Pintu masuk Shekou Port Station terlihat didepan padangan. Pantas tak terlihat kentara karena gate langsung menuju ke bawah tanah.
“Si Gendut” tiba-tiba menghentikan langkahku menuruni escalator setelah berseru kecil untuk menunggunya membeli sesuatu. Entah bagaimana transaksi tadi terjadi, aku hanya melihat pedagang muslim itu memberi kode satu jari telunjuk dan kulihat “Si Gendut” membawa selembar seratus Yuan. Ohhh…..Hanya beli seratus Yuan.
OK lah…..kutunggu aja. Pedagang lain datang membantu si Bapak memotong kue kacang dan metenya kemudian menaruhnya di timbangan tangan kecil….”sekilo”, aku membatin.
#tepokjidatgelenggeleng….”Gimana ini, Don?”, Si Gendut terasa sedih dan memelas minta sumbangan ke guweh…..Kuminta dia bayar aja….terlanjurrrrr, rada sebel juga nih “Si Gendut kadang bikin masalah yang tak perlu”.
Ternyata dia harus merelakan 400 Yuannya demi sekilo kue begituan…..hadeuh. Setelah drama di toilet Shekou Port…berlanjut ke drama kue termahal didunia. Masa iya kue sekilo harganya Rp. 800.000
OK….ayo drama lagi yang akan datang.
Pasca kejadian itu, Saya bergegas menuju ke platform untuk segera menuju Fumin Station demi menaruh backpack di Shenzen FOMO Hostel.
Suasana didalam Shenzen Metro
Sampai di Fumin Station, Aku menyusuri Jintian Road penuh percaya diri karena aku hanya perlu membaca peta sederhana. Lurus ke kanan stasiun, lewati 2 pertigaan lalu belok kiri.
Aku ga sabar segera check-in di kamar tenda di rooftopnya Shenzen FOMO Hostel. Ga sabar menuju malam untuk menikmati langit di Shenzen dengan tidur di dalam tenda.
Spot tujuan dari peta yang kubawa ternyata mengantarkanku pada gerbang apartemen yang dijaga satu security tambun yang hanya bisa berbahasa mandarin. Kutunjukkan booking form….lalu dia berusaha menjelaskan sekuat tenaga dengan bahasa isyarat sambal bibirnya berbicara mandarin…..yesss, aku tetap gagal faham…..hadeuh.
Datanglah gadis SMA mau masuk gerbang apartemen, si satpam memanggilnya dan suruh ngomong ama guweh…..”shutdown…shutdown” (siapa yang nyalain komputer yaks)….si satpam menyilangkan tangannya di dada…..owh….hotelnya closed…..closed bubar yaaa bukan tutup jam kerja. OK drama ketiga terjadi….yang terakhir ini menohok banget.
Tenangkan diri dulu sebelum bertindak selanjutnya…..mampirlah diriku di Mc Donald’s untuk lunch siang itu. Halte bus menjadi tempat terbaik untuk rehat setiap kali kelelahan membawa backpack yang semakin berat di punggung.
Patung Filsuf Zhuangzi di depan MC Donald’s
Setelah lunch, kuputuskan untuk pergi ke Dongmen “area backpacker di Shenzen” untuk mencari hotel dadakan yang murah tentunya.
Suasana pertokoan di Dongmen
Setiba di Laojie Station “Si Boss” gatel juga untuk cari Local Sim Card supaya bisa minta bantuan “Si Anggi” di Jakarta cariin dormitory buat kita. Sembari nunggu “Si Boss” beli Sim Card dan telpon sana sini, Aku coba duduk di tangga depan pertokoan. Kudekati cewek lokal yang entah duduk nunggu siapa.
“Do you know a hostel for backpacker near here?“…..dia keluarkan handphone dari tasnya…..Asyik keknya ngerti nih cewek….Dapat hotel kita.
Lahhh…..ternyata dia sodorin aplikasi English-Mandarin Translator. Hahahahah….Jadi kita berdua akhirnya ngobrol via handphone. Setiap pertanyaan kuketik di kolom english dan dia akan membacanya di kolom mandarin….Lucu euyyy.
Perbincangan itu membuahkan petunjuk bagiku untuk pergi ke ujung pertigaan dan ada hotel murah yang punya kamar triple.
Akhirnya terdamparlah kita di Xin Chao Business Hotel. Hanya perlu patungan 100 Yuan per orang untuk menikmati hotel kelas business ini. OK lah…..untuk melupakan kesedihan 3 drama yang kulalui seharian di kota itu.
Suasana di depan dan dalam kamar Xin Chao Business Hotel
Nah ini unik….basement ditandai dengan nomor -1 di lift, free snack hotel adalah produk Sumedang dan heboh…..disediain kondom cuy…wkwkwk
Malam itu juga aku pergi menuju pertunjukan air mancur dan cahaya di sebuah kapal pesiar yang dirubah menjadi tempat makan…..dan ada drama keempat disitu.
Drama yang selalu membuatkan tertantang untuk berkelana kemanapun……
Kena scam kue tampaknya. Btw Nabati sampai Tiongkok juga ya.
Hahahha…betul….ya kadang teman seperjalanan itu kena scam dan kita yg kena imbasnya….ya buat pengalaman yang lain. Yups, ga nyangka snack buatan Sumedang sampai kesana juga….hihihi
Thanks for the follow 🙂
You are welcome Rosaliene…..nice to see your blog
Hahaha… Seru ya bagian kena scam kue itu; btw, itu orang sana pada nggak bisa bahasa Inggris ya, mas?
Salam.
Hi Mas…Shenzen adalah perjalanan terkonyol saya mas. Banyak hal yg tak terduga.
About English, ya mereka lemah ….mereka bahkan ga tahu Indonesia, kalau saya ditegur selalu mereka bilang Malaysian…..makan disana mie melulu…hihihi.
BTW, dari Mesir mas kmrn?
Indonesia nggak tahu, tapi coba tanya Manado mereka pasti tahu mas 🙂
Karena ada salah satu maskapai nusantara yang buka jalur penerbangan ke sana kalau tak salah.
Nggak, mas. Nggak dari Mesir walau itu salah satu wish list traveling saya hehehe… Hanya content placement saja kok, lumayan bisa buat ngopi 🙂
Salam.
Oh ada ya direct flight Manado-Shenzen.
Wah hebat ya….ngopi juga masih dikaitkan sama dunia eksplorasi.
Susah emang kalau sdh passion…😀
Ada beberapa flight dari daerah-daerah di Cina yang direct flight ke Manado, mas. Itu kerjaannya maskapai Singa Terbang 😀
Hahaha… Ngopi dan jalan-jalan itu kawan dekat kok, mas
Ayuuk kapan kita ngopi bareng? Saya punya destinasi tempat ngopi yang asyik di Ambarawa. Nanti saya posting tulisannya ya
Tinggal di Ambarawa Mas? Aku tinggal di Jakarta asal Sragen. Sering juga balik kesana. Bolehlah kapan-kapan kopi darat….😀. Laki-laki memang tak bisa jauh dari ngopi dan berkelana….hahaha
Aku tinggal di Jakarta juga kok, mas. Asal Semarang.
Ini kebetulan lagi sering bolak-balik SMG – JKT, tempo hari nemu kedai kopi yang enak itu. Belum sempat nulisnya 🙂
Siap ngopi bareng
Yes…..okay mas….beres
Super
Thanks…just share my experience to other😀
Anjaaaay kuenya mahal amaaaat…
Hehehehehe…..ya namanya kena scam mas….buat pengalaman aja ….wkwkwk
Keren keren, ngopi sambl ekplorasi nih ceritanya
Nah ini dapat teman ngopi lagi……Orang Sumatra jagonya urusan Kopi deh🙂. Thanks ya, bersedia mampir di blog.