Sleep & Sleep Capsule: Penginapan Murah di Semarang

<—-Kisah Sebelumnya

Selamat pagi….Fajar terakhir di The Azana Hotel Airport.

Sesuai jadwal business trip ini, aku seharusnya pulang ke ibukota sore nanti. Sudah barang tentu, jam 12 siang ini, aku harus melakukan check-out dari The Azana Hotel Airport. Karena pelatihan baru akan selesai pukul 14:00, maka sebelum aku berangkat ke kawasan Bukit Semarang Baru untuk mengawal jalannya pelatihan, aku segera menyerahkan kunci hotel sembari menitipkan semua barang-barang di reception desk.

Pelatihan hari kedua ini berjalan sangat lancar dan selesai tepat waktu. Semua peserta pelatihan pun satu persatu undur diri untuk kembali ke kotanya masing-masing. Aku pun segera kembali ke The Azana Hotel Airport, untuk mengambil barang yang tertitip.

Kamu tentu sudah tahu kelakuanku…Yups, aku sengaja memperpanjang masa kunjungku di Kota Atlas dengan biayaku sendiri. Kini aku bersiap berperilaku kembali layaknya seorang backpacker. Aku akan berpindah menuju sebuah hostel seharga Rp. 40.000 per malam. Dan karena Pak Muchlis yang masih akan kembali pada pukul 19:00 nanti, akhirnya mengikuti kemana kakiku melangkah.

Menumpang taksi online, aku menuju ke Sleep & Sleep Capsule di daerah Dadapsari. Pengemudi taksi online yang kutunggangi rupanya tahu perihal hotel kapsul murah itu, mampu membaca tujuanku tiba di Semarang, sehingga percakapanku dengannya pun otomatis menghangat di ranah backpacking.

Aku diturunkan di bilangan Jalan Imam Bonjol tepat di halaman Universitas AKI. Tak sulit menemukan Sleep & Sleep Capsule, karena tulisan namanya tertera sangat besar di tembok pembatas universitas itu. Lorong kecil berkanopi itu mengarahkanku menuju sebuah pintu seukuran gang yang langsung berhadapan dengan meja resepsionis.

Lorong masuk.
Reception desk.

Telah terbayarnya biaya hotel melalui Agoda, staff reception perempuan itu hanya meminta KTPku saja untuk mencocokkan data. Walaupun minimalis, hotel ini tampak didesain sangat rapi dan modern dengan mengambil konsep aktivitas di sebuah bandara. Interior dinding lobby itu didesain bak sisi jendela sebuah pesawat lengkap dengan kursi pesawatnya. Sedangkan alur lalu lintas tamu di area lobby dibatasi dengan desain lantai bak aspal bandara. Segenap lobby didominasi dengan warna kuning, coklat, putih dan abu-abu…..Ciamik banget.

Lobby.
Ruang bersama.
Ruang bersama.

Sedangkan setiap tamu akan mendapatkan sebuah loker yang diletakkan di ruang terpisah dengan kamar tidur. Aku perhatikan banyak tamu yang menaruh laptop dan beberapa berkas tugas sebuah institusi pendidikan di loker itu, aku kemudian menyimpulkan bahwa mereka adalah para mahasiswa yang sedang berkuliah. Entahlah, apakah mereka lebih memilih hotel jenis kapsul ini untuk tinggal atau memang mereka hanya sesekali menginap saja karena ada tugas lembur di kampus. Hal itu  mungkin saja karena memang hotel ini berlokasi bersebelahan dengan Universitas AKI.

Koridor loker.

Aku pun segera menaruh backpack di ruang kapsulku, bunk bed tingkat paling atas. Aku segera menaruh peralatan traveling di folding bag untuk kubawa ke destinasi berikutnya sore itu. Terus terang, aku baru kali ini tidur di sebuah ruangan kapsul. Biasanya aku memilih sebuah dormitory reguler.

Memang beda tipis antara kapsul dan dormitory. Kapsul berpembatas sedangkan dormitory cenderung lebih terasa lega karena tak berpembatas papan.

Karena jumlah kapsul dalam ruangan ini adalah 42 buah, tak hayal lagi ruangan kapsul ini sangat berisik ketika waktu tidur menjelang. Sudah dipastikan diantara 42 orang ini adalah para pengorok ulung yang mengganggu nyenyaknya malam. Keriuhan akan kembali terjadi di pagi hari karena disaat itulah orang saling berembut untuk mandi. Mereka tampak mengejar urusannya masing-masing sepagi mungkin. Begitu juga aku.

Kamar.
Pindah peraduan.

Sedangkan toilet berada di ujung ruangan kapsul. Wastafel, urinoir dan shower berada pada ruangan yang saling terpisah. Walaupun dipakai untuk 42 tamu dalam satu ruangan, kamar mandi itu tetap tampak bersih dan wangi. Sepertinya para tamu ini sudah berpengalaman tinggal di sini, mungkin para mahasiswa itu sudah berlangganan menginap di hotel kapsul ini.

Kamar mandi.
Kamar mandi.

Nah, Hayo siapa yang mau tinggal di hotel jenis kapsul sepertiku?……

Kisah Selanjutnya—->

3 thoughts on “Sleep & Sleep Capsule: Penginapan Murah di Semarang

Leave a Reply to travelingpersecondCancel reply