Wattay International Airport….Gerbang Mungil Wisata Laos

Menginjakkan kaki di Vientiane adalah sebuah anugerah tersendiri. Bagaimana tidak, trip yang sempat mengalami pembatalan sejak 2014 karena ditolaknya cuti oleh kantor tempat Saya bekerja, akhirnya membutuhkan waktu 4 tahun untuk mewujudkannya.

Penerbangan Air Asia AK 552 mendarat dengan mulus di bandara Wattay International Airport pada pukul 09:14. Melihat area bandara dari dalam pesawat yang sedang taxing menuju airport parking lot mengingatkanku pada bandara Adisumarmo (Solo) tempoe doeloe sekitar tahun 2004…..sangat mungil.

Bahkan penerbangan Air Asia ini menjadi satu-satunya penerbangan International yang landing di pagi itu.

Pic 1

airport parking lot

Dalam 7 menit setelah pesawat berhenti sempurna, Saya mulai keluar dari badan pesawat dan menelusuri garbarata. Saya menyempatkan diri untuk mengambil beberapa foto diatas.

Dari garbarata Saya berbelok ke kanan memasuki arrival corridor yang terlihat elegan dengan lantai berkarpet dan bergaya modern minimalis.

Pic 2

arrival corridor

Di ujung koridor Saya bebelok ke kiri menuju immigration processing hall. Toilet ada di sebelah kiri dari akses masuk ke hall. Ada 14 passport control service counter di bandara ini. Hanya membutuhkan waktu 17 menit dari mulai antri hingga distempelnya passport. Terlihat petugas imigrasi berbicara dalam Bahasa Inggris dengan kurang fasih tetapi cukup dimengerti.

Pic 3

passport control service counter

Keluar dari konter imigrasi, Saya langsung dihadapkan pada 2 unit conveyor belt di ruang baggage claim. Karena saya tidak membawa checked luggage maka bergegas menuju pintu keluar ke arrival hall.

Pic 4

baggage claim area

Tetapi sebelum benar-benar keluar, langkah Saya terhenti pada ruang kecil di sebelah kanan pintu. Ada sebuah money changer resmi milik BCEL (Banque Pour Le Commerce Exterieur Lao). Hal ini memudahkanku untuk segera menukar USD ke Lao Kip.

Pic 5

BCEL money changer

Barulah kemudian Saya benar-benar keluar di arrival hall. Hanya ada dua konter di hall ini yaitu konter penjualan sim card lokal dan konter pembelian tiket Taxi. Walaupun ada logo airport bus di konter ini tetapi tiket airport bus tidak dijual di konter ini, melainkan akan langsung dibayar ke kondektur di dalam bus.

Pic 6

arrival hall

Keluar dari arrival hall, dengan menyeberang jalan akan langsung dihadapkan pada area parkir mobil. Keunikan dari area parkir ini adalah pada atap area parkir yang berupa lembaran-lembaran solar cell sebagai sumber listrik untuk penerangan bandara yang merupakan kerjasama pemerintah Jepang dan Laos. Saya bisa menemukan dengan mudah prasasti kerjasamanya di area parkir ini.

Sedangkan belok ke kanan dari pintu keluar sekitar 25m akan ditemui shelter airport bus menuju ke pusat kota.

Pic 7

area parkir dan pintu keluar bandara

So…Ketika tiba di Laos jangan buru-buru meninggalkan bandara ini ya….Jadikan bandara sebagai salah satu dari sekian banyak destinasi wisata kamu.

Selamat mendarat di “Si Mungil” Wattay International Airport.

10 thoughts on “Wattay International Airport….Gerbang Mungil Wisata Laos

  • Airport-nya walau kecil tapi rapi dan bersih ya, mas. Memang ya, kadang kita lupa kalau airport juga menyimpan cerita. Seringkali kita bergegas meninggalkannya, padahal ini adalah semacam gerbang awal dari cerita perjalanan.

    Terima kasih sharingnya, mas.

    • Nah benar adanya mas…Soekarno Hatta Airport Terminal 3 saja bisa menggambarkan wajah budaya Indonesia…So ga Ada salahnya melihat dengan teliti apa yang ada di airport negeri sebelah….kalau dilakukan sebetulnya asyik juga…kadang kalau jalan ama teman kita sering diburu-buru mas….solo traveling terkadang malah bisa mendapatkan banyak waktu untuk ekplorasi.

      • Naah, itu dia mas. Saya kebanyakan pergi menjelajah bersama rombongan, karena untuk kepentingan liputan media. Jadinya nggak sempat intip-intip atau mengulik cerita di bandara.

        Kecuali ketika harus transit lama. Itupun biasanya cuma dalam hitungan menit. Lain kalau pergi sendiri kali ya, mas. Bebas

      • Hehehe….ya kalau sama rombongan harus jeli memanfaatkan waktu ya mas…nyolong-nyolong jepret sana sini……wah enak ya kerja di media…. walking walking teyus…..ya saya kadang sendiri, kadang sama temans juga sih…..kalau pas sama temans ya jeprat jepret cepet juga mas…wkwkwk

    • Boleh dibilang ini sendiri….karena hanya bawa 1 anak SD yang baru diajarin cara backpackeran…..ketika backpacker sendiri itu deg degan ketika turun dari pesawat….begitu keluar imigrasi PeDe langsung Naik 100% karena ga ada masalah dan lolos imigrasi ketika masuk….masalahnya pernah pengalaman hampir di deportasi dari Busan karena bekal dinilai kurang.

      • Wah semoga bisa jalan ke LN ya kapan kapan mbak…..biasa saya sudah petakan tahun depan mau kemana dg liat kalender tahun depan….bahkan 3 hari saja cukup kalau hanya mau ke negara Asia Tenggara….tiket Saya beli setahun sebelum berangkat. Selebihnya sambil nunggu trip datang, cari informasi cara melakukan trip dengan biaya termurah….dijamin hemat mbak

Leave a Reply