat didalam sebuah taman di belakang papan nama CILACAP BERCAHAYA.
Pergantian warna di air mancur ini membuat taman terlihat sangat indah.
Nah….Kalau Kamu ke Cilacap, berkunjunglah ke Alun-Alunnya untuk berwisata kuliner dan menikmati pesta cahaya di sekitarnya.
Mengunjungi Cilacap gratisan tentu sesuatu yang sangat menyenangkan buat siapa saja, apalagi buat orang yang memiliki gen traveler.
Kejadian ini saya alama ketika ada business trip 28-29 April 2018. Kunjungan 3D2N ke kota di ujung selatan pulau Jawa ini mengantarkanku ke beberapa objek wisata di sekitar pusat kota Cilacap.
Berikut beberapa tempat yang bias kamu kunjungi di Cilacap:
1. Saung Madu Al Azhar
Madu klanceng yang dibudidayakan di saung ini adalah program dari Lembaga Amil Zákat Nasional (LAZ) Al Azhar Cilacap yang bertujuan untuk membangun ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu selain memiliki area tersendiri untuk budidaya ini, pengelola juga menitipkan 2 kotak madu ke setiap warga di kampung ini.
Terletak di bagian utara pusat kota hanya butuh waktu 20 menit menuju ke tempat ini. Merasakan madu langsung dari sarangnya dan memakan buah markisa dari tanaman di sekitar area budidaya menjadi sesuatu yang menyegarkan sebagai pembuka dari trip saya di Cilacap.
2. Senja di Pelabuhan Sleko
Pelabuhan Sleko adalah pelabuhan penyeberangan di kota Cilacap. Tentu banyak masyarakat yang ramai menyeberang di pelabuhan ini. Termasuk menyeberang ke kampung wisata terkenal di barat Cilacap yaitu Kampung Laut.
Datang pada sore hari setelah seharian bekerja menjadi opsi yang baik untuk duduk menenangkan diri sembari menikmati indahnya sunset dari kejauhan.
3. Pantai Teluk Penyu
Jangan tinggalkan malam begitu saja….setelah sang surya tenggelam segeralah menuju ke tenggara yaitu ke pantai Teluk Penyu untuk sekedar menikmati angin malam dan seafood dinner di sekitarnya.
Makan mendoan atau seafood tidak terlalu mahal di sekitar tempat ini. Saya juga sempat melihat acara lelang ikan yang baru di bongkar dari perahu nelayan yang mendarat. Dengan bahasa ngapak-ngapaknya membuat lelang ini terkesan lucu dan menghibur. Memang menurut masayarakat setempat, Cilacap memiliki bahasa paling ngapak diantara daerah lain yang bahasanya ngapak juga.
Saya berkunjung 2 kali ke pantai ini. Saat malam saya bisa secara masuk gratis dan saat siang perlu membayar Rp. 5.000 di gerbang depan menuju pantai.
4. Alun-Alun Cilacap
Sepulang menikmati angin malam, supaya tidak masuk angin, saya mencari penjual wedang ronde di Alun-Alun Cilacap untuk menghangatkan badan.
Alun-Alun saat malam hari memiliki cahaya lampu yang sangat indah dipandang mata. Beberapa pelajar SMP/SMA bahkan mengadakan latihan seni di tempat ini,. Bisa menjadi pertunjukan gratis yang bisa dilihat sambil kongkow dengan minuman hangatmu.
5. Pantai Karang Pandan
Sore hari di hari kedua, setelah acara kantor selesai, bergegaslah saya menuju Pulau Nusakambangan bagian Timur. Inilah destinasi yang saya tunggu-tunggu sejak awal keberangkatan dari Jakarta.
Menuju tempat ini perlu menggunakan jasa perahu motor seharga 30 ribu pulang pergi untuk menyeberang melewati laut. Karena dropping pointnya di utara pulau maka saya perlu berjalan selama 30 menit menuju Pantai Karang Pandan yang berada di sebelah Selatan Pulau.
Pantai berpasir putih nan indah siap memanjakan mata siapa saja yang bersedia berkunjung ke sini.
6. Singapore of Java Cruise.
Bertepatan dengan malam minggu, tentu saya ingin kongkow melihat anak-anak muda Cilacap berhang out ria menikmati malam. Salah satu wahana untuk muda mudi Cilacap memadu kasih adalah dengan berkeliling laut menaiki Kapal Motor Jaya Sakti untuk menikmati keindahan malam Cilacap melalui Singapore of Java Cruise.
2 jam cruise memanjakan mata dengan wisata cahaya di sepanjang pesisir Cilacap membuat saya kagum akan keindahan Cilacap di malam hari.
Oh ya cruise ini bertolak dari Pelabuhan Sleko ya gaes……
7. Pekan Raya Cilacap.
Sepertinya ini adalah acara partai politik “G” untuk berkampanye di Cilacap. Saya melewatinya ketika pulang dari Singapore of Java Cruise. Penasaran dengan apa yang ada didalam akhirnya saya mampir.
Didalam terdapat beberapa stand makanan, fashion dan mainan dan sebuah panggung pertunjukan yang lumayan besar. Saya hanya berkeliling sebentar tanpa membeli apapun di sini.
8. Benteng Pendem.
Hari terakhir di Cilacap rasanya kurang lengkap kalau belum mengunjungi benteng peninggalan Kolonial Belanda ini. Benteng pertahanan tepat di tepi pantai Teluk Penyu membuka pengetahuan saya bahwa Cilacap pada masa lalu berpeluang di serang lewat lautan. Sehingga Kolonial Belanda membangun benteng ini, yang juga merupakan satu paket dengan Benteng Karang Bolong di Pulau Nusakambangan.
Berbekal uang Rp. 5.000, Saya menghabiskan waktu 1 jam untuk menelusuri seluk beluk benteng ini, bahkan saya masuk ke semua ruangan banteng yang memiliki fungsi yang berbeda-beda pada masanya.
9. Pelabuhan Tanjung Intan.
Sepertinya pelabuhan logistik ini tidak terbuka untuk umum karena memang pelabuhan ini sangat sibuk dengan lalu lalang truk-truk berat pengangkut batubara yang di bongkar dari kapal yang berlabuh di pelabuhan ini. Selain batubara juga ada kapal pengangkut pupuk dan bahan produksi gula rafinasi.
Saya hanya beruntung bisa menembus penjagaan security selama 5 menit sebelum saya akhirnya dilarang dan diminta meninggalkan area pelabuhan ini karena alasan keamanan.
Itulah beberapa alternatif wisata yang berada di dekat pusat kota Cilacap. Berkunjunglah ke Cilacap untuk melihat sisi lain pariwisata yang jarang terexpose untuk umum.